8 - Jodoh Buat Sony

308 22 5
                                    

Ah, betapa cinta datang dalam hitungan detik, menit dan jam. Kemudian bisa bersemayam selamanya dalam hati dan jiwa seseorang.

Saat keluar dari bioskop, Di tak ragu mengaitkan jemarinya dengan jemari RV, menatapnya dengan pandangan lembut dan berbinar, yang tak pernah ada di mata itu sebelumnya. Degub jantung nya juga berbeda, tapi Di suka semua yang dia rasakan saat ini. Ada bahagia disitu yang sebelumnya hanya hampa. Namun belum bisa mendefinisikan apakah itu cinta. Bahkan gilanya setiap menatap senyum RV dia ingin kembali mengecap hangat bibir itu. Kenapa jadi Di yang omes sekarang, tepisnya.

Yono melucurkan mobil RV, menuju rumah Di, hari masih sore, masih pukul 4. Tapi sesuai janji Di harus sudah dirumah sore ini.

Mobil itu berhenti di depan pagar rumah pak Mochtar dan bu Lely. Saat ini Di dengan otak omes nya yang sedang ON malah terkikik pelan, dia baru menyadari singkatan huruf orang tuanya adalah ML, dasar anak nakal.

RV memandanginya dengan heran.
"Di, kamu kenapa?"

"gak apa mas, lucu aja. Pak Mochtar dan bu Lely, inisialnya jadi apa mas?"

"ML?" tanya RV, dan detik berikutnya ikut tertawa. "anak nakal" RV mengelitiki pinggang Di, sampai dia minta ampun.

"mas, udah ah. Nanti aku pipis di celana kamu kelitikin terus. Geli tau!" Di membalas dengan mencubit perut RV, sampai dia mengaduh. kemudian merapikan baju dan rambutnya.

"sampai jumpa nanti malam ya" kata Di.

"atau perlu mas turun dan nemenin kamu sekarang?"

"gak perlu, sana pulang, mandi terus dandan yang ganteng. Jangan gak datang ya mas. Kalau mas gak datang jangan coba harap kita ketemu lagi."

"nanti pakai baju warna apa?"

"belum tau mas, kenapa?

"pengen couple-an gitu biar seru"

"kayak apaan aja ih"

"ya kan biar keliatan kalaj kita memang couple"

"ini ujian pertama buat mas. Kalau kita match nanti malam artinya kita jodoh" Di tersenyum. RV turun membukakan pintu Di. "besok-besok mas gak perlu sok romantis gini bukain pintu"

"yah, mau bukain baju kan belum boleh" balas RV tertawa.

"ngerusak moment aja kamu mas" Di, mencubit lengan RV.

"ya udah masuk sana sebelum mas khilaf dan culik kamu"

Pintu depan rumah terbuka, dua wanita beda generasi muncul diambang pintu menatap kedua orang yang saling menautkan jemari masih enggan berpisah.

"aku masuk ya, bunda dan kak Ally sudah ngintip" Di berkata seolah tidak melihat pintu. RV mengangguk. Kemudian mengecup lembut kening Di. Kemudian merangkul pinggang Di sampai ke pintu pagar. Kemudian RV tersenyum dan membungkukkan kepalanya memberi hormat pada bunda dan Ally. Tanpa menunggu Di masuk ke rumah, RV masuk ke mobil dan mobil meluncur meninggalkan rumah Di.

Di menatap mobil RV hilang dibelokan, baru melangkah menuju pintu. Senyum sumringah masih tercetak diwajahnya yang semakin cantik.

"itu pacar kamu dek? " cecar Ally. Di hanya mengangguk.

"kok gak turun dan dikenalin ke bunda?"

"loh, bunda bilang kan acara kenal-kenalannya nanti malam? Nanti malam mas kiki datang lagi" langsung ke kamar, meninggalkan bunda dan Ally yang masih saling pandang.

Senyum terus mengembang diwajah cantik Di. Dia merogohbtas nya mencari handphone kemudian membanting tubuh ke ranjang. Memandangi hp nya yang sudah menyimpan pesan, dari RV. Dia buka pesan itu

MISS Versus MASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang