Hallo semua, DHR balik lagi. Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya😂. Makasih buat yang udah mampir😁😂.
----
Aku selalu menanamkan keyakinan yang kuat, bahwa rasa tak selamanya berbuah kita.
-Dikala Hujan Reda-
Dua minggu berlalu sejak kunjungan Maryam ke rumah Lia-mama Farizh.
Hari ini, Maryam sedang sibuk belajar untuk ujian semester. Untuk saja besok adalah hari terakhir ujian itu dilaksanakan.ia merasa lega, beberapa hari ini ia bosan terus berkutat dengan buku. Yah, seseorang bisa menemukan titik jenuhnya masing-masing.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.47 dan sepertinya ia harus tidur agar besok bisa bangun lebih pagi untuk sekedar membaca materi yang belum ia baca.
Ia meletakkan buku yang tadi ia baca di bawah bantalnya, dari kecil Maryam selalu begitu. Ia pikir jika ia meletakkan bukunya di bawah bantal, otaknya akan cepat mengingat apa yang ia baca. Yah mungkin itu pemikiran ngga masuk akal, sama seperti pemikiranku jika mantan akan beralih ke status sebelumnya. Ngaco!
Maryam membenarkan posisinya hingga ia sudah merasa sangat nyaman untuk mulai tidur. Ia menyetel alarm, setelah itu ia membaca doa dan ia menutup mata kemudian menyusuri dunia mimpi. Mimpi kalo kita bakal sama-sama. Ngaco lagi!
***
03.00
Triiingg...triinggg...
Alarm berbunyi, Maryam terbangun. Dalam keadaan belum sadar sepenuhnya ia mematikan alarm. Ia mulai mengerjapkan matanya beberapa kali. Sampai nyawanya telah terkumpul sepenuhnya.
Ia berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu- ia berencana shalat tahajjud. Agar di permudahkan segala urusannya. Karena ia percaya doanya akan terkabul saat sepertiga malam datang.
30 menit kemudian..
Maryam seleaai melaksanakan shalat, sekaligus mengaji. Ia mengambil bukunya yang ia simpan di bawa bantal.
Pertama-tama ia membaca dengan posisi duduk. Lalu karena mulai mengantuk, ia berbaring sambil masih tetap memandang lurus ke arah buku Mantan -- Mantan itu singkatan dari Matematika Peminatan, bukan Mantan yang ninggalin lu pas lagi sayang-sayangnya. Duduudu..
Kemudian ia mulai mengantuk, hingga akhirnya matanya mulai tertutup. Saat sadar ia tertidur ia mulai membuka lebar-lebar matanya. Namun tetap sia-sia ia tetap masih mengantuk hingga matanya benar-benar tertutup karena tak tahan dengan godaan kantuknya.
Maryam tertidur dengan posisi tangan memegang buku, dan ia menghadap samping.
Mungkin ia akan terbangun saat azan subuh berkumandang. Mungkin saja~
***
""Rizh, untuk sementara wakty tante minta tolong tebengin Maryam ya. Soalnya tante lagi sibuk ngurusin butik dan juga pak Donok lagi cuti. Tante minta maaf ya ngerepotin kamu."
"Ngga apa tante, kan sementara doang."
" makasih ya nak Farizh, tante berterima kasih banget. Untung ada kamu."
Farizh membalas dengan senyuman. Dalam hatinya ia merasa sangat senang, rasanya ia kan melompat dari ujung menara eiffel sangking senangnya. Tapi ia harus menyembunyikannya, ia harus tetap stay cool depan calon mertua. Percaya diri amat lu, Jaenab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikala Hujan Reda
Teen FictionDikala hujan reda aku merasakan sesuatu, Dikala hujan reda ada bayangan di depanku, dan Dikala hujan reda aku menemukanmu ~Maryam As Syifa Sejak pertemuan itu aku mengingatmu bukan pada saat hujan turun, tetapi selalusaat rintikan air dari langit ta...