Cast: Kim Namjoon
Lee Jiyulhari ini adalah hari ulang tahun namjoon, kekasihku. tentu saja ini menjadi hari spesial juga untukku. aku sudah menyiapkan action figure yang ia inginkan beberapa bulan ini sebagai hadiah, juga aku sudah menyiapkan makanan dan kue untuk merayakan ulang tahunnya. sebentar lagi ia akan kemari, ia bilang aku tak perlu menyiapkan surprise karna ia pasti sudah tahu. jadi anggap saja ini sebagai makan siang untuk merayakan hari lahirnya.
aku juga sudah berdandan rapi karna setelah makan siang kita akan pergi kencan. kami cuti bekerja hanya untuk ini. aku sungguh tak sabar.
ting tong
aku segera melepas celemek dan mengurai rambutku lalu segera berlari menuju pintu. itu pasti namjoon.
setelah kubuka pintu, dan benar saja itu namjoon!
"hai sayang"
sapanya, namun wajahnya tampak kusut. apa hanya pikiranku?
aku mencoba menepis pikiranku itu.segera kupeluk tubuh besarnya.
"selamat ulang tahun, kim namjoon"
ia membalas pelukanku serta mengusap kepalaku dengan lembut.
"terima kasih, anak kecil"
ucapnya sembari mengecup puncak kepalaku.
aku melepas pelukanku dan menatapnya yang jauh lebih tinggi dariku."merunduklah"
"kau akan menciumku?"
heol! apa terlalu kelihatan jika aku ingin menciumnya? aku jadi malu.
"kau tak mau?"
"tentu saja mau"
ucapnya lalu merundukkan badannya. kini wajah nya tepat didepan wajahku. ia terlihat tampan hari ini. aku menangkup kedua pipinya yang semakin berisi akhir-akhir ini.
dan segera kukecup bibirnya singkat."selamat ulang tahun"
namjoon mengangguk dengan senyum mengembang diwajahnya.
tapi tak lama kemudian ponselnya berdering. wajahnya berubah keruh. ia merogoh ponselnya lalu mematikan panggilan dari seseorang itu.
"dari siapa? kenapa direject?"
tanyaku. dia menghembuskan nafasnya kasar."dari Yoongi hyung. sudahlah ayo makan"
aku menyerah untuk mencari tahu, akhirnya aku mengikuti namjoon kemeja makan.
"terimakasih sudah masak sebanyak ini"
ia kembali mengecup puncak kepalaku. aku hanya tersenyum sebagai balasan.
kami makan dengan tenang, hingga ponselnya kembali berdering.
dan sekali lagi ia mematikan panggilan dari seseorang itu."mau jujur padaku?"
ucapku. ia tampak semakin buruk. ia meletakkan sendoknya dan menatapku."maafkan aku, aku sudah berjanji padamu untuk merayakan ulang tahunku dengan kencan. tapi..."
aku menelan ludahku.
"Yoongi hyung tak memperbolehkanku izin hari ini. karna ada klien dari agensi besar yang ingin bekerja sama dengan kami. project ini bernilai besar dan akan sangat membantu kami untuk-"
"arraseo kaa~"
ya, aku kecewa.
aku sudah menduga akan jadi seperti ini.
aku tak menatapnya, hanya menatap makanan didepanku tanpa ada niat untuk memakannya lagi. aku tak tahu harus berekspresi seperti apa saat ini. yang pasti aku harus berusaha mengertinya dan tetap tersenyum."kau marah?"
"aniya"
ucapku diiringi senyum palsu."ini benar-benar mendesak, kuharap kau mengerti"
mendengar ucapannya membuat dadaku sesak. ahh rasanya ingin menangis saja.
aku sudah cuti dan membeli baju baru serta berdandan dari pagi hanya untuk kencan yang selama ini jarang kami lakukan. dan semua sia-sia. aku benci itu."aku mengerti, kau boleh pergi sekarang"
"apa kau sedang mengusirku?"
"..."
"hey baby"
namjoon menarik daguku agar aku menatapnya, namun aku menolak.
"baiklah aku pergi sekarang"
ahh namjoon memang tak peka. aku ingin dia tetap disini.
"terima kasih makan siangnya"
namjoon beranjak dari duduknya, aku hanya diam masih menatap makanan didepanku."bagaimana dengan hadiahnya? apa aku tak mendapatkannya? atau goodbye kiss?"
"pergilah, yoongi sunbae menunggumu"
moodku sedang buruk. sungguh."masih ada waktu 10 menit"
namjoon mendekatiku, menarik tubuhku berdiri kepelukannya."jangan marah, sayang"
uhh inilah kelemahanku, bisa-bisa aku leleh dengan perlakuannya yang seperti ini. ia meletakkan wajahnya pada leherku.
"kau memakai parfume"
ucapnya setelah menghirup daerah leherku."boleh aku beri tanda? sebegai hadiah ulang tahunku?"
ia berbicara tepat dipermukaan kulit leherku, membuatku menggigit bibir bawahku menahan sesuatu."menjauhlah, kim PD-nim. hadiahmu bukan ini"
aku berusaha menjauhkan tubuhnya dari tubuhku agar jantungku bisa kukontrol.
tapi ia semakin mempererat pelukannya.perlahan ia mendorong tubuhku hingga aku menyentuh pantry. ia mengangkat tubuhku hingga aku duduk diatas pantry.
tanpa meminta ijin lagi, ia menghisap leherku membuatku meremas bajunya. aku dapat merasakan lidahnya bermain-main sesekali giginya juga menggigit kulit leherku.
"mmhh"
namjoon benar-benar memperlakukanku dengan lembut jika sudah begini. ia menghisap beberapa bagian leherku. bagaimana aku menutupinya besok?.
setelah beberapa menit penyiksaan ini. akhirnya dia berhenti. dia menatapku yang sudah berkeringat karna ulahnya.
"jika aku sudah selesai dengan pekerjaanku, aku janji akan mengajakmu kencan. jangan marah, heum?"
ia menyentuh bibirku, hendak menciumku."tidak ada cium, kau barusaja mendapatkan yg lebih"
ia terkekeh mendengar ucapanku.
"arraseo, terimakasih hadiah ulang tahunnya. aku pergi"
ia melepas tangannya dipinggangku lalu membiarkanku duduk dipantry.lalu sekarang apa? aku yang membeku sembari menyentuh leherku.
aku buat ini pas ultah namjoon duluuu. tapi baru upload sekarang hehew.
makasih udah baca cerita aku para readers-nim😗