21 - We Belong Together

301 21 2
                                    

Sebelum jam 10 malam mereka sampai kembali di hotel.  Setelah mencuci muka dan solat,  Di masuk lagi ke kamar mandi alasannya sikat gigi.  Padahal Niatnya untuk Memakai Lingerie itu masih ada.  Jadi setelah sikat gigi dia mengganti baju nya dengan Lingerie hitam itu.  Setelah memastikan aroma tubuhnya masih segar,  Di memakai kimono hitam nya. 

Di keluar dari kamar mandi dan melihat RV sudah diranjang berselimut dan telanjang dada.  Di menelan ludah.  Kalau begini sepertinya dia yang akan tergoda bukan sebaliknya.  RV tersenyum melihat istrinya dengan balutan kimono hitam.  Melihat paha mulusnya terpapar kontras dengan kain yang membalutnya.
Bolehkan dia menikmati lagi tubuh cantik istrinya?  Rasanya gak ada kata puas untuk saat ini bagi RV dan Di,  tapi mereka sama sekali tidak tahu kalau saling menginginkan satu sama lain.

Di mematikan lampu kamar sehingga suasana remang.  Kemudian mendekati ranjang. 
"mas" panggilnya pelan dari sudut ranjang.

"sini sayang" jawab RV,  dia mengulurkan tangannya menarik istrinya naik.  Di bertumpu pada lututnya sebelah tangannya dalam genggaman RV sebelah lagi dengan cepat menghentak tali pengikat kimono dan melemparkanya ke arah RV sambil tertawa kecil.  Membuat kimononya tersingkap dan menampakkan Lingerie transparan dan tubuh Di yang menggugah iman RV. 

"Di...  Kamu berniat menggoda mas?" tanya RV dengan suara yang tiba-tiba jadi serak. 

"mas,  mau digoda gak?" Di mendekati RV sambil mengerling genit. 

"mas ikat kamu nanti ya" jawab RV

"ikat aja, biar Di lawan mas.  Di gigit mas nanti" Di tertawa memainkan tali kimononya didepan wajah RV.

RV merebut tali itu dan segera menerkam Di,  menyatukan tangan Di diatas kepalanya dan mengikatnya. Dan ternyata RV juga sudah bersiap,  sedari tadi dia hanya mengenakan boxer dibawah selimut. 

"hmm...  Wanna play something?" RV sudah menindih Di, menjilati telinga Di.

"just bite me and kiss me.  Squeeze me, do what ever you want,  mas"

"like this?" RV mengisap dan menggigit kecil leher Di.  Di mengerang. 

"roughter please"

"like this?" RV menyobek Lingerie Di. Mengisap dan menggigit dada Di. Di menjerit, menikmati sensasi yang diberikan RV.  Tubuh Di menggeliat di bawah RV,  saat RV menjambak lembut rambutnya, mencumbu dan menggigit bibir Di hingga berdarah.

"teruskan mas" bisik Di. RV meremas pantat Di,  bibirnya terus turun sampai ke leher, dada,  dan perut Di. Di melingkarkan tangannya yang terikat dileher RV,  menariknya kembali mendekat.  Dan mereka bercinta dengan berbeda malam ini,  dengan gigitan,  remasan tapi tidak benar-benar melukai satu sama lain, diiringi erangan keras dan desahan kasar yang saling memburu.

RV malam itu tertidur diatas dada Di,  kali ini dia yang menikmati indahnya detak jantung istrinya, dalam hangat pelukan Wanita yang sudah menyerahkan segalanya untuknya.

----

RV mengenakan kemeja biru, duduk manis di meja makan hotel,  menikmati secangkir kopi.  Hari masih pukul 7 pagi, Di yang mengenakan dress biru senada,  sedang mengambil beberapa potong buah segar,  dan menunggu pesanan omelette nya.  RV menatapnya dari jauh sambil tersenyum. Sesekali tatapan saling cinta itu bertemu. 

Lalu Di melihat seorang wanita menghampiri RV,  dan langsung mengecup pipi RV.  Hatinya panas.  Matanya menyipit tajam dan tak senang.  Dia juga melihat RV terkejut menerima kecupan itu,  tapi, dia juga melihat RV tersenyum pada wanita itu, santy peserta training rese bawahan RV.

"pagi arfi" sapa santy sambil mengecup pipi RV,  RV terkejut,  tapi kemudian tersenyum,  senyum datar saja hanya untuk kesopanan.

"hai san,  kebiasaan kamu itu nyosor-nyosor ya"

"aku cuma nyosor sama yang aku suka"

"dan aku gak suka kamu, santy.  Please enyah saja dari sini. Aku muak melihatmu" kata RV sambil tetap tersenyum,  walau sejujurnya dia sangat ingin menyeret dan melempar wanita itu dari situ.

"kamu masih sakit hati arfi?

"kamu yang sakit jiwa,  san. Pergilah sebelum aku memecatmu"

"duh,  kamu galak sekarang ya.  Tidak merindukan ku?" santy bergelayut dilengan RV

"Ya Tuhan,  kamu tu ngerti bahasa manusia gak? Enyah dari sini aku muak melihatmu" kata RV menepis tangan santy dan memasang wajah marahnya.

Di menghampiri keduanya dengan dua piring omelette. Di duduk disamping RV,  menatap