Cast: Jeon Jungkook
Song Yerin"Noona lihat ini! aku baru menemukan penginapan yang akan kita tinggali di gangneung. penginapan ini berada didekat pantai gyeongpo jadi kita bisa dengan mud-"
jungkook menghentikan bicaranya saat melihat yerin tak memperhatikannya sama sekali. ia sibuk dengan laptop didepannya. mengetikkan sesuatu yang jungkook tak tahu apa itu tapi yang jelas itu pekerjaan yerin.Jungkook menghela nafas kesal, ini sudah keberapa kalinya ia tak diperhatikan yerin. sedari tadi ia mencoba membuat yerin memperhatikannya tapi ia tak berhasil. Padahal ia ingin sekali membahas tentang liburan mereka minggu depan di gangneung.
"noona memang berniat mengabaikanku ya?"
mendengar itu yerin menoleh menatap jungkook yang menyandarkan kepalanya di sofa belakang mereka.
"aku tak berniat begitu, banyak yang harus kukerjakan. kuharap kau mengerti"
"aku mengerti"
Jungkook kembali menghela nafasnya kasar.
jelas jungkook mengerti yerin yang workaholic. 3 bulan yerin menjadi Produser junior disalah satu stasiun televisi dan selama itu pula hubungan mereka mulai merenggang karna kesibukan yerin. Jungkook berusaha untuk mengerti kesibukan yerin karna pekerjaan ini adalah pekerjaan impian yerin dari dulu, yerin mengerahkan seluruh kemampuannya demi mendapatkan pekerjaan ini.
terkadang jungkook merasa kesal setengah mati saat menyadari bahwa ia masih duduk dibangku perkuliahan, ia seperti tak ada apa-apanya jika dibanding yerin yang sudah dapat menghasilkan uang sendiri apalagi dari pekerjaan yang ia sukai."tapi noona, kita jadi berliburkan?"
"eum"
Jungkook mulai tak tahan diabaikan yerin, ia mendekatkan dirinya pada yerin yang masih sibuk mengetik. perlahan tangannya melingkar dipinggang yerin ia takut yerin marah karna ia menyentuhnya.
jungkook merasakan yerin sedikit menegang saat jungkook berhasil melingkarkan tangannya dipinggang dan kepalanya disandarkan dibahu yerin."kira-kira kapan pekerjaan noona selesai?"
"kookie, apa yang kau lakukan?"
"aku hanya ingin memeluk noona begini"
"aku harus menyelesaikan ini"
"selesaikanlah"
Yerin berusaha mengabaikan jungkook, tapi tetap saja jantungnya tak bisa dikontrol. Ia dan jungkook jarang melakukan hal seperti ini.
"bisakah, sekali saja noona memanggilku oppa?"
entah mengapa yerin merasa suara jungkook semakin pelan hampir seperti bisikan, dan itu berefek pada tubuh yerin. tangannya yang asyik mengetik otomatis terhenti. tubuhnya menjadi sulit dikendalikan."bagaimana bisa aku memanggilmu oppa? kaukan masih anak-anak"
ucap yerin diselingi kekehan canggung untuk menutupi kegugupannya."aku serius"
jungkook menekannkan setiap katanya. membuat yerin sedikit merinding."kenapa tiba-tiba?"
"hanya ingin"
setelah beberapa menit berpikir, yerin memutuskan untuk menggoda bocah kecilnya ini.
"jungkook oppa"
yerin memanggil jungkook dengan seimut mungkin, ia yakin jungkook pasti sedang salah tingkah dibelakangnya."eottae? mau kupanggil oppa lagi?"
jungkook mengeratkan pelukannya.
"Jangan, noona. hatiku masih tak mampu menerima keimutan noona. bisa-bisa aku menggigit noona sekarang juga"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Makasih udah mau baca❤❤