11 - "if i could then i would...

271 23 4
                                    

Jam 12 siang tiba.  Tak lama handphone Di berbunyi,

Mas kiki calling

Langsung Di angkat, terlihat wajah tampan RV tersenyum.

"miss Di cantik,  ow ow ow..  I miss you so..."

"mas dimana?"

"biasa dibandara"

"ngurusin apa?"

"pesawat kepresidenan mau landing"

"ribet ya"

"gak juga sih.  Tapi gak bisa ditinggal. Padahal pengen ketemu kamu."

"besok juga gak bisa ketemu?"

"besok?? "

"iya,  kan pasukan mas training team work besok?"

"oh acaranya kan di hotel ya?"

"bukan di tempat mas,  ya?"

"enggak,  kan disini lagi sibuk"

"trus?"

"trus apa sayang? Didi kesini dampingi mas, mau?"

"emangnya boleh?"

"boleh.  Mau gak? Mas kirim Yono kesana ya?"

Pintu ruangan Di diketuk ira masuk.

"Di,  ada tamu,  katanya penting cari kamu,  kepala cabang bank rekanan"

"oh,  ya sudah suruh masuk." kata Di pada Ira, yang langsung keluar dari ruangan.

"mas,  Di pengen kesana,  tapi ada tamu. Nanti Di kabari ya.  Mas jangan lupa makan"

"iya kamu juga jangan lupa makan.  Love you miss kesayanganku... " RV mengecup layar hp nya.  Membuat Di geli sekaligus malu.

"love you too mas-ku"

Panggilan berakhir. Menyisakan senyuman diwajah kedua insan yang dimabuk  cinta itu.
RV kembali sibuk dengan aktivitasnya. Sementara Di menunggu tamu.

Tak lama pintu ruangan diketuk.  Sesosok wajah tampan tapi memuakkan muncul.  Sony.  'shit'  maki Di dalam hati.  Buat apa buaya ini kesini?

"Hai miss Di,  Mbak ira bilang saya disuruh masuk kesini?" sapanya tanpa tau malu. 

Di menghela nafas menguatkan diri.  Kemudian mengangguk dan menunjuk ke arah sofa. 

"silahkan bapak duduk"

"kok bapak sih?  Mas lah" kata Sony sambil duduk.

"anda kesini urusan kerjaan kan? Tolong jaga batasan anda" tegas Di.  Di duduk di sofa single di depan Sony.  "apa yang bisa saya bantu?"

"saya mau ajak kamu makan siang,  sambil ya bahas perkembangan kerjasama kita.  Saya baru tau kamu owner biro ini, padahal kita sudah dua tahun menjalin kerjasama"

"oh ya? Tapi saya baru beberapa hari ini terlibat disini. Apa tidak sebaiknya anda berdiskusi dengan mbak ira atau pak midi?"

Sony menggeleng,  "laporan bulanan mereka sudah saya terima selalu tepat waktu.  Saya mau diskusi dengan anda"  sony tersenyum culas.  Jujur perasaan Di tidak tenang menghadapi pria ini.  Seperti ada bahaya yang mengintainya.

"ok,  kita makan diluar,  saya tapi bawa rekan saya.  Dan saya bawa kendaraan sendiri."

Sony tersenyum mengangguk setuju.

Di mengirim pesan ke RV.

if i could then i would,  i'd go wherever you will go

MISS Versus MASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang