6. NGERUMPI

34 4 2
                                    

Upacara telah usai, ya hari ini adalah hari senin, sudah menjadi kewajiban setiap sekolah mengadakan upacara hari senin.

Kevin dan kawan-kewan pun pergi ke kelas meninggalkan lapangan, tidak dengan Arka, yang tampaknya menemui guru kesiswaan untuk menanyakan mengenai pemilihan ketua osis sma garuda.

"eh curut,!!" Nada memanggil Kevin yang duduk didepannya namun tak ditanggapi Kevin. "Vin,  temen lo mana kok ngga masuk.?" Tanya Nada sok perhatian.

"lagi nemuin Guru kesiswaan, lagi tanya tanya tentang pemilihan ketua osis." jelas Kevin sambil memainkan handpone di tangannya.

"si Arka mau nyalon.?" tanya Fransiska.

"emang dia bencong njirr haha pake acara nyalon lagi kaya ngga ada kerjaan aja." Celetuk Kevin tak berdosa. "lo mau ntar punya temen kaya lucinta luna wahahaha." tawa Kevin keras.

"si guvluq maksudnya nyalon ketua osis beg. ah susah ngmong sama anak cacingan." jelas Nada diakhiri ecengan.

"anak utan Nad haha.. " tambah Fransiska sambil tertawa

"dari pada kalian berdua anak haram." sungut Kevin merasa tak berdosa.

"anjay!!! " teriak Fransiska dan Nada sambil melempar penghapus yang sedari tadi dimainkan mereka berdua.

Arka pun datang ke kelas dengan senyum lebarnya dihiasi lesung pipit di pipinya menuju bangkunya.

"heh napa lu senyum-senyum sendiri?." tanya Kevin heran.

"ngga papa.." jawab singkat Arka. "gua mau nyalon nih." lanjut Arka.

"tuh kan apa gua bilang." tutur Fransiska.

"astaghfirullohaladzim tobat ka,  lo cowo tulen plis ngga usah nyalon nyalon apalagi  menicure pedicure jijik gua dengernya ka." Celetuk Kevin mengingatkan Arka,  walaupun sebenarnya Kevin tau Arka nyalon ketua osis bukan nyalon ke salon.

"ni bocah lama lama gua timpuk ya pake buku paket matematika yang tebel, setebel iman gua, kesel guaaa, untung gua orangnya penyabar." sungut Nada yang sepertinya mulai hilang kesabaran.

"udah ngga usah ributin gua napa plis.. lagian kan gua masih anak baru kaya kalian,  gua ngga berharap jadi ketua osis   paling ngga wakil deh, tapi ntar kelas 2 gua harus jadi ketua osis, dan satu lagi yang terpenting gua tetep semangat dan usahain biar jadi ketua osis." jelas Arka penuh semangat.

"iya si ka,  gua do'ain deh biar ngga jadi ketua okeh." tutur Kevin sambil mengangkat kedua tangannya seraya berdo'a.

"lu temen macem apa sih kampret,  pengin gua bejek bejek tuh bibir.  tapi gua aminin juga deh Ka. Eh..." sela Nada tak bersalah.

"Kampretttt!!!!!." teriak Arka tak terima.

"tenang Ka,  gua doain lu pasti jadi wakilnya." jawab Fransiska santai.

"berarti lo ngedo'ain biar gua ngga jadi ketuanya dong?" tanya Arka bingung.

"lo yang ngomong loh bukan gua." jelas Fransiska singkat membuat Kevin dan Nada tertawa terbahak-bahak.

⊙ ⊙ ⊙

tampak Willy sedang duduk merenung tak semangat dikelasnya, ini bukan karena habis upacara jadi lemes,  tapi karena efek kemarin.

"kenapa si lo murung njir kaya prawan abis diperkosa." tanya Zayn sambil bermain game.

"gua kemarin ketahuan Za sama si Sinta pas lagi sama Selly,  kampretnya lagi gua ditampar ama dua cewe sekaligus nih merah kan pipi gua." jelas Willy sambil menunjukka pipinya yang masih agak merah karena tamparan dua wanita yang dia mainin.

SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang