pukul 6 sore kurang 10 menit, RV memasuki ruangan pelatihan. Dia menatap istrinya yang mengisi acara. Di sedang mendengarkan salah satu peserta memberikan kesimpulan dan kesan pelatihan hari ini. Di melirik RV yang melempar senyumnya, senyum yang dapat membuat lelahnya hilang. RV menatap istrinya yang terlihat begitu cantik, anggun namun luwes dan ramah beraksi, dia terpesona sampai enggan mengedipkan mata.
"baiklah semua, demikian pelatihan kita hari ini, tugas kalian adalah untuk istirahatkan pikiran kalian semua, istirahatkan tubuh kalian semua. gak boleh lagi mikirin training malam ini apalagi mikirin saya...." Di menutup acara dengan sedikit humor. Disambut gelak peserta. Kecuali satu orang berdecih dengan kuat, Di mendengar dan menatap kearah pemilik decihan itu. peserta yang bernama santy, yang menatapnya dengan tatapan 'i hate you so much', dan Di baru ingat, lupa ngecek latar belakangnya karena kedatangan Ally siang tadi.
"ya, mikirin miss. Adia jadi tugas saya aja" jawab RV keras dari belakang ruangan. Membuat peserta melirik ke arah RV, kebanyakan senyum senyum sambil bisik bisik.
"selamt sore semuanya, sampai jumpa besok jam delapan pagi, terimakasih" Di tersenyum kemudian melangkah menghampiri RV perlahan. Kelas dibubarkan, para peserta juga segera meninggalkan ruangan. Midi dan ira disudut ruangan membereskan beberapa berkas.
"hai istriku" bisik RV, saat istrinya menghampiri. membuat Di salah tingkah dan merona.
"hai suamiku" balas Di pelan dan menunduk.
"Kangen kamu" tangan RV segera menarik pinggang Di mendekat kemudian melingkari sempurna tubuh Di. Membuat Di seperti susah bernafas. "masih saja grogi, padahal disentuh lebih dari ini juga sudah" goda RV di telinga Di.
Di menggigiti bibirnya, kemudian tangannya mendorong RV agar menjauh. "masih banyak orang mas" kata Di.
"dimata mas cuma ada kamu kok"
"apa sih mas, gak nyambung" jawab Di menghindari gombalan RV, padahal makin merah wajahnya menahan grogi.
Dengan gemasnya RV meraup pipi Di, kemudian mengecup bibirnya lembut tapi dalam. Seolah mengecap apa yang terlewati sejak seharian terpisah tadi.
"udah-udah, masuk kamar sana" kata Ira, sambil menyerahkan tentengan belanjaan Di. "duluan ya pengantin baru" ledek Ira.
"permisi pak RV, Di" kata Midi sopan.
Tinggal mereka diruangan itu. Tak lama petugas cleaner masuk. RV segera menggandeng tangan istrinya keluar ruangan.
"langsung ke kamar aja ya, sebentar lagi magrib kan?" ajak Di.
"magrib apa modus, ngebet lepas kangen?" RV tertawa kecil dan menggesekkan bibirnya ke telinga Di. Membuat jantung Di makin berdisko-ria.
"aww" RV mengerang, lagi-lagi pinggangnya dicubit Di.
Lift terbuka, RV menarik tangan istrinya masuk, menekan tombol lantai kamar mereka. Berdua di dalam lift, RV melingkarkan kembali tangannya di pinggang Di, memeluknya erat dari belakang. Kemudian dengan nakal meremas payudara Di.
"aaah.." Di mengerang karena kaget dan sakit, menepis pelukan RV kemudian dengan mata melotot menatap RV. "malu mas, ada CCTV disini" marahnya. RV hanya tersenyum nakal.
Bunyi ting berdentang, mereka sampai ke lantai yang dituju. Di segera menghentakkan kakinya meninggalkan RV dibelakangnya yang menatap geli istrinya.
Di membuka sepatunya dan meletakkannya disamping pintu. Melempar handbag nya ke meja, memeriksa tentangan belanjaan dan membawa salah satunya ke kamar mandi. Tentu saja yang isinya lingerie sexy nya. Di Kesel tapi pengen terus dimodusin sama RV. Dan dari siang tadi dia niat banget buat gantian godain RV.
Di menunggu RV masuk kamar, saat dia melihat RV dari celah kamar mandi yang sedikit terbuka dia segera menutup pintu itu. Menyiapkan air di bathtub dan segera melepaskan pakaiannya dan menabur sabun susunya ke dalam bathtub. Di masuk ke bathtub dan menikmati hangatnya air memanjakan kulitnya, dan menutup matanya, dan diam-diam berharap RV bergabung bersamanya dsana.
Harapan Di terkabul, RV menyelusup pelan ke kamar mandi tanpa suara, melepas pakaiannya dan menyusupkan tubuhnya diantara kedua kaki Di. Di kaget dan membuka matanya, RV segera menarik Di dan memposisikan Di diatasnya. Merebahkan kepala Di di dadanya. Sementara tangan kirinya menahan Di, memeluknya erat. Tangan kanannya menjelajahi tubuh Di. Bibir RV juga mulai bermain di lehernya. Membuat desahan kecil keluar dari bibir Di. Jemari RV yang sudah sampai di pusat tubuh Di, membelai lembut, seolah meminta izin untuk bertindak lebih.
"sudah mau magrib mas" kata Di, sambil menahan desahannya.
"i'll make it fast Di"
"i'm yours. so, guide me as you like it"
Dan selanjutnya RV memandu istrinya, mengajarkan memberi dan menerima, mereka memadu kasih dengan lembut dan hangat disana dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS Versus MAS
RomanceAdia gadis 27 tahun yang terpaksa harus pensiun dini jadi pramugari karena permintaan orang tua nya yang takut anak gadis nya jadi perawan tua, padahal kakak nya sendiri Allisa (29 tahun) yang seorang nutritionist juga belum menunjukkan tanda mau...