Sorry - Pjm

1.3K 66 1
                                    

Warning! cerita lumayan lebay! siap siap gaess.
.
.
.
.

Cast: Park Jimin
          Gu Yurim

Yurim Pov.

"maafkan aku"
aku dapat merasakan kehangatan pada tubuhku saat jimin memelukku dari belakang. aku tetap diam, airmata tak berhenti keluar dari mataku tanpa bisa kukontrol. oh ini lebih menyakitkan dari apapun!

"maafkan aku, sayang. aku salah. jangan menangis"

"menjauhlah dariku"
ucapku dengan suara serak karna terlalu banyak menangis sedari tadi. apa yang jimin lakukan dengan wanita sial itu berhasil meruntuhkanku. bagaimana bisa jimin mengkhianatiku dengan kejamnya? aku tak pernah berkhianat padanya tapi kenapa ia melakukan itu padaku?

"aku sungguh bersalah padamu. maafkan aku. jangan akhiri hubungan ini. kumohon."

"apa yang harus kulakukan selain mengakhiri hubungan ini? tak ada harapan lagi. hubungan ini harus berakhir"
aku berusaha melepaskan pelukannya, namun ia menahan kuat tubuhku.

"Kumohon jangan akhiri hubungan ini. aku tak akan melakukannya lagi, aku tak akan melukaimu lagi. ini yang terakhir. pegang janjiku. aku tak bisa mengakhiri hubungan ini"
ucapannya membuat airmataku semakin deras.

"apa yang ia lakukan selalu mengingatkanku tentangmu, ia selalu melakukan hal yang mirip dengan apa yang biasa kau lakukan. itu membuatku jadi kacau. aku kehilangan kontrol. kumohon maafkan aku, sayang". lanjutnya

"jangan panggil aku seperti itu"
aku kembali berusaha melepas pelukannya, kali ini ia tak menahanku. aku berbalik dan melihat ia yang menunduk dengan mata basah. jimin menangis? aku tak pernah melihatnya menangis selama hampir 7 tahun aku mengenalnya. ahh ini membuatku lemah.

"kau tahu? meskipun hubungan ini berlanjut. kepercayaanku padamu sudah hancur. tak akan bisa sama seperti sebelumnya. jadi kupikir mengakhirinya adalah jalan terbaik"
ucapku. aku terkejut saat ia tiba-tiba jatuh berlutut didepanku. ia menatapku dengan airmata yang terus mengalir. astaga ingin sekali aku mengusap airmatanya dan mengatakan jangan menangis tapi egoku benar-benar mengalahkan segalanya. aku tak pernah membayangkan akan ada lelaki yang menangis karnaku.

"tak apa kau tak percaya padaku seperti sebelumnya. itu hakmu. tapi biarkan aku membuktikannya padamu. aku akan menanggung segala resikonya. bagaimanapun aku akan tetap bertahan. jangan akhiri hubungan ini"

aku tak tahan lagi. aku berjongkok menutup wajahku lalu menagis keras. aku kesal padanya! bagaimana bisa aku tak bisa kasar padanya? apa yang salah denganku? aku selalu lemah melihatnya begini.

"Nappasseo!! kau sangat jahat! aku tak pernah bisa lepas darimu! kau jahat chim. jinjja jajeungna! park jimin bodoh!bodoh! bodoh! park jimin gilaa! aku benci padamu"
ucapku diiringi tangis keras. aku mengeluarkan semuanya yang mengganjal dipikiranku. terlihat kekanakan memang.

kurasakan pelukannya, ia meletakkan kepalaku pada dadanya. dan seketika itu aku langsung memukulinya dengan kesal. tapi juga tak menolak pelukannya.

"kau bodoh! aku benci padamu! park jimin menyebalkan"
aku tetap menangis sembari terus memukul dadanya. ia mengusap kepalaku dengan lembutnya.

"arraseo~ park jimin memang bodoh"
ucapnya dengan tenang.

"aku membencimu! sangat benci!"

"aku mencintaimu"

setelah beberapa menit aku terus menjerit gila, aku berhenti memukulnya. mengelus dadanya yang kupukul. pasti sangat sakit. aku jadi merasa bersalah.

"apa sakit? aku memukulmu terlalu keras"
ucapku masih dengan tangis yang tersisa. lihatlah! bukankah aku seperti orang tidak waras sekarang? memakinya dan memukulinya lalu sekarang merasa bersalah. itu semua karna park jimin.

"gwaenchana. aku pantas menerimanya. sekarang jangan menangis lagi, eum?"
ia mengusap airmataku, dan ia kembali tersenyum. melihatnya tersenyum membuatku sadar bahwa aku masih mencintainya.

memang terlihat menggelikan, tapi seperti itulah kami kembali berbaikan.



Gimana? udah jijiq belum? jimin sih ah bikin w jadi alay.

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang