17 - Kesel

284 21 6
                                    

Bukan Di namanya kalau gak bisa pasang senyum didepan klien walaupun hati nya lagi morat-marit.

Si brengsek Thariq dengan seenak udelnya mengatakan hal yang tidak-tidak.  Di bingung,  kalau mengadu pada Ally yang ada Ally akan menyalahkannya seperti dulu-dulu.  Kalau dulu status lelaki itu masih gebetan atau pacar Ally mereka tinggal putus atau apalah. 
Tapi ini lain.  Thariq itu abang iparnya sekarang,  suami syah Ally.  Tega sekali dia begitu. 

Di bertugas mengisi materi hari ini,  dia menyampaikan teori kemudian membuat latihan praktek langsung pada para trainee nya.  Semua terlihat antusias mengikuti pelatihan itu,  kecuali seorang wanita,  dari name tag nya Di mengetahui namanya Santy.  Santy beberapa kali hanya melotot dan mencebik tak senang pada Di. 
Apa masalahmu dude,  tanya Di dalam hati,  dan dia akan mengecek latar belakang wanita itu siang nanti saat istirahat. 

Istirahat tiba,  Di memanggil midi dan Ira. 
"guys,  kalian boleh cek in dan nginap disini ya,  itu hak kalian,  karena pelatihan ini hanya dua hari,  kalian dapat jatah satu malam."

"idih, baik banget ibu boss" ledek Ira.  "tapi sayang sih Di,  mau cek in juga bobo sendiri. Kamu enak ada yang nemenin"  Ira tertawa.  Midi menatap dengan wajah bingung. "gak usah bingung Tumidi,  boss kita ini newly Wed.  Baru aja nikah tadi malam.  Lagi hot banget kan nyoba segala gaya" 

"sialan kamu Ra" jawab Di,  Midi hanya tertawa.

"jadi boleh bawa istri kemari ya?"

"silahkan.  Bawakan baju ganti sekalian buat besok" lanjut Di.

"kenapa baru sekarang sih kamu bilangnya gak kemarin malam?" ira cemberut, karena dia gak nyiapin apa-apa.

"yah Ra,  kamu tau sendiri tadi malam aku ngapain kan?" Di tertawa,  mencoba meledek kawannya,  "mana aku ingat beginian.  Aku udah cek in tadi pagi pakai nama biro.  Kalian nanti kalau cek in sekalian aja pakai nama biro.  Nanti semuanya di klaim ke mas kiki"  jelas Di lagi.

"mas kiki?" tanya Midi

"panggilan sayangnya Mr.  Rocky Vijay " potong ira." Didi dan kiki.  Muntah kan dengernya" ira tertawa gelak.  Midi dan Di ikut tertawa

"kamu aja yang sirik ra,  kelamaan digantung" ledek midi. 

"aku istirahat duluan ya,  klo ada perlu telfon aja.  Data trainee udah di input kan?  Ada yang mau ku cek."

"udah boss" jawab midi. 

Di melangkahkan kaki keluar lift dilantai 11.  Membuka kamar hotel yang tadi pagi sudah dia masuki.  Membaringkan tubuhnya sejenak di ranjang itu.  Tak lama hp nya berdering.  Vcall dari RV.

"hai sayang,  sudah istirahat ya?"

"iya nih.  Tapi belom ngapa-ngapain. Baru aja masuk kamar"

"jangan lupa makan ya.  Solat juga"

"iya.  Mas juga ya."

"sorry mas gak bisa lama,  mau tidur bentar,  lelah banget rasanya"

"iya,  nanti malam Di pijitin deh klo gitu"

"wah janji surga nih" keduanya tertawa saling tatap.  "udah kangen lagi sama kamu.  Kamu jadi sekretaris aku aja disini ya?  Biar kita barengan terus"  RV gombal

"males ah,  gak bisa Me time. Yang ada tiap istirahat di mesumin" RV terbahak mendengar penolakan istrinya.

"mas istirahat dulu ya", Di  mengangguk.  "love you apple!" 

"love you too masmas" keduanya saling melempar kecupan sebelum mengakhiri panggilan. 

Di melihat jam dan segera solat, kemudian menyetel alarm hpnya agar bangun pukul 1.30 dan memejamkan matanya.  Belum 5 menit dia terlelap telfonnya berdering.  Ally memanggil.

Dengan malas Di mengangkat telepon itu.

"kamu dimana dek?"

"di aston kak"

"ngapain?"

"ada pelatihan"

"pelatihan apa pelatihan?"

"kenapa sih kak?"

"bang Thariq bilang kamu disitu sama pacar kamu ya?"

'Oh,  jadi dia ngadu',  Di duduk dan mendengarkan kakaknya.

"dek jawab.  Kakak gak nyangka kamu sebebas itu.  Kakak kecewa sama kamu"

"kak Al,  harusnya Di yang kecewa sama kakak.  Kakak ngomel ada dengerin Di gak?  Mas Kiki itu suami Di kak.  Tanya bunda sama ayah kalau kakak gak percaya"

"WHAT?" jerit Ally,  kepala Di sampe pusing dengarnya.  "tega kalian nikah gak kasih tau kakak?  Kemaren lamaran kakak sibuk masak buat kamu,  giliran nikah kamu diem-diem aja"

"dadakan kak.  tiba-tiba tadi malam itu kita disuruh pulang dan dinikahin,  yang jadi sanksi penghulu,  petugas KUA sama pak RT.  Please kakak jangan suka banget nyalahin Di,  gak usah juga ngurusin Di.  Urusin aja itu suami kakak"

"maksud kamu apa Dek? "

"kakak tanya aja sama suami kakak, sorry Di kerja lagi" jawabnya mematikan telfon.

Kemudian dia nelfon ira
"Ra,  kamu tunggu aku di Lobi,  kita ke mall sebelah yuk,  makan sama belanja"

"makanan diruang pelatihan enak-enak Di,  sini aja kamu makan"

"ayok la Ra,  Di yang traktir deh,  Beliin kamu baju juga buat besok biar kamu gak perlu pulang ambil baju ganti.  Pleaase?"

"Ok,  rejeki gak boleh ditolak! 5menit lagi ketemu di lobi ya"

Pas turun di lobi Ira sudah cengengesan. 

"ibu boss baik banget sih?  Ngajak makan sama belanja sekalian.  Ada angin apa bu?" ira menggandeng

"masuk angin ra,  telat makan!" jawab Di,  disusul tertawa Ira.  Mereka jalan kaki ke mall yang letaknya pas disebelah hotel tersebut. 

MISS Versus MASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang