11. PEMILIHAN KETUA OSIS

33 5 2
                                    

Tampak seluruh siswa berada dilapangan menyaksikan kampanye dari para kandidat ketua osis.  Ya hari ini hari yang ditunggu-tunggu oleh Arka, para kandidat berOrasi layaknya pemilu,  dukungan dan teriakan para siswa membuat para kandidat gugup, begitupun Arka.

Arka yang sedang duduk menunggu giliran memakai pakaian batik seperti kandidat yang lain tampak komat-kamit menghafal pidato yang akan disampaikan didepan teman-temannya.

"Liat tuh Arka komat-kamit lagi baca mantra." Kevin yang sedang memperhatikan sahabatnya.

"Bibirnya njir, keliatan dowernya haha jijik ngeliatnya." Celetuk Zayn yang sedang bareng Kevin karena tahu kalau Arka mencalonkan jadi ketua osis.

"Kalo lagi bengong gitu kaya orang dongo ya si Arka hahaa,," tambah Isyana yang tampakanya ikut ngumpul.

"Jangan gitu kenapa,  temen kita lohh.." bela Dina.

"Bweeeuuuuuuuuu anak baik-baik ceritanya." sindir Nada sambil melirik Dina.

"Tapi geli juga si ngeliat bibirnya komat-kamit haha." Dina tak tahan.

"Anjirrr,,  ujung-ujungnya ngejek juga." Fransiska mendorong pundak Dina sambil tertawa.

"Udah oi,  si Arka mau naik ke mimbar noh." sela Willy yang melihat Arka bersiap-siap.

Arka pun naik diatas mimbar layaknya seorang pemimpin.

"Semangat Ka pasti lo jadi!!!!!! " teriak Kevin sahabatnya. "Wakilnya..." Kevin merendahkan suaranya sambil menahan tawa.

"Anjirrr kok wakil si kampret, temen serasa musuh do'ainnya haha." Dina bingung sambil tertawa.

"Dia bilang sendiri seengganya kalo ngga jadi ketua jadi wakilnya tapi kalo ntar kelas 2 harus jadi ketua Din." jelas Fransiska.

"Berarti kita ngga usah dukung sepenuhnya ya, buat taun depan aja haha.." Zayn terkekeh.

"Kampret.!!" Isyana tertawa.

Arka memulai pidatonya, tampak semua siswa memperhatikan isi pidato. Yah biasalah isinya paling gitu-gitu aja sebelas duabelas sama yang lain memajukan sekolah dan bla-bla-bla.

Oke waktunya nyoblos-nyoblos ala pemilu gitu, diakhiri dengan mencelupkan jari kelingking ke tinta ungu bukti telah berpartisipasi.

"Eh foto jari kita dulu yuk buat updet status abis nyoblos hehe." Dina mengambil hpnya.

"Alayyyy.." celetuk Zayn.

"Biarin suka-suka kitaa." bela Nada yang ikut-ikutan mau foto.

"Ikuuuttt..." Zayn yang tadi ngejek mencoba ikut nimbrung.

"Ikuttt jugaaa.. " Kevin pun ikut-ikutan ngalay.

"Kampret ujung-ujungnya pada mau juga." jawab Isyana sambil tertawa.

Merekapun berfoto ria, sambil menunjukkan jari kelingkingnya yang tertanda tinta ungu,  tanpa si Willy yang tampaknya lagi goda-goda cewe, kaka kelas lagi anjirr ngga ada malu-malunya. Iyalah ngga malu orang cakep.

"Anjir jari lo kecil banget Vin." ejek Isyana.

"Jangan salah, jarinya kecil tapi berguna, pas buat masuk ke hidung gua." jawab Kevin santai.

"Ahah najis banget anjerr.." Dina tak tahan.

"Nikmat ya Vin kalo masuknya pas." lanjut Nada ambigu haha.

"Iya Nad ngga susah." Kevin menanggapi Nada.

"Lah punya gua gede gimana dong?" tanya Zayn sok polos.

"Mantep lah." jawab Fransiska semangat.

"Ngga bisa masuk lah lobangnya aja kecil." jawab Isyana meringis.

"Gua gedein lah." jawab Zayn makin ambigu.

"Apanya njer yang digedein.?" tanya Kevin polos.

