35. Sebelum Malam Berakhir

2.5K 131 0
                                    

Sebuah ikatan tak akan terputus jika kita saling percaya

▪▪▪

     Malam yang indah bagi keduanya. Mereka duduk disatu meja berhadapan dihiasi dekor mewah. Hanya ada mereka berdua disana.

Mata Kristin masih menjelajah sisi sisi gedung luas tersebut. Tertegun dengan dekorasi serba gelap, hanya ada beberapa lampu yang membuat suasana bertambah romantis.

"Bahagia?" tanya Tegar ikut bahagia

Kristin menatap Tegar tanpa melunturkan senyumnya
"Dekornya bagus banget Gar! Ini ada acara apaan?"

"Aku minta maaf, bukannya ngajak kamu jalan-jalan malah ngekang dikamar. Maaf juga karna udah salah paham waktu itu"

Kristin menggeleng tersenyum "Nggak apa kok. Yang penting aku udah pernah kesini"

"Tetep aja Kris" ia menggenggam kedua tangan Kristin yang tergeletak begitu saja "Sebenarnya aku mau minta maaf banget sama kamu. Sebelum aku bilang ke intinya kamu mau kan maafin aku?"

Kristin masih bingung apa yang dimaksud lelaki itu. Ia mencoba mencernanya tetapi tidak bisa
"Aku... masih nggak paham. Langsung keintinya" mintanya tak sabaran

Ia bangkit, mendekati Kristin menariknya perlahan untuk berdiri dan langsung mendekapnya.

Kristin masih terkejut "Gar...?"

"Maaf. Setelah ini aku nggak akan ada disisimu lagi. Aku akan menetap disini. Jadi maafkan aku. Tapi aku janji akan balik kesana" bisiknya lirih

Kristin sudah meloloskan cairan beningnya. Tak tahan rasanya mendengar perpisahan itu.

"Berapa lama?" tanya Kristin berusaha tenang.

"Tiga tahun"

"Tegar...!!!" reflek Kristin memeluk erat lelaki itu.
"Kelamaan" rengeknya dalam isak.

"Iya aku tau, aku juga nggak mau. Tapi demi perusahaan papa. Aku mohon maafkan aku Kris... maaf maaf maaf"

" Aku paham" ia melepaskan pelukannya sambil menghapus air matanya, menatap pria itu dengan mata berkaca-kaca
"Bukan masalah, kita kan masih bisa kontak kontakan. Kapan pun kamu ada waktu jangan lupa hubungi aku"

Tegar tersenyum tipis. Berat rasanya melepaskan gadis kesayangannya. Dirinya merasa egois karena memutuskan pilihan ini.

"Makasih" tanpa hitungan Tegar menarik tengkuk gadis itu. Berciuman dan mungkin untuk terakhir kalinya.

Dirinya juga tidak sadar bila membalas ciumannya. Hanya ada satu kata yang akan ia rasakan nantinya. Rindu. Ya, LDR selama itu mungkin akan sedikit merenggangkan hubungannya.

Tapi selama kedua belah pihak memiliki kepercayaan terhadap satu sama lain. Besar kemungkinan tidak akan merenggakan hubungan ini.

Cool Boy and Strong Girl             [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang