Ternyata ini sifatmu yang asli. Sungguh aku baru tau jika kau adalah tipeku
▪▪▪
Di bawah sinar senja yang terpantul dari danau menambah keindahan dan kehangatan bagi keduanya. Mereka duduk selonjor di atas rerumputan hijau berdampingan.
"Aku rasa hari ini adalah hari yang sangat bebas." Ia menidurkan badannya terlentang dengan kedua tangan ia gunakan bantal. Hatinya terasa plong, karena akhirnya semua masalah telah terselesaikan.
Persabatan ketiganya pun mulai membaik seperti dulu. Tidak ada keretakan lagi. Begitu juga persahabat kekasihnya, Tegar. Hubungan persahabat mereka juga membaik.
Tegar menatap gadis yang saat ini telah menjadi miliknya. Ternyata kepura-puraan merekalah yang membuatnya menjadi dekat dengan gadis itu. Awalnya, dirinya tak begitu menyukai gadis itu karena tingkahnya. Namun lambat laun ia mulai tertarik, dan diam-diam ia memahami perasaannya. Bila dirinya telah menyukai gadis itu. Waktu berjalan begitu cepat, hingga mereka telah naik ke kelas dua belas yang di mana mereka akan terpisah nantinya.
"Kok ngeliatin gue gitu?" tanya Kristin kala dari tadi pria itu terus menatapnya.
Tegar menggeleng tersenyum. Ya, pria itu selalu menunjukkan senyumnya hanya pada Kristin, kekasihnya. Jika pada yang lain dia tetap mode dingin.
"Kamu cantik. Tingkah konyolmu lah yang buat aku jatuh hati," kata Tegar tiba-tiba.
Kristin sedikit terkejut. Dari kata-katanya, tutur bahanya, semuanya ia terkejut bukan main. Itu sangatlah tiba-tiba. Baru pertama kalinya Kristin mendengar kata-kata tersebut dari kekasihnya. Ia terkekeh kecil. "Aku? Kamu? Tumben. Dan yang tadi itu, lo ngegombal?"
"Ya, kamulah gadis pertama yang aku sukai. Mengisi hidupku, semuanya telah berwarna sejak kedatanganmu. Aku harap kita adalah jodoh. Seperti hujan dan pelangi. Aku datang, kemudian kamu mewarnainya. Membuat langit terlihat indah."
Kristin bangun, dia tak bisa menyembunyikan senyum lebarnya. Antara bahagia dan kaget. Dirinya baru tahu bila di balik kedinginannya itu ada sosok humor.
"Ini bener Tegar kan? Lo bisa ngegombal?"
Pria ini tersenyum menganguk bangga. "Baru tahu ya ...."
Sungguh, Kristin tidak percaya ini. Apa yang selama ini ia dengar dari sahabat Tegar adalah benar. Cowok ini memang humoris, dan itu adalah tipenya.
"Selama ini gue nyari cowok humoris, dan ternyata dia ada di samping gue. Didekat gue. Gue masih nggak percaya ini."
Tanganya perlahan menggenggam tangan Kristin, matanya menatap gadis itu dalam. "Kamu punya tipe humoris bukan? Aku tahu dari Ardi. Dia mengatakan semua apa yang kamu suka."
Kristin yakin. Bila pipinya sekarang telah mengeluarkan semburat merah padam. Lelaki itu hanya mengatakan kata-kata sederhana. Tapi mengapa dirinya kembali gugup.
"Pipinya merah tuh," sindir Tegar dengan kekehan.
Reflek dirinya menangkup pipinya sendiri. Malu rasanya.
Tegar kembali memandangi danau. "Kamu tahu? Dulu aku suka sekali ngegombalin cewek-cewek sampai-sampai mereka yang menyatakan rasa sukanya dulu padaku. Aku tidak terlalu menanggapinya, karena menurutku mereka hanyalah wanita yang bodoh. Yang dengan mudahnya terbujuk hanya dengan gombalan." Ia kembali menoleh pada Kristin. "Tapi kamu beda. Aku menyukaimu bukan karena kecantikanmu, melainkan kesederhanaanmu. Kamu masih inget kan? Yang di cafe waktu itu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/164473269-288-k467659.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy and Strong Girl [TELAH TERBIT]
Fiksi Remaja※ POnya sampai 10 April 2021 ※ Bisa cek IGku @dariadelia14 atau @mellonapublisher (27-10-2018 sd 27-12-2018) High rank #1 menantang (11 Agustus 2019) Gue dingin karena ada alasannya-Tegar Satrya Putra Nggak semua cewek itu lemah-Kristina A...