Kristin masih tetap diam. Dia menulikan telinganya, karena kehidupannya kini telah berubah. Meskipun di dalam hatinya ia merasa sakit karena orang yang sejak kecil merawat dirinya diejek begitu saja. Ingin sekali Kristin menendang perempuan itu jauh-jauh dari hadapannya.
Nadia mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa diam? Nggak terima? Iya. Makanya jadi cewek itu jangan terlalu sok." Ia mendorong bahu Kristin dengan jari telunjuknya.
Tegar tidak bisa diam saja melihat Kristin diperlakukan seperti itu. Dirinya tak terima, maka dari itu ia menggenggam tangan Kristin menariknya agar lebih dekat dengannya.
"Nadia! Sekali lagi lo ngejelekin Kristin. Jangan harap gue akan ngebirain lo tenang di sini." ancam Tegar menatap tajam Nadia.
Nadia kesal. "Emangnya dia siapa lo hah? Lo nggak tahu Gar! Dia anak dari orang miskin. Orang tuanya pemulung."
Tegar mengangkat sebelah alisnya. "Benarkah?"
Nadia mengangguk mantap.
Ozan dan Arif menghampiri Kristin karena melihat kejadian tadi.
Ozan lebih dulu menarik Kristin dalam dekapannya, mengelus rambutnya lembut. "Tenang, jangan dibawa emosi."
Nadia menyipitkan matanya, heran melihat adegan tersebut lalu bertepuk tangan sok bangga beberapa kali. "Hebat! Ternyata lo player juga ya. Udah berapa cowok yang lo gebet? Dua, tiga, atau lima?"
Merasa tak terima, Arif mendorong bahu Nadia sampai Nadia menatap Arif. "Sekali lagi lo bilang adik gue player. Gue akan ngeluarin lo dari sekolah ini mumpung lo belum masuk kelas," ancam Arif penuh penekanan.
Nadia mengernyit tak paham. "Adik? Kristin adik lo? Hahaha. Ya ampun, ternyata akting lo bagus banget. Kalian suruhannya Kristin ya? Dibayar berapa?"
Sebelum masalah ini semakin runyam, Tegar angkat bicara
"Arif, kak Ozan. Jangan urus dia, dia agak aneh," ucapnya asal.Sekarang Arif yang tertawa mengejek. "Pantesan."
Lantas semuanya meninggalkan Nadia yang cengo di sana.
"Gue akan balas ini nanti, awas lo," gumamnya.•••
Kristin tahu! Nadia adalah orang yang sering mencaci maki dirinya sewaktu di SMP. Maka dari itu, tadi pagi di parkiran ia tetap diam tanpa menggubrisnya.
Di kelas pun dirinya tetap diam. Hanya konsen terhadap pelajaran, tidak menggubris sekitarnya.
Waktu istirahat tiba, tidak ada percakapan seperti biasanya. Sampai akhirnya Tegar yang memulai percakapan.
"Gue akan cerita masalah gue nanti, setelah pulang sekolah di taman."
Kristin mengangguk tanpa menoleh.
Nadia tiba-tiba masuk ke kelas Kristin menghampiri Tegar.
"Kita ke kantin yuk!" ajak Nadia seraya bergelut manja di lengan Tegar.
Keduanya menatap Nadia. Ralat, seisi kelas menatap Nadia. Tingkah gadis itu memang aneh, seperti ingin dikuasai oleh dirinya sendiri alias EGOIS.
Kristin berdiri dan segera keluar kelas. Melihat saudara kembarnya keluar, Arif ikut berdiri mengikuti Kristin.
Giliran Tegar berdiri hendak menyusul Kristin, namun lengannya dicekal Nadia.
![](https://img.wattpad.com/cover/164473269-288-k467659.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy and Strong Girl [TELAH TERBIT]
Teen Fiction※ POnya sampai 10 April 2021 ※ Bisa cek IGku @dariadelia14 atau @mellonapublisher (27-10-2018 sd 27-12-2018) High rank #1 menantang (11 Agustus 2019) Gue dingin karena ada alasannya-Tegar Satrya Putra Nggak semua cewek itu lemah-Kristina A...