"Eh guyss. Tolong yaa sampah yang buat bikin baju yang berkualitas yaa." celetuk Willy.
"Namanya sampah ya tetep sampah Will!! Sok sokan minta berkualitas." Jawab Zayn sambil menegaskan kata sampah ke Willy.
"Biasa aja dong ngomong sampahnya, gue jadiin sampah lo."
"Kan kalian berdua emang udah jadi sampah. Sampah masyarakat." ketus salah satu temannya.
"Mampos lo hahah." tawa Dina.
"Lo pada nyari sampah bukan dari tong sampah trus lo ambilin gitu kan?" tanya Dina ragu.
"Iya, sampah yang masih bersih kan? Yang baru dibuang tapi ngga dibuang?" tambah Willy.
"Apaan si ngga jelas yang dibuang tapi ngga dibuang." Zayn bingung.
"Maksudnya sampah yang harusnya lo buang tapi lo kumpulin gitu ngga dibuang."
"Tau ah yang penting SAMPAH!"
"anjrit kok gue jadi kesel sendiri ya bahas sampah tapi ngmong sampahnya pada liat ke gue."
"Kan udah dibahas tadi Will. Lo kan emang sampah." ketus Isyana.
"Ooo gue sampahhh. . Yaudah gue ngga jadi ikut yaa byeeeee. ."
"Willllyyyyyyyyy"...teriak semua
"Apasii. .. Tadi katanya gue sampah. Gue mau ke tongsampah dulu mau bertapa."
"Will ngga usah becanda deh, tinggal beberapa hari lagi." Dina kesel.
"Gue ngga becandaa. . Gue beneran mau berdiam diri."
"Di tongsampah?" tanya Zayn.
"Di toilet lah ngapain ditongsampah. !!!! Udah gue mau boker dulu bye!".
"Dasar TAAAAAAAIIIII" teriak Zayn.
Willy kembali dan memperlihatkan kepalanya saja yang ada di pintu.
"Zaynnnnnnm. .." memanggil smbil menunjuk kedua jarinya ke zayn dan matanya sendiri.
"Hee. . Becandaa Will." Zayn menyeringai.
◇◇◇
"Pric, sini tangan lo. Coba pake deh." suruh salah satu temen kelasnya memakai gelang hasil kreatifitasnya dari barang sampah.
"Gua pakein kalung juga coba ya, pas apa ngga sama leher lo." pinta yang lain.
"Gimana?" Piricilla mencoba bertanya.
"Emmm.. Keramean ngga sih guys." tutur Nada.
"Iya siii.. Salah satu aja kali yaaa." tambah yang lain.
"Kayanya mending kalung deh. Itu gelang lu bikinnya keramean si.. Jadi jatohnya kaya buat bocah." jawab Nada.
"Iya juga si nad, yaudah deh nggapapa, buat dipake gua aja hehe." celetuk temen kelasnya.
"Haha iya buat lua aja, pokoknya kita bikin pricilla anggun kek tuan Putri."
Disisi lain Fransiska dan yang lain sedang membuat pakaian buat Kevin.
"Vin ntar lu pake dasi kupu-kupu aja vin. Haha." ketus andi temen sekelasnya.
"Yang ada gua kaya pelayan restoran dong."
"Ngga papa tampang kaya lo mah cocok wkwk." tambah yang lainnya.
"Btw, kok ini bajunya bikinya lengan pendek. Ngga panjang aja biar kaya jas gitu." tutur temen Kevin.
"Diem lu pada, ngga bantuin juga, ngrepotin doang." celetuk nina salah satu temannya.
"Iya lu pada. Awas awasss.. Gua mau makein mahkota buat Kevin." jawab Fransiska sambil berdiri menghampiri Kevin dan menyingkirkan kaum lelaki, yang sedari tadi ngga mau ngebantu.
"Buset galak amat." mereka tersingkir, akhirnya basa basi membantu yang lain.
"Vin coba pake, sini gua pakein." tutur fransiska.
"Masa pake ginian, ngga mau ah."
"Ih sini coba dulu. Kali aja Bagus." Fransiska mencoba memasangkan ke kepala Kevin. "Lu nundukan dikit napa."
"Lu kan tinggi. Masa ngga nyampe."
"Ya tapi kan masih tinggian lu." Fransiska memutari Kevin. "Eh bentar vin yang depan kurang pas."
"Yaudah benerin." Kevin masih tidak merendahkan badannya.
Fransiska mencoba untuk membenarkan posisi mahkotanya, namun karena Kevin tidak mau menunduk, Fransiska pun sedikit tersungkur ke Kevin.
Entah ini romantis atau bukan. Tapi salah satu tangan fransiska berada di kepala Kevin, sedangkan yang lainnya di dada Kevin.
Kevin pun sedikit kesal tapi sedikit terhibur juga.
Ngga tau apa yang dibayangkan Fransiska. Dia menatap Kevin penuh arti. Sepertinya dia membayangkan kejadian kemarin, saat mencoba menghalangi bola yang akan mengenai dia.
"Makannya ati-ati." ketus Kevin sembari menunjuk kepala Fransiska dan mendorongnya hingga membuat kepala fransiska terdorong kebelakang.
"Hishhh."
"Cuy. .gua disuruh pake ini cocok ngga." tanya Kevin ke gerombolan Pricilla.
"Ahaha pake apaan tuh."
"Ngga tau nih suruh si Fransiska."
"Lu jatohnya kaya bocah main Raja rajaan. Ngga usah pake ah." jawab Nada.
"Sialan, haha iya gua juga ngga mau."
Fransiska hanya tertawa kecil.
Kayanya fransiska mulai baper deh sama kevin. Beuh bisa berabe.

KAMU SEDANG MEMBACA
SQUAD
Umorinilah cara pandangan mereka dalam kehidupan : Zayn : " hidup itu ibarat kaya kentut brother, santai, rileks, keluarkan, lalu mengambang mengikuti arus.. go it the flow." Arka : "syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. tetap jalani hidup in...