Cast: Jung Hoseok
Kim YumiYumi Pov.
aku tak percaya ini!
aku membencinya!
Dia dengan seenaknya membentakku begitu keras. Benar-benar membentak dengan amarah. aku tahu dia sedang banyak tekanan pekerjaan tapi bukan berarti dia harus membentakku kan?
aku hanya menanyakan apakah ia mau merayakan tahun baru bersamaku atau tidak. aku tak memaksa jika ia memang tak bisa. tapi ia benar-benar menjadi sangat marah dan membentakku dengan keras. sekarang yang bisa kulakukan hanya menangis sepanjang perjalanan menuju apartementku.aku jadi kesal setengah mati saat ada seseorang menelponku. entahlah dari siapa aku malas mengangkatnya. mungkin itu hoseok.
karna ponselku terus berdering akhirnya aku menepikan mobil yang kukendarai. kulihat dilayar poselku ternyata bukan nama hoseok yang tertera melainkan nama oppa-ku.
segera kunetralkan suaraku agar oppa tak curiga aku sedang menangis."yeoboseyo"
"aegi-ya kau sedang bekerja?"
"aniya"
"ada apa dengan suaramu? kau menangis?"
itulah oppa-ku dia sangat peka dengan apa yang sedang tak beres denganku.
"aniya"
"apa karna hoseok?"
"apa yang oppa bicarakan. aku tak apa"
"kau tak bisa membohongi oppa mu. apapun yang terjadi, aku tak akan memaafkan hoseok karna membuatmu menangis"
"sudahlah oppa. tak perlu membahas ini lagi. aku akan kebutik"
aku segera mematikan panggilan itu. tak ingin memperpanjang masalah dengan melibatkan oppa. biarlah masalah itu aku yang menanggungnya.
menjelang tahun baru kenapa aku harus bertengkar dengannya.---
aku menelpon sera untuk mengajaknya merayakan tahun baru bersamaku, tapi ternyata ia sedang merayakan tahun baru dan ulang tahun taehyung. aku menelpon yurim, ia juga tak bisa karna ia sedang merayakannya bersama jimin. yerin? entahlah dimana dia, handphonenya tak aktif.mataku masih sembab karna seharian penuh kemarin aku menangis. keadaanku cukup buruk untuk keluar rumah jadi biarlah aku didalam saja. malam tahun baru yang cukup miris.
aku harus mencari kegiatan yang membuatku terhibur.
dan akhirnya kuputuskan untuk memasak.setelah berjam-jam akhirnya semua masakanku selesai. aku menatanya dimeja makan dan ternyata tanpa kusadari masakanku sangatlah banyak. andai saja ada hoseok mungkin ini semua akan habis.
kenapa harus mengingatnya lagi?!
aku tak peduli lagi padanya. biarlah ia makan atau tidak, tidur atau tidak, merayakan tahun baru atau tidak. aku benar-benar tak peduli!
aku tersadar dari lamunanku saat seseorang menekan bel apartementku. segera aku berlari menuju pintu. mungkin saja itu tetanggaku yang hendak mengembalikan vacuum cleaner yang ia pinjam tadi siang.
niatku membuka pintu hilang begitu saja saat kulihat dari intercom ada hoseok berdiri didepan pintu apartementku. hah biarlah dia disana. aku tak peduli.
akhirnya kuputuskan untuk meninggalkannya. aku lebih baik makan masakanku daripada bertemu dengannya. namun tak dapat dipungkiri didalam hati kecilku aku ingin sekali membukakan pintu untuknya. ah tidak tidak aku tak akan membukakan pintu untuknya.
aku masih mendengarnya menekan bel beberapa kali sebelum terdengar pintuku terbuka dan tertutup dengan keras.aku segera berdiri saat melihat hoseok berdiri didepanku. aku lupa kalau ia tahu password pintuku! dasar bodoh! aaarghh bodohnya!
segera aku menghindar saat ia mendekatiku. aku berusaha tak peduli dan berjalan kekamar melupakan makanku yang belum selesai. aku sungguh malas melihatnya.
hoseok menahan lenganku. ya, tentu saja.
yang tak kukira adalah ia memelukku dari belakang. memelukku dengan lembut. aku tak dapat menghindar lagi karna kehangatan tubuhnya benar-benar membuatku nyaman."maaf"
ia mengecup telingaku membuatku sedikit bergetar."maafkan aku. aku benar-benar minta maaf. tak seharusnya aku membentakmu. maafkan aku"
aku hanya bisa diam. ia terus menyamankan posisinya, memelukku begitu erat dan lama.
aku dan hoseok seperti tak mau beranjak dari posisi ini. sangat nyaman.
beberapa menit kami terus pada posisi ini."kau memaafkanku, eum?"
ia mengecupi leherku dengan begitu lembut. merasa aku tak merespon, ia akhirnya melepas pelukannya dan membalik badanku agar menghadapnya."kau belum memaafkanku?"
tanyanya dengan wajah sendu. tangannya menggenggam kedua tanganku."sayang~"
aku masih tak mau menjawab, menatapnya pun aku enggan. hingga ia menarik tubuhku agar lebih dekat dengannya. hoseok menarik daguku dan tentu saja ia menciumku.
ya ampun...
sudah berapa lama kami tak berciuman, aku merindukan ini. gerakan lembutnya benar-benar membuatku luluh. tak ada paksaan dan tak ada nafsu. ia menciumku dengan tulus dan penuh cinta. walau aku tak membalasnya ia tetap melanjutkan ciumannya.
kudorong tubuhnya karna aku kehabisan nafas dan ciuman kami terlepas. ia mengusap bibirku yang basah."aku benar-benar minta maaf, sayang. aku salah. aku tak akan membentakmu lagi. itu adalah kebodohan terbesarku."
akhirnya akupun menatap nya dengan mata basah karna aku menangis.
"kau jahat"
ia kembali memelukku, menenggelamkan kepalaku pada dadanya.
"maafkan aku. dan selamat tahun baru, aku akan merubah sikapku untuk tahun 2019 dan seterusnya"
aku mengangguk dalam pelukannya. airmataku masih tak bisa berhenti.
"jangan menangis. oppamu akan menjewerku lagi kalau ia sampai tahu kau menangis lagi"
APA?! JEWER? hahahahaha