Cast: Kim Seokjin
Kang Youngju
Lee Yeongseonmasih teringat betapa paniknya aku saat mendengar jin kecelakan. tengah malam itu ketembus dengan tergesa-gesa dan airmata yang terus mengalir. aku tak bisa membayangkan bagaimana keadaan jin. walau jimin bilang jin tidak banyak terluka namun aku tak bisa tenang sampai aku melihat langsung bagaimana keadaan jin. waktu itu aku tak memikirkan kesalku pada jin karna orang yang pertama kali dihubunginya saat kecelakaan bukan aku melainkan jimin. namun saat mengetahui alasannya aku menjadi kesal setengah mati. ia tak menghubungiku dulu karna ia kecelakaan bersama seseorang.
sampai hari ini, aku masih tak bisa melupakan fakta bahwa jin berada satu mobil dengan lee yeongseon saat kecelakan itu terjadi. fakta bahwa jin dan lee yeongseon minum bersama lalu pulang dalam keadaan mabuk. fakta bahwa ketika jin sadar lee yeongseon lah yang pertama kali dicarinya. fakta bahwa jin rela berjalan tertatih-tatih dengan kaki terluka menuju ruangan lee yeongseon demi melihat keadaannya.
jin sudah dalam tahap pemulihan. walau sudah sehat namun dokter masih menyuruhnya tetap dirumah sakit sampai pulih seperti semula. aku seperti asisten yang menemaninya yang sedang menemani lee yeongseon. ini cukup menyedihkan. tapi tak apa jika itu membuat jin merasa lebih baik.
"jin"
dengan tak enak hati aku memanggilnya yang sedang mengobrol dengan lee yeongseon dikamar lee yeongseon dirawat. aku hanya ingin pamit pulang."jin"
akhirnya dia menoleh dan menatapku."aku pulang. aku akan kembali besok"
"eum. pulanglah"
jawabnya. hanya itu. tak ada yang lain.---
"jin, dimana kau meletakkan earphonemu?"
tanyaku pada jin yang sedang memainkan ponselnya. aku sedang membereskan barang-barangnya karna nanti sore ia sudah diperbolehkan pulang."dikamar yeongseon"
aku hendak berdiri untuk mengambilnya namun jin menahanku.
"tak perlu diambil, aku sudah memberikan itu padanya"
"baiklah"
apakah ini sudah keterlaluan? atau belum?
aku tak tahu.
tapi yang pasti aku merasa kesal, cemburu, dan marah.
aku sudah merasakan ini sejak awal tapi aku sekuat tenaga menahannya karna aku tak mau bersikap kekanakan dengan menunjukan kecemburuanku disaat seperti ini.
aku merasa tak wajar mencemburui rekan kerja jin yang sedang sakit jadi aku menahannya. tapi bukankah ini melewati batas?bolehkah aku marah?
ahh tidak! jangan!
"youngju-ya, bisakah kau belikan yeongseon jajjangmyeon? dia bilang dia sedang ingin jajjangmyeon tapi perawat melarangnya keluar"
ya tuhan~
apa dia baru saja menyuruhku membelikan makan yeongseon lagi? ini sudah keberapakalinya dia menyuruhku membeli ini itu untuk yeongseon sialan itu.
tapi sungguh!
aku tak boleh marah!aku sudah dewasa, aku akan merubah sikap kekanakanku.
"baiklah, bilang padanya untuk menunggu sebentar"
akhirnya aku berjalan keluar rumah sakit untuk membeli jajjangmyeon. sepanjang perjalanan yang kupikirkan hanya jin dan yeongseon. jujur saja walau aku terlihat biasa saja pada yeongseon sesungguhnya aku sangat membencinya. persetan dengan yeongseon yang sakit atau apalah. awalnya aku memang merasa kasihan padanya, namun lama-lama aku muak setengah mati padanya.
setelah mendapat jajjangmyeon seperti yang yeongseon pesan aku segera menuju kamarnya.
dan sama seperti yang kalian pikirkan. ada jin disana.
sialnya aku datang disaat yang tidak tepat. aku datang saat jin sedang merapikan poni yeongseon. saat posisi mereka sangat dekat. SANGAT DEKAT.
jin terkejut melihatku yang sudah berdiri dipintu.aku tak tahan lagi!
segera kulempar bungkusan jajjangmyeon itu hingga mengenai kepala belakang yeongseon dan aku segera berlari menjauh dari mereka. entah apa reaksi mereka aku tak peduli. aku memang kekanakan, aku memang tak dewasa, aku sudah tak peduli lagi.
aku berlari dengan menangis.
sekali lagi jin membuatku menangis.TBC