14-Who Are You?

398 25 4
                                    

Jangan kau buat aku bingung dengan semua teka-teki mu. Karena semua itu percuma saja, teka-teki itu tak memecahkan jalan menuju hati mu.

****

Rea menghembuskan nafasnya pelan. Kembali menyimpan ponsel yang sedari tadi di genggamnya. Niat awalnya bermain ponsel hanya iseng-iseng saja membuka aplikasi instagram untuk mengusir rasa bosannya. Namun saat melihat ada notifikasi pesan masuk, Rea langsung membuka sebuah pesan yang ternyata dari Mamanya. Saat ini mood-nya benar-benar hancur hanya karena sebuah pesan.

"Sudah terbiasa sendiri. Sudah terbiasa aku ditinggal sendiri." Rea menyanyikan lagu terlalu lama sendiri milik Kunto Aji dengan lirik yang ia karang sendiri.

Rea menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Menatap langit-langit kamarnya. Memejamkan matanya, menikmati keheningan malam yang hanya mengalunkan suara jangkrik.

Lima belas menit Rea menikmati keheningannya. Hingga suara little mix- secret love song mengalun Indah memenuhi seluruh penjuru kamar. Rea berdecak pelan, masih memejamkan matanya cewek itu meraih ponsel yang sengaja ia letak di bawah bantal. Menggeser tombol hijau tanpa melihat siapa yang menelepon.

"Halo?" Rea berujar ketus.

Hening. Tidak ada jawaban yang ia dengar dari ponselnya. Dua puluh detik berlalu namun si penelfon masih hening. Membuat Rea mau tidak mau membuka mata dan menatap ponsel yang ada di genggamannya. Private number?

"Halo? Ini siapa?" ujarnya lagi. Kali ini lebih ketus dari yang pertama.

Masih hening. Hanya suara hembusan nafas yang terdengar. Ni orang bisu apa budek ya?

"Ditanya bukannya jawab. Lo budek apa bisu? Gangguin orang aja!" Rea mendengus pelan, berjalan kearah jendela kamarnya. Menutup krai jendela yang tadi sengaja ia buka. "Kalau nggak ngomong juga gue matiin!" ancamnya.

Terdengar suara kekehan kecil dari sebrang sana. Membuat Rea mengerutkan keningnya, kayak suara cowok?

"Lo makin galak aja" Rea membulatkan matanya mendengarkan suara bariton seorang cowok yang saat ini terhubung panggilan telepon dengannya.

Terdengar suara dehemam, "Apa kabar?" tanya si penelpon.

Kening Rea semakin berkerut pertanda ia sedang berpikir keras. Memikirkan siapa orang yang saat ini menelponnya.

"Hei? Lo masih disana kan?" tanya si penelpon itu lagi.

"Masih," jawab Rea masih dengan nada ketus.

"Oh kirain lo mati mendadak gara-gara denger suara gue," kata si penelpon itu lalu tertawan kecil.

Rea memutar bola matanya, "Gue masih denger suara manusia. Bukan malaikat pencabut nyawa. Ya kali gue mati."

Suara tawa itu terdengar lagi. Membuat Rea mendengus kesal mendengar tawa menyebalkan itu. Sepertinya ia pernah mendengar suara ini sebelumnya, tapi siapa?

"Lo siapa?"

"Gue? Lo nanya siapa gue? Kayaknya lo udah bener-bener lupain gue ya?" kata si penelpon itu sedikit sinis.

"Nggak usah banyak bacot deh! Tinggal jawab lo siapa aja panjang banget pidato lo! Lo siapa sih?" Perasaan Rea tak pernah menyebarkan nomor teleponnya kepada orang lain. Lagian ini nomor pribadinya, nomor khusus untuk menghubungi Bundanya. Tidak banyak yang tau, bahkan teman-temannya sendiri tidak tau nomor Rea yang ini. Lalu dari mana orang aneh ini bisa mendapatkan nomor teleponnya?

"Lo pasti lagi mikir dari mana gue dapet nomor telepon lo kan?" tebak si penelpon yang sayangnya tepat sasaran.

Rea kembali melangkahkan kakinya menuju tempat tidurnya. Meraih guling lalu meletakkannya di belakang punggungnya.

"Lo siapa sih? Jangan sksd sama gue! Gak bakal bikin gue tertarik." ujar Rea pedas.

Terdengar suara grasak-grusuk dari sebrang membuat Rea sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga. Ini orang lagi ngapain sih? Berisik amat?

"Woi! Siapa sih lo? Ganggu aja!"

"Gue orang yang pernah jadi masa lalu dan otw jadi masa depan lo!"

"Gak jelas lo!" Rea mematikan sambungan telpon secara sepihak. Melempar ponselnya ke samping.

Rea menghembuskan nafasnya dalam. Pikirannya melayang memikirkan siapa cowok misterius yang tadi menelponnya. Otaknya terus berpikir, mengingat kembali siapa pemilik suara itu. Namun nihil, ia tidak mengingat siapapun.

"Siapa sih yang tadi nelpon? Bikin gue penasaran aja." gumamnya pelan.

Rea menggaruk-garuk kepalanya, terus mengingat siapa cowok misterius itu. "Anjir, gue penasaran dia siapa!"

Ting! Ponselnya kembali bergetar pertanda ada pesan masuk. Rea segera meraih ponsel yang tadi ia lempar sembarangan. Matanya melihat notifikasi baru yang masuk. Dari nomor tadi?

From :08999987690
Gue tau lo lagi mikirin gue Reasya, Jangan dipikirin gue ada disekitar lo.

Rea mendongakkan kepalanya menatap langit-langit kamar. Kembali berpikir siapa cowok misterius yang menelponnya tadi.

"Bodo lah. Ngapain juga dipikirin. Lama-lama tu orang nunjukin dirinya sendiri." Gumamnya lalu memperbaiki posisinya untuk memulai menjelajahi  alam mimpi.


***

Playgirl Vs Bad Boy

Update again!!!
Jangan lupa pencet bintang teman-teman 😂😍

Playgirl Vs Bad Boy (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang