24- No!

290 16 3
                                    

Jangan kau pilih dia, pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia.

****


Warung samping sekolah yang biasanya selalu dihuni oleh siswa laki-laki untuk membolos hari ini mendadak sepi. Biasanya warung kecil itu tidak akan pernah sepi oleh para pembolos. Entah kenapa pagi ini tidak banyak yang membolos. Yang pasti hanya ada sembilan orang cowok yang sedang asik menghisap rokok yang meninggalkan kepulan asap di udara.

"Bro, gue cabut duluan ya." Teriak Roy, hendak berdiri dari duduknya diikuti keempat temannya.

"Disini aja dulu, ngapain lo masuk kelas?" Sahut Dika.

"Kita-kita ada kuis sama si kumis." jelas Raffi.

"Nanti malam ngumpul di basecamp, kasih tau yang lain, harus lengkap." Keempat cowok itu mengangguk saat mendengar ucapan Alam. Jika ketua mereka sudah meminta untuk semua anggota geng Nero berkumpul, berarti ada hal penting yang akan Alam bicarakan.

"Siip ketua."

Sekarang hanya tinggal Lima orang cowok yang menghuni warung itu. Ditambah si pemilik warung yang biasa mereka panggil Mak Erot. Wanita paruh baya itu datang sambil membawa pisang goreng hangat yang ia letakkan di atas meja.

Diki langsung mencomot pisang goreng itu, baru saja hendak memasukkan kedalam mulut pisang goreng itu sudah berpindah tangan ke tangan lain. Diki menempeleng kepala Gerry saat cowok itu merebut pisang goreng yang baru saja ia ambil dari tangannya.

"Pisang gue itu Ger," protes Diki tak terima. Gerry menoleh, lalu menggigit pisang goreng itu dan menjilatinya. "Masih mau?" Tawar Gerry sedangkan Diki sudah memasang wajah jijik.

"Jorok lu Ger, abis dijilat dimakan lagi."

"Eleh, ludah sendiri ngapain jijik." Katanya santai.

Mak Erot yang melihat kelakuan kedua remaja itu hanya bisa geleng-geleng kepala. "Yang dipiring masih banyak Mas, ngapain ngambil punya orang." Kata Mak Erot.

"Dia kan sukanya ngambil punya orang Mak." Celetuk Gio.

Mak Erot hanya terkekeh geli menanggapi celetukan Gio, lalu beralih menatap Alam. "Eh, ini yang Mas paling ganteng ngapain dari tadi diam aja?"

Tidak menjawab, Alam hanya mengangkat sudut bibirnya. Memunculkan senyuman tipisnya lalu mematikan rokoknya dan ikut mencomot pisang goreng.

"Yang paling ganteng itu Diki kali Mak," kebiasaan Diki yang selalu saja tidak terima kalau diantara mereka berlima Alam yang dibilang paling ganteng. Tapi Diki sering mengaca dan diam-diam mengakui kalau ia memang kalah dengan alam dalam urusan wajah.

"Mungka kita sebelas dua belas Ki. Gue sebelas, lu dua belas berarti gue yang paling ganteng." Sahut Dika.

"Ye, ngomong aja tuh kaliam sama kursi! Udah jelas yang paling ganteng itu Mas Alam!" Kata Mak Erot malah mengejek si kembar.

"Bener Mak, kaca di rumah Dika sama Diki pecah semua makanya gak nyadar." Gerry paling senang sekali kalau sudah mengejek kedua cowok berwajah sama itu. Sedangkan Gio dan Alam hanya terkekeh. Mak Erot pergi dari hadapan kelima cowok itu karena harus melayani pembeli yang memanggilnya.

Playgirl Vs Bad Boy (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang