Cast: Min Yoongi
Lee GaeunGaeun Pov.
menjelang pergantian tahun seharusnya aku baik-baik saja. aku biasanya tidak terlalu mementingkan tahun baru dengan siapa atau acara apa. tapi tahun ini...
aku ingin merayakannya bersama yoongi.
yoongi yang sudah seminggu ini tak terlihat. yoongi yang seminggu ini tak menghubungiku. yoongi yang seminggu ini marah padaku. ah tidak! yang benar adalah kami yang seminggu ini saling marah.
aku dan yoongi bertengkar.
ini pertengkaran yang tak biasa. aku dan yoongi sering bertengkar karna masalah sepele. tapi kali ini kami bertengkar karna masalah serius. yoongi berbohong padaku kalau ia sedang sibuk, ia berbohong karna tak mau kuajak merayakan natal bersama keluargaku. entahlah memang itu alasannya atau bukan tapi yang pasti ia berbohong padaku. saat aku menegurnya, ia marah dan mengungkit masalah aku dan jinyoung waktu itu. ia berkata aku berniat selingkuh darinya. akulah yang bersalah karna mendekati jinyoung katanya. dan semua semakin runyam.
jika tahu yoongi akan semarah ini, harusnya aku saja yang mengalah. seharusnya aku saja yang mengaku salah. tapi semua sudah terlanjur terjadi. hubunganku dan yoongi mungkin akan berakhir diakhir tahun 2018 sebagai penutup cerita.
setelah pulang bekerja, aku berdiam diri di caffe depan studio yoongi. mungkin disini aku bisa melihatnya. dicaffe ini dulu aku bertemu jinyoung dan yoongi melihatnya hingga marah seharian karna cemburu. kenapa aku jadi rindu wajah cemberutnya? wajah cemberut yang hanya aku yang tahu.
kuurungkan menyedot kopi yang kupesan saat aku melihat yoongi keluar dari studionya. oh tidak! dia pasti akan kemari untuk membeli kopi. aku harus bagaimana?
kuputuskan untuk menarik syalku keatas untuk menutupi wajahku saat ia memasuki caffe ini.
aku menarik nafas lega saat kulihat yoongi sudah keluar dari caffe ini dan hendak menyebrang menuju studionya.tubuhnya terlihat semakin kurus. kulit pucatnya semakin pucat terkena dinginnya udara. aku ingin memeluknya. keadaannya benar-benar terus terngiang dipikiranku.
hingga aku baru sadar ada pelayan caffe yang berdiri didekatku dengan membawa nampan.
"maaf aku tak memesan itu"
ucapku. namun ia menggeleng dengan senyum ramah."ini hadiah malam tahun baru dari caffe kami. selamat menikmati"
"ah benarkah? terima kasih"
ini sedikit memperbaiki moodku. setidaknya aku mendapat hadiah ditanggal 31 yang menyedihkan ini.
ada yang janggal dari roti bundar yang diberikan pelayan tadi. dibawah roti itu ada secarik kertas yang membuatku penasaran. mungkinkah doa untuk tahun baru?datanglah kestudio sekarang!
hey ini tak mungkin dari yoongi kan? tak mungkin!
tapi kenapa harus studio? apa ini benar yoongi? yoongi kah?
arrrggghhh aku bingung.baiklah. mungkin ini benar dari yoongi. jika bukan yoongi, tak ada salahnya aku datang kestudionya lalu meminta maaf-jika aku aku tak gengsi.
aku berjalan kestudionya dengan ragu-ragu. memasuki studionya dan berjalan menuju ruangan yoongi. tak ada siapapun disini dan mungkin hanya ada yoongi.
aku hendak mengetuk pintunya namun pintu ruangannya terbuka lebih dulu dan menampilkan yoongi yang menatapku.ini terlalu canggung.
ia menarikku kedalam ruangannya dan menutup pintu dengan cara mendorongku hingga pintu tertutup. kini aku berada diantara lengannya. wajahnya menatapku terlalu dekat. sedangkan aku tak berani menatapnya sama sekali. keadaan terus seperti ini hingga beberapa menit
"mianhae"
akhirnya ia mengatakan sesuatu. aku meremas ujung bajuku karna tak tahu harus bagaimana."ahh eotteokhae, aku sangat merindukanmu"
itulah yang kudengar sebelum bibirnya menyentuh bibirku. memaksaku untuk membalasnya. dan begitulah, kami berciuman dalam hingga bermenit-menit. aku merindukan ini. sungguh aku merindukannya. Min Yoongi yang menyebalkan.aku mendorong wajahnya hingga ciuman kami terlepas. kulihat jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 11.58 PM.
akhirnya aku merayakan tahun baruku bersamanya."selamat tahun baru, Oppa"
"oppa?"
wajahnya tampak terkejut. aku mengangguk mengiyakan."aku sudah meminta maaf tapi kau belum. katakan maaf ditambah panggilan tadi"
"Mianhae, Oppa. maafkan aku yang telah egois dan tak mengerti perasaanmu. maafkan aku, Yoongi Oppa"
ia memalingkan wajah dengan tersenyum. aww itu manis sekali.
"baiklah. kau dimaafkan. sekarang kita lanjutkan yang tadi"
aku menahannya yang hendak menciumku lagi."bagaimana kalau ada namjoon?"
"dia sedang berasama jiyul. tenang saja distudio ini hanya ada kita berdua. kita bebas melakukan apapun"