~Aku mempunyai rasa yang bersembunyi dibalik teriknya matahari dan cinta yang berada di balik senja~
~donok_22~
Senin Pagi di rumah Farizh"Ma, Pa. Farizh berangkat sekolah dulu" ucap Farizh sambil menyalami tangan orang tuanya satu per satu.
" hmm. Hati - Hati di jalan rizh, bawa motor yang kenceng ya, biar cepet sampai ke sekolah." ujar Papa Farizh yang langsung dibalas pukulan yang ngga terlalu keras oleh Mamanya Farizh.
" Jangan dengerin Papa kamu, jangan terburu - buru bawa motornya rizh." ucap Lia.
Farizh melangkahkan kaki menuju pintu depan, tiba - tiba terdengar namanya di panggil oleh seseorang.
"Farizh...Farizhhh..."
Mendengar namanya disebut, Farizh berhenti dan langsung menoleh ke sumber suara. Terlihat gadis yang sedang terburu - buru menuruni tangga.
Farizh menghembuskan nafas kasar,lalu memutar bola matanya malas . " Apa kak?" Saut Farizh dengan raut wajah malas, biasanya ada yang gadis itu inginkan mangkanya ia memanggil Farizh.
Dengan senyum yang terukir di bibirnya, Alma mengungkapkan apa yang ia inginkan, "hmmm, nanti tolong temenin kakak ya, kakak mau ke toko buku." ungkap gadis yang bernama lengkap Alma Ariana Eleonora.
" Males".
"Ayolah Farizh" pujuk Alma dengan trik puppy eyesnya.
Farizh menolak ."G-U-E-M-A-L-E-S".
Alma memanyunkan bibirnya, pertanda bahwa ia sedang merajuk.Melihat ekspresi wanita itu Farizh pun menggembuskan nafas kasar dan memutar bola matanya malas .
" Iya - iya ntar gue temenin, gue mau berangkat sekolah dulu." ucap Farizh langsung pergi menuju ke tempat dimana motornya berada tanpa menyalami Alma.
" eh bocah lu ngga minta restu sama gue ya!! Gue kakak lu bocaahhhhhh!!" Teriak Alma, tetapi Farizh tetap mengacuhkannya dan terus berjalan.
Kedua orang tua mereka hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua anaknya.
🌹🌼🌻🌸
Triing...Trinnnngg..
Bel istirahat berbunyi, para siswa bergegas keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.
Saat ini Maryam masih duduk di kelas membereskan peralatannya dengan di temani Putri dan Zahra.
"yam buruan yuk ke kantin, gue laper nih. Peliharaan gue di dalem udah demo nih" rengek Putri sambil menepuk berulang perutnya.
" Gue lagi males ke kantin, lagi pengen ke perpus. Lagipula gue ngga laper, kalian aja yang ke kantin, ntar kalau mau nyari gue, gue ada di perpus."
" Gue ikut lu yam, lagi pula gue juga ngga laper- laper banget. Istirahat berikutnya aja gue makannya." ucap Zahra
" yah, masa gue sendirian ke kantinnya. Ntar kalau gue di culik sama abang - abang gimana?" ucap Putri dengan nada sok dramatis miliknya.
Zahra dan Maryam bergidik geli dengan kelakuan sahabatnya itu.
"Zar, lu temenin Putri aja dulu, lu juga makan. Ntar kalau kalian mau nyusul, gue ada di perpus."
" yah Maryam, gue kan mau ikut lu. Gue males nemenin cacing gila kek dia" rengek Zahra seperti anak kecil.
" eh eh, pantat gilingan. Bener kata Maryam mending kita ke kantin dulu baru kita nyusul Maryam ke perpus. Lebih cepat lebih baik." ucap Putri sambil menarik paksa tangan Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikala Hujan Reda
Fiksi RemajaDikala hujan reda aku merasakan sesuatu, Dikala hujan reda ada bayangan di depanku, dan Dikala hujan reda aku menemukanmu ~Maryam As Syifa Sejak pertemuan itu aku mengingatmu bukan pada saat hujan turun, tetapi selalusaat rintikan air dari langit ta...