11 Dance Dance

10 6 0
                                    


Setahun yang lalu, bulan Juli.

Dua minggu lagi adalah pembagian rapot, dan sekarang sekolah dalam kondisi untuk perbaikan nilai, salah satu dirinya dan para temannya. Tapi untuk hari ini ia terbebas dari remidi, karena Shawn dan Raka sudah menyelesaikan nilai-nilainya dan sekarang mereka berencana untuk memaksa seorang ketua OSIS. Setelah penampilan mereka saat pensi beberapa bulan yang lalu. Audre merindukan sesansi tepuk tangan dari puluhan penonton–mengharapkan ribuan sebenarnya. Itu katanya, jujur ia juga merindukan sesansi senang saat itu.

Langkahnya terasa ringan memasuki kolidor seniornya yang paling berkuasa saat ini. Kolidor kelas dua belas. Sejujurnya ini akan menjadi kedua kalinya, yang pertama berhasil karena Daffa membom bardir ruang OSIS dengan keributan jadi sekarang gilirannya untuk mengusahakan HIfive kembali mengisi acara pada pengenalan lingkungan sekolah tahun ini.

Beruntungnya calon adik-adik kelasnya tahun ini mendapatkan hiburan dari mereka, tidak seperti tahunnya yang kelam. Entah kenapa pikiran itu tiba-tiba datang pada Shawn.

Shawn masuk ke dalam ruang kelas dan mencari Richard–si ketua OSIS yang akan lengser tahun ini. Matanya bergerak memerhatikan seisi kelas itu, namun ia tak menemukan orang yang bernama Richard, mungkin orang tersebut ada di ruang OSIS. Itu kemungkinan pertama, kemungkinan kedua Richard ada di kantin, dan beberapa kemungkinan datang pada pikiran Shawn.

Pemuda tersebut menoleh pada Raka, dan temannya itu seakan akan memberi kode tentang keberadaan Richard lalu di jawaban gelengan kepala oleh Shawn kemudian ia keluar dari kelas tersebut. Sekarang mereka berniat mencari Richard ke ruang OSIS jika tidak ada mereka akan–

"Pas sekali!"

Seruan senang itu datang tepat saat Shawn dan Raka menuruni anak tangga, lalu mereka bertemu Richard di setengah anak tangga yang menghubungkan lantai dua di gedung kelas dua belas. Di kedua belah pihak sama-sama senang saling bertemu.

"Gue butuh kalian buat ngisi pas PLS, bisa?"

Tanpa menunda apapun Shawn dan Raka mengangguk dengan cepat, mereka menerima tawaran itu. Lagipula itu memang tujuan mereka dari awal mencari Richard.

***

Pukul delapan pagi, dan ia sudah sampai di sekolah bersama teman satu bandnya. Hari ini untuk kesekian kalinya mereka akan manggung–bisa dikatakan begitu–di depan orang banyak. Audre berharap ini seperti ekspetasinya. Sekitar jam setengah sepuluh, semua calon siswa siswi akan berkumpul di Aula lalu duduk sambil melihat penampilan mereka dan juga makan siang.

Setelah mendapatkan undangan untuk tampil pada acara PLS sekolah sendiri, mereka berlima memutuskan untuk memainkan musik akustik. Karena akan terlalu ribet untuk memindahkan drum set dari ruang musik ke aula lalu dari aula ke ruang musik.

Tepat saat pukul sepuluh kurang, orang-orang yang mengenakan kaos polo putih, celana hitam panjang dan sebuah name-tag di dada mereka masuk ke dalam aula. Terlihat dari tempat mereka berdiri jika masih ada beberapa pengarahan. Hingga seruan nama band mereka di sebut oleh Padma–sebagai MC hari ini–kemudian terdengar tepuk tangan memenuhi aula.

Devi dapat melihat beberapa anggota OSIS menyiapkan empat kursi, sebuah stand mic, sebuah cajon, dan sebuah keyboard di tengah-tengah aula. Sedangkan Padma–kakak kelas yang menjabat sebagai bendahara di OSIS–masih memberikan pengarahan untuk besok. Karena hari ini hanya ada pengenalan singkat pada OSIS dan lingkungan sekitar, masih ada lima hari lagi untuk melewati masa PLS tahun ini.

BANDMATE✅ [ Day6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang