Aku ingin terbang bersama anganku ~berhamburan diudara
-Dikala Hujan Reda-
Ya seperti ditampilkan di part kemarin, Maryam berangkat sekolah bersama orang itu. Seseorang yang mengirimkannya pesan adalah Devan, bukan Farizh. Maryam pun berandai kalau saja Farizh yang akan menjemputnya untuk ke sekolah. Namun, nyatanya itu tak mungkin terjadi.
Maryam memang udah hampir move on, namun jika itu belum 100% dan orang itu muncul kembali. Yah bisa dibilang move on itu gagal. Yups, sekarang Maryam GALON.
Devan, Zahra, dan Putri sudah menunggu di bawah. Rupanya Devan membawa rombongan mereka. Yups, lelaki itu paling cantik diantara mereka.
Setelah dirasa lengkap dan tak ada yang tertinggal, mereka pergi bersama. Sepulang sekolah mereka berencana untuk nonton bioskop horror bersama. Devan yang akan mentraktir mereka, karena itu memang keputusannya.
"Yok berangkat!" Ucap Maryam sambil terus melangkah menuruni tangga.
Yang lainnya mengangguk, lalu semuanya menyalami orang tua Maryam beserta bude yang ada di sana. Mereka berpamitan ke sekolah.
"Enak ya ada Devan, ada GRAB sekarang. Makasih banyak deh Van. Wkwk." Ucap Zahra.
"Iye, gegara die gue bangun pagi. Coba deh Van jemputnya siangan, biar kita buru-buru gitu. Anti mainstream kan."
"Serah lu dah Put, gue ngga mau buru-buru gitu. Hari ni gue mau berangkat ama kalian, cuma hari ini aje. Selebihnya lo pade naik kendaraan ndiri. oh iye, jangan lupa buk-ibuk ongkosnya ."
Ketiganya melotot," LO YANG NGAJAK KITA BLOON!!"
"Wkwk maap, gue becanda doang."
Devan mengendarai mobilnya, membelah jalan kota yang diselimuti embun pagi yang tebal. Mungkin karena hujan semalam, mangkanya embun pagi menjadi lebih tebal dari biasanya.
***
Tak butuh waktu lama, sekarang mereka sudah sampai di parkiran SMA NUSA BAKTI. Parkiran nampak masih sepi, karena yaa jam masih menunjukan pukul 06.30 WIB.
Mereka melangkah melewati setiap koridor untuk menuju kelas. Saat sudah sampai di kelas, kelas pun masih sepi. Sekitar 3 orang yang ada di dalam kelas, selebihnya mungkin masih di rumah atau di jalan.
Akhirnya mereka memutuskan untuk ke kantin, para bude pasti sudah sampai dan menunggu pelanggan di kantin. Sarapan pagi, yah itu yang mereka lakukan. Karena Devan menjemput terlalu cepat, dan bisa dikategorikan terburu-buru maka mereka tidak sempat untuk sarapan pagi. Kalau Maryam sih tidak terlalu suka dngan sarapan pagi.
Dalam perjalanan menuju ke kantin Maryam berselisih jalan dengan Farizh. Ia melihat sekilas Farizh yang sedang bercanda gurau dengan temannya. Masih menatap, Farizh tiba-tiba menoleh ke arahnya. Lalu Maryam langsung memutuskan kontak matanya, ia pun langsung menundukkan kepalanya.
"Ngga terasa ya Yam, lo makin hari makin manis. Tambah ngga bosen deh gue mandang lo, walaupun dalam diam." Batin Farizh.
"Gue bingung deh kak, gue harus seperti Aisah yang mencintai dalam diam, atau Khadijah yang berani ngungkapin rasa? Tapi keknya gue lebih milih opsi pertama." Batin Maryam.
***
Hari ini siswa SMA NUSA BAKTI dipulangkan lebih awal dari biasanya,karena guru akan mengadakan rapat yang memakan waktu cukup lama. Jadi, para siswa di instruksikan untuk pulang ke rumah lebih awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikala Hujan Reda
Teen FictionDikala hujan reda aku merasakan sesuatu, Dikala hujan reda ada bayangan di depanku, dan Dikala hujan reda aku menemukanmu ~Maryam As Syifa Sejak pertemuan itu aku mengingatmu bukan pada saat hujan turun, tetapi selalusaat rintikan air dari langit ta...