"Lobangnya lah." jawab Zayn singkat.

"Lobang apaan.?" Kevin makin gesrek.

"Lobang buayaaaa.....!!!!" teriak Zayn membuat Dina dan Isyana memukul pundak Zayn.

"Streess haha." Nada tertawa tak tahan.

"Haha dasar lobangSat." tambah Fransiska membuat Nada dan Kevin terkekeh.

"He udah-udah kok malah bahasin lobang. Lobang hidung ngga bisa digedein udah segitu aja." jelas Kevin sok bijak.

"Lo yang mulai duluan monyettt.. " teriak Dina.

Mereka semua terkekeh bersamaan.

"Kalian tadi nyoblos siapa woy." tanya Kevin semangat.

"Gua nyoblos kaka kelas haha." jawab Isyana sambil tertawa.

"Sama Sya." Dina ikut tertawa.

"Njir ngga ada yang milih Arka jahat. temen apaan kalian." celetuk Nada merasa kasihan ke Arka punya temen se geblek mereka.

"Emang lo pilih siapa Nad?" tanya Fransiska.

"Kaka kelas juga haha." jawab Nada buat Isyana dan Dina makin tertawa.

"Anjayy...gua juga kaka kelas." jawab Fransiska sambil tertawa.

"Kalian jahat banget parah,,  masa ngga milih temen sendiri." sela Zayn meringis.

"Iya kasiann." tambah Kevin yang ikut tertawa.

"Lah emang kalian berdua pilih Arka.?" tanya Dina.

"Nggaa.!!!" teriak Zayn dan Kevin berbarengan. Sambil tertawa.

"Kamprettt" Dina, Isyana, Nada, dan Fransiska teriak sambil tertawa terpingkal-pingkal sambil mencoba memukul Zayn dan Kevin.

"Tenang,  masih ada taun depan." jawab Kevin selow.

"Ahaha..  Iya taun depan kita dukung 100% buat Arka." tawa Zayn.

"Iya, kalo taun ini Arka bisa jadi Ketua berarti emang dia punya jiwa kepemimpinan yang dahsyat." Nada sok bijak banget anjer.

"Udah yok liat pengumumannya kayanya perhitungannya udah selesai." ajak Isyana.

Semua kandidat merasa deg-degan menunggu hasil dari pemilihan ketua osis. Arka yang kelihatannya tampak pasrah dengan hasil akhirnya mencoba tetap senyum dengan lesung pipitnya.

Temen-temen Arka pun ikut deg-degan walaupun pada ngga milih Arka kan kampret banget.

"Baik anak-anak saya akan umumkan hasil pemilihan ketua osis taun ini ya.." jelas Pak Tridiana selaku Guru kesiswaan disekolah. "Dari hasil perhitungan cepat tadi secepat JNE kita sudah mengetahui siapa yang akan jadi ketua osis." Pak Tridiana mencoba mencairkan suasana membuat para siswa tertawa.

"Baik ada dua kandidat yang terbilang seri ya.  Langsung saja bapak umumkan yaaa... Nomer urut 1 dan 2." Pak Tridiana melanjutkan.

Semua siswa pun teriak histeris bahwa antara nomer 1 dan 2 yang akan menjadi ketua osis,  begitupun Kevin, Zayn, Isyana, Dina, Nada dan Fransiska yang ikut berteriak karena Arka nomer urut 2.

Arka yang sedari tadi tersenyum membulatkan matanya.

"Dan yang jadi ketua osis tahun ini adalah.... " Pak Tridiana mencoba membuat para siswa penasaran. "Nomer uruttt..   Satuuu, Apa duaaaaa hayooo??????" Pak Tridiana terkekeh menjahili siswa-siswanya yang menunggu hasilnya.

Semua siswa pun teriak tak sabar menunggu.

"Nomer urutttt....... Dua,, apa satu yaaa????" Pak Tridiana makin terkekeh.

Membuat para siswa kesal tapi dibuat tertawa oleh tingkah Pak Tridiana yang mencoba membuat penasaran siswanya.

Hayooooo Arka jadi ketua osis ngga nih kampreeettt...

Lobang hidung emang bisa digedein?

Si Willy mulai jelalatan matanya nemplok sana-sini.










SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang