7 - Kencan pertama

294 28 4
                                    

"lepasin" kata Di saat sudah 100% sadar dan mendorong mundur tubuh RV. "sekarang apa coba yang harus saya jelaskan ke mereka? Mereka bakal mikir kalau saya ini murahan, jual diri buat dapatin proyek kerjasama" Di menepuk nepuk kepalanya kesal.

"mas aja yang jelasin. Kamu tenang aja" RV segera keluar ruangan, entah menuju kemana Di juga malas memikirkannya. Tak lama RV melongok dibalik pintu. Tangannya memegang file dan mengipas-ngipasnya.

"filenya udah ada. Kamu ada janji ketemu klien yang lain?" Tanya RV dijawab dengan gelengan kepala Di. "kita keluar makan siang, trus mas antar kamu pulang ya" Di menjawab dengan gelengan lagi "loh kenapa?"

"saya lagi mikirin gimana cara keluar dari ruangan ini tanpa rasa malu" jawab Di.

"malu kenapa? Kepergok ciuman? Mereka biasa aja kali, Di. Ira tadi malah bilang maaf sudah interupsi"

"trus mas bilang apa?"

"mas bilang sebenernya kita sudah pacaran dan mau nikah segera" RV mengulurkan tangannya, "mas juga gak kan mau kerjasama sama kalian kalau kerjaan kalian jelek, kalian cukup recommended, jadi wajar mas pilih kalian. Kamu jangan sungkan. Tinggal kalian buktiin aja kan, kalau kalian memang OK?"

Di menatap RV, RV mengangguk yakin dan mengisyaratkan agar Di menyambut uluran tangannya. Di mengulurkan jarinya dengan ragu. Tapi lagi-lagi RV menarik tangan itu setelah sebelumnya mengambil tas tangan Di, kemudian menuntunnya keluar ruangan.

Saat melewati meja midi dan ira, RV pamit "kami duluan ya, mau makan abis itu fitting baju nikah" kata RV sambil terkekeh. Di hanya menunduk wajahnya bersemu malu.

"guys, saya duluan" katanya pelan.

"iya Di, gak apa, kita ngerti kok. Have fun ya" kata midi, ira mengangguk-angguk dengan senyum mengembang bahagia melihat pasangan nyaris sempurna dihadapan mereka berlalu.

Setelah masuk dan duduk di mobil, RV segera menyuruh yono meluncur menjauh dari biro MMC.

"kamu suka makan apa Di?"

"apa aja asal halal" jawab Di.

"kalau gak nikmat tapi halal gimana?" goda RV,

"ya muntahin aja" Di mulai lagi mode ketus nya.

"kamu itu nikmat banget, bibirnya. tapi belum halal, gimana??" bisik RV pelan hanya terdengar oleh Di.

"ya halalin dulu, sebelum dinkmati lebih lanjut lagi" bisik Di membalas RV. Kemudian membuang wajahnya ke jendela sambil terkekeh kecil.

"udah pinter ya kamu" kata RV menjawil hidung Di, ikut tertawa.

"dari dulu juga pinter kok, klo cuma beginian" Di makin tergelak.

"terus kenapa nuduh mas mesum? Sendirinya pinter?"

"aku cuma berani sama teman, dan cuma berani ngomong aja. karena gak libatkan rasa apa-apa"

"memang rasaku beda kok" jawab RV , dan mereka berdua kembali tertawa.

"hmmm...  Buat penjiwaan sebagai kekasih nanti malam didepan orang tua kamu,  kita ice breaking dulu ya Di.  Kita kencan,  gimana?" RV  tentu saja cari kesempatan. 

"modus ih" Di mencubit lengan RV gemas. Tertawa.  "tapi boleh deh. Makan aja kan ya?" 

"plus nonton"

"tapi gak nonton yang plus kan?"

"ngarepinnya sih sambil nonton melakukan yang plus"

"hasilnya test pack nya nanti bisa plus juga baru  tau rasa"

MISS Versus MASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang