"Sya lu mau pinjem buku berapa?" tanya Isyana yang sedang mencari novel yang Bagus.
"Berapa ya??? Tiga aja kali yaaa..." jawab Dina yang memegang novel tiga.
"Gua dua aja ah, ngga usah banyak-banyak ntar kan malam minggu gua mau maraton drama korea, baca novelnya buat selingan aja biar mata ngga fokus ke oppa mulu haha.." jelas Isyana sambil memamerkan novelnya.
"Anjir iya juga ya ntar malming, gua pinjem dua ajah deh,, eh satu aja ah."
Dina pun meletakkan novel yang ngga jadi dipinjem. Isyana hanya terkekeh melihat tingkah konyolnya Dina.
Mereka berdua kemudian beranjak ke meja peminjaman buku.
"Silahkan mba tulis disini ya nama peminjam." jelas Ibu perpus yang mengurus buku pinjaman.
Dina dan Isyana pun menulis nama masing-masing ditambah jumlah buku dan judul buku yang mereka pinjam.
"Eh mas Riki sama mas Satria." sapa ibu perpus ke dua anak cowo disebelah Dina dan Isyana.
Dari penampilanya Dina dan Isyana sudah paham betul mereka anaknya gimana.
"Kutu buku banget kayanya." bisik Isyana.
"Kacamatanya aja tebel banget udah kaya buku novel yang kita pinjem Sya." celetuk Dina membuat Isyana tersenyum.
"Hehe,,iya bu mau pinjem buku." jawab Riki ke ibu perpus yang berpaling dari Dina dan Isyana hahaha..
"Kan entar malam minggu bu jadi bisa baca buku sepuasnya bu." tambah Satria.
"Wtf, mereka malam minggu baca buku... Ommooooo anak jaman batu emang." Dina nyerocos sampai air ludah pada muncrat.
"Ish, biasa aja muncrat cuk." Isyana mengelap muka penuh cipratan air mani, eh maksudnya air najis, salah lagi air liur..
"Pinjem buku berapa mas." tanya ibu perpus sambil menyodorkan buku peminjaman buku pelajaran.
(Buku peminjaman buku novel sama buku pelajaran beda)..
"Pinjem 7 ni bu." jawab Riki sambil menaruh buku ke meja.
"Saya 9 bu." lanjut Satria.
"Uhuukkkkkk uhuukkk.." Dina Dan Isyana tersedak seketika merasa ajal menjemput.
"Gilaa, pinjem 9 dan itu buku pelajaran semua Sya." Dina mulai lemasss..
"Sama saya mau pinjem buku rak yang dibelakang ibu yang itu buu...." tambah Riki.
"Yanga mana mas, ini?" tanya ibu perpus.
"Sebelahnya bu. Lah yang itu."
"Parah sampe nambah lagi Din, ajaib bener-bener nih mereka." Isyana syokkkk.
Satria dan Riki pun pergi
"Udah mba?". Tanya ibu perpus.
Dina dan Isyana yang masih cengo memandangi Riki dan Satria langsung tutup mulut saat ditanya ibu perpus.
"Oo ehh.. Udah bu makasih buu." jawab Dina.
Mereka berdua pergi meninggalkan perpus sambil ngobrol.
"Untung tadi kita ngga ketauan sama Zayn ya Din." Isyana membahas masalah tadi.
"Iya kalo ketauan kan malu sendiri kita ya haha." jawab Dina.
"Eh itu yang cewe berdua lagi ngapain." Mata Dina tertuju pasa dua cewe Yang sedang ribut.
"Kok cowonyaa,,,??, hmm dasar buaya temen kita haha." Isyana ikut fokus dengan apa Yang Dina lihat.
"Pasti Si Willy mendua lagi tuh haha." Dina Yang sudah tersadar bahwa cowonya adalah Willy.
Tampak Willy sedang kebingungan melerai Dan menjelaskan dua cewe kaka kelas.
"Ayok kita taruhan pasti dua-duanya pergi ninggalin Willy." Tantang Isyana.
"Kayanya Salah satu doang deh Sya." Jawab Dina menerima tantangan Isyana.
Merek berdu masih fokus ke dramanya willy sambil memeluk buku didada.
"PLAKKKKK!!!!!!!! ". Willy Kena tamparan Salah satu cewe lalu pergi meninggalkannya.
"Tuh kan salah satu doang haha.." Celetuk Dina sambil mendorong pipi Isyana sampai muka Isyana oleng entah kemana.
"Hahanjirrr....." Isyana terima saja karena merasa Salah Dan kalah.
"PLAAAAAKKKKKKKKKKKK!!!!!!!!!!!! " lagi-lagi Willy kena tamparan lagi Dari cewe disampingnya lalu pergi meninggalknannya.
"Tuh dua duanya pergi ninggalin Willy." Isyana langsung menimpuk muka Dina dengan novel Yang Ada digenggamannya.
"Bangkkeeee....." Dina tertawa karena dugaannya ternyata Salah juga.
Mereka tertawa terbahak-bahak sambil ngeliatin Willy Yang kesakitan.
Willy pun seketika melihat Ke Dina Dan Isyana Yang menertawainya. Kemudian meninggalkan tempat itu Dan memilih masuk Ke kelas menyusuri tangga biar ngga bebarengan Sama keong racun.
"Untung kita ngga baperan ya Din." Sela Isyana.
"Iyaa, apalagi baper sama Willy no weeeeeee."
Padahal mereka baper ama temennya Yang bukan lain Si Zayn hahahahahaha........
◇ ◇ ◇
Saat Willy berjalan menyusuri tangga, dia berpapasan dengan seorang cewe Dan seorang cowo juga. Yanga bukan lain..
"Ehh Arka. Mau kemana Lo.?" Willy refleks
"Eh Will, Ini gua mau Ke perpus nih abis ketemu sama ketua osis." Jawab Arka.
Luna hanya diam Dan memandangi Willy.
"Eh Luna, mau Ke perpus juga?" Tanya Willy kembali.
"Eh, iya Ini sama Arka biasa urusan osis Will." Jawab Luna sambi senyum.
Arka mengamati pandangan luna Ke Willy serasa ada Yang berbeda.
"Ya udah gua duluan yaaa." Pamit Willy.
"Ohh iya okee.." Jawab Arka singkat.
Willy pergi meninggalkan mereka. Luna Dan Arka berjalan beriringan menuju perpus.
"Ka, bentar dulu Ada sesuatu." Sela Luna kemudian berbalik meninggalkan Arka.
Arka bingung Dan menduga-duga bahwa Luna akan bertemu dengan Willy.
Anjir Riki sama Satria kacamatnya setebel novel??
🤓🤓
Ahahaahahaa Dina isyana ngga baperan kata siapa??
💞 💞
Will, tobat lah kauuuu jangan mendua muluuu.. ✌️
Ada aPa dibalik pandangan Luna Ke Willy?
🧐🧐
Arka kenapa ngamatinnya gitu amat? Katanya temen Dari kecilll.... Kok?
Lah Luna balik mau ngapainn???
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUAD
Humorinilah cara pandangan mereka dalam kehidupan : Zayn : " hidup itu ibarat kaya kentut brother, santai, rileks, keluarkan, lalu mengambang mengikuti arus.. go it the flow." Arka : "syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. tetap jalani hidup in...