13. BAPER?

34 7 2
                                    

"Oo itu yanga namanya luna." Ketus Willy sambil main game.

Tampak Dina dan Isyana yang sedang duduk didepan Willy dan Zayn menguping pembicaraan mereka.

"Lo naksir Will?" tanya Dina kepo.

"Emmm,,,  ngga ah biasa-biasa aja orangnya. Gua kira waw."

"Maksudnya waw apaan." tanya Isyana.

"Lo kaya ngga tau Willy aja Sya Sya." Zayn yang sedang asyik nyari-nyari upil dihidung ngga dapet-dapet gara-gara jarinya gede. Ngga kaya punya Kevin haha kecil. Jarinya woy jari.

"Apanya?" tambah Dina.

Willy dan Zayn saling tatap mesum dan..

"Itunya." jawab Zayn singkat.

"Itunya apaan anjir." Isyana makin kepo.

"WAW.. " Willy dan Zayn bebarengan menggerakkan kedua tangannya seperti mau  mengambil sesuatu,  sambil memandangi dada keong racun.(kempret mulai mesum).

Dina dan Isyana membulatkan matanya dan memandangi punya mereka masing-masing.

"WAW,,,, " lanjut Willy dan Zayn makin mendesah.

Keong racun menutupi dadanya penuh ketakutan.

"WAAAAAWWWW.. " merek berdua makin mendekat dan makin mesum.

"Kampret cowo mesumm." Isyana Dan Dina berteriak sambil menghindar.

Willy dan Zayn pun tertawa terbahak-bahak.

◆ ◆ ◆

"Lo udah kenal Luna Ka.?" tanya Nada.

"Hmm,, temen dari kecil, sampe smp Nad, cuma pas kelas 3 dia pindah. Eh taunya satu sekolah lagi." jawab Arka santai sambil menulis sesuatu.

"Temen apa temen." tanya Kevin memancing.

"Wohoho...  Jangan-jangan pernah demen." Fransisk ikut-ikutan.

"Apa masih demen." lanjut Nada.

"Apaan si elah orang temen biasa kaya kalian-kalian ini." Arka gugup.

"Tapi kok pas Luna ngucapin selamat kayanya lo seneng banget?." Kevin masih memojokkan.

"Seneng lah." jawab Arka cepat.

"Wohoooooooooo........ " Nada, Fransiska, dan Kevin heboh.

"Em,  ya...  Ya seneng lah seengganya masih ada yang ngucapin selamat walaupun gagal emang lo semua temen lucknut." Arka gugup.

Mereka bertiga terkekeh.. Bukannya merasa bersalah malah cengengesan karena melihat  tingkah Arka yang gugup.

◆ ◆ ◆

"Hey kok bengong." Indy temen sekelasnya mengagetkan Luna.

"Eeengga. Siapa yang bengong."

"Mikirin apa? Utang? Mantan?  Apaaaa gebetan???.. " ketus Indy cewe Yang gede juga, eh maksudnya berisi kaya si Nada. Rambut keriting periang Yang kalo senyum manis sekalee.

"Eemmm.. Ngga mikirin siapa siapa In."

"Yaudah mikirin gua aja ya Lun, biar gua ada yang mikirin."

"Dasar jomblo."

"Ngaca woyy."

Mereka berdua hening. Lalu Luna menghadap ke Indy seperti mau bertanya sesuatu.

"Lo tau Willy kan." tanya Luna.

"Anak yang digandrungi cewe osis pas kita MOS?"

"Iya."

"Kenapa?  Lo suka?." Indy kepo.

"Engga lah. Lagian dia pasti ngga Selevel sama gua."

"Masaaa......  Jangan baper sama orang kaya dia Lun. Kayaknya suka mainin cewe deh." Pinta Indy.

"Emm, kayanya dia baik kok In."

"Kata siapa?". Tanya Indy lagi.

"Kemarin gua kan nemuin Arka ngucapin selamat, lah si Arka lagi sama temen-temennya ada si Willy Juga." jelas Luna.

"Terus?? Mana baikknya?" Indy tidak sabar.

"Sabar,,  trus gua kan ikut nongkrong gitu, lah gua duduk di sampingnya. Soalnya yang kosong cuma disamping Willy doang." Luna mencoba menjelaskan. "Trus, kan gua makan bakso, dia ngambilin gua sambel, ngambilin sendok. Trus pas gue tersedak dia langsung nyuguhin gua minum. Berarti dia orangnya perhatian In." Luna mencoba membuat Indy percaya.

"Ah,  itu mah modus Lun."

"Modus??". Luna heran.

"Lo jangan terlalu diambil hati kenapa,, dikit dikit baper, dikit dikit baper." Indy mencoba mengingatkan. "Mending kaya gua aja dikit-dikit laper."

Mereka berdua terkekeh.

Perasaan yang rumit sepertinya.

Ada apa oi sebenernya Arka sama Luna???

Plis jangan baper ke Willy hahaha

SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang