Adia gadis 27 tahun yang terpaksa harus pensiun dini jadi pramugari karena permintaan orang tua nya yang takut anak gadis nya jadi perawan tua, padahal kakak nya sendiri Allisa (29 tahun) yang seorang nutritionist juga belum menunjukkan tanda mau...
RV mengecup bahu Di lembut, keduanya masih terbalut handuk. "cepatlah berpakaian, kita solat lalu makan malam" kata RV kemudian keluar dari kamar mandi.
"mas, kita makan diluar?" tanya Di memastikan. Padahal rencananya segera mau melibatkan Lingerie hitam yang siang tadi disiapkannya.
"iya sayang, mas mau bawa kamu makan malam diluar, tempat khusus"
"Di capek mas, kita dikamar aja ya. Pesan room service" bujuk Di, sambil sengaja membuat wajahnya keliatan lelah tak bersemangat.
"kan baru mas isi baterai kamu, kok sudah bilang lowbat?" tanya RV, dia memang gak percaya tiba-tiba istrinya kelelahan. Wajahnya dihias senyum nakal. "udah ayok buruan, jangan banyak alasan"
"beneran capek, mas"
"iya nanti kalau lemes mas gendong, tenang aja ya"
Ah sudahlah pikir Di, percuma akting nya gak mempan. Di menurut dan segera menuju lemari. Dia melirik RV yang menggunakan jeans dan kaos santai berwarna biru. Otot lengan dan dada nya tercetak jelas. Di menelan ludah, dia masih ingin bermanja memeluk suaminya yang terlihat segar dan ganteng itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di juga mengambil jeans dan baju kaos putih lengan pendek. Setelah itu mereka segera solat berjamaah. Di mengecup punggung tangan suaminya selesai solat, RV menarik tubuh Di mendekat, mengecup kening, pipi dan bibirnya. Kemudian memeluknya erat membawanya berbaring diatas sajadah masih dengan memakai alat solatnya.
"kamu ketutup semua gini aja bisa bikin mas sange" Di tertawa mendengar perkataan RV, kemudian dengan nakal semakin mempererat pelukannya dan menggeliat-geliatkan tubuhnya. RV makin gemas, dan menggelitiki Di.
"Mas, ampuun. udahan. Di gak tahan" Di minta ampun.
RV membuka telekung Di. Dan menatap lekat istrinya. Kemudian menarik Di keatas tubuhnya, menarik kepala Di mendekat untuk segera memanggut bibirnya lembut, manis dan berbalas. Di menyelipkan jari-jarinya di rambut hitam RV yang lebat dan masih sedikit basah. Kemudian RV melepaskan bibir Di. Nafas keduanya terengah-engah.
"mas yakin kita makan diluar sekarang?" tanya Di, jujur dia mau melanjutkan ciuman barusan.
"ayo kita berangkat". RV segera berdiri dan menunggu istrinya. Di melipat alat solatnya sambil menarik nafas dan meletakkannya di samping tentengan belanjaan.
"tadi Di beli baju yang match buat dipakai besok"
"sudah mas duga. Terimakasih ya sayang" RV merangkul pinggang Di dan menggiringnya keluar kamar, turun ke lobi, dan menuju mobilnya yang terparkir di pelataran hotel.
Setelah membukakan pintu mobil untuk istrinya, RV langsung duduk dibelakang stir dan meluncurkan mobilnya. Hingga tak lama berhenti disebuah restoran cina bersertifikat halal.
"kamu tungu disini ya sayang, mas pesan makanan dulu"
"eh kita gak makan disini?" kata Di, yang bersiap membuka seatbeltnya.
"enggak, bentar ya, tingal ambil kok, soalnya sudah mas pesan dari tadi siang" Di cuma mengangguk. RV keluar mobil dan masuk ke dalam restoran gak sampai 5 menit dia sudah menenteng keranjang piknik ukuran sedang. dan meletakkannya di bagasi mobilnya dan segera masuk lagi ke dalam mobil dan melajukan kembali sedan hitam itu.
"mas, kita mau kemana sih?" tanya Di, saat RV malah membawanya jauh dari keramaian oran, terlihat sedikit seperti hutan dan semak belukar, dan akhirnya Di melihat ada pagar kawat besi, lampu-lampu penerangan landasan pacu pesawat, dan kemudian sebuah pesawat bergemuruh landing tak jauh dari atas mobil mereka,
"mas kenapa bawa Di kemari?, ini zona bahaya kan mas"
"please didi sayang, don't you trust me? mas ngajak kamu ke tempat special buat mas, kamu satu-satunya orang yang mas bawa kesini" RV mengecup lembut bibir Di kemudian membukakan seatbelt istrinya. "yuk ikut mas"
RV turun dari mobil membuka bagasi, mengeluarkan keranjang piknik dan dua lembar kain selimut dan tak lupa lotion anti nyamuk. Di mengulurkan tanan mengambil alih keranjang piknik. RV menggeleng. "Kamu cukup gandeng tangan mas aja. RV menyampirkan selimut dilengan kanannya dan membawa keranjang di jemari tangan yang sama, tangan kirinya yang bebas diulurkan kerah Di, Di menggenggam tangan RV, dan menikuti langkah suaminya. tempat itu terang karena lampu landasan pacu dan lampu sorot, tapi kalau kita ada disitu tidak terlihat oleh siapapun. RV meletakkan keranjang pikniknya di rumput, membentang satu selimut disana. dan menyuruh di duduk disana,
"Sini, duduk disini sayang" panggil RV, Di menurut dan duduk disampingnya. RV mengeluarkan lotion anti nyamuk dari kantong jeans nya, mengoleskannya ke lengan dan leher istrinya dengan lembut sebelum akhirnya mengoleskannya sendiri ke tubuhnya. kemudian membuka keranjang pikniknya, mengeluarkan kotak-kotak dimsum, sekotak sambal, minuman jus segar dalam beberapa botol kecil, dua pasang sumpit, dan sekotak besar mi goreng. membuat di tersenyum lebar. RV mengambil sepotong dimsum dan mencelupkannya ke saos dan mengantarkannya ke mulut Di. Di membuka mulutnya menerima suapan dimsum hangat itu.
"mas suka disini, tenang, dan saat melihat landasan pacu yang lurus satu garis itu mas selalu ingat, kemanapun kita pergi, selalu tetap berlabuh disuatu tempat, suatu jalur lurus. ending sebuah journey adalah sebuah tempat yang disebut rumah. sekarang rumah mas adalah kamu. dimana kamu maka mas akan selalu kembalinya ke kamu. cuma kamu yang bisa bikin mas tenang dan bahagia sekarang"
Di terdiam, dia terpana dengan kata-kata jujur yang meluncur dari mulut RV, kata-kata itu buatnya tidak mendayu-dayu, tidak jugga gombal. Di justru merasa sangat bahagia. dengan mata berkaca-kaca menahan haru, dia menjatuhkan diri nya memeluk RV, mengecup pipi suaminya itu kemudian berkata. "dan buat Di, rumah Di disini, didalam pelukan mas" RV mengecup balik pipi istrinya. dan sebuah pesawat kembali melintas diatas mereka, mengeluarkan deru lalu menjauh.
"kita melanggar aturan" kata Di tertawa masih dipelukan RV.
"ini masih area tanggung jawab mas, sayang. gak bakal ada yang tangkap kita"
"tapi disini agak horor mas, semak begini dekat hutan, gak kuatir apa istri cantikmu ini digigit ular, apa ada lintah gitu" protes Di, sambil merampok sumpit dari tangan RV dan mulai menyuap makanan ke mulutnya.
"istriku kok malah makan sendiri gak nyuapin suaminya" Rv merajuk
"laper mas, maklum ajalah" kata Di tertawa. kemudian menyodorkan sesuap mi goreng kemulut suaminya, kemudian mereka menikmati makanan sambil bercerita tentang harapan dan impian mereka dimasa depan. tentang pekerjaan, tentang Di yang mau sekolah lagi, tentang Rv yang mau membeli rumah dan tinggal berdua Di, tentang RV yang ingin punya banyak anak dan di hanya mau tiga saja. tentang Di yang mau keliling dunia bersama RV.
selesai makan, di memasukkan kembali semua peralatan kedalam keranjang piknik. keduanya berbaring diatas selimut melihat bintang dan pesawat yang lalu lalang. berpelukan mendengar debaran jantung disela kesunyian yang terkadang datang.
saat ini mereka merasa dunia sudah ada di pelukan mereka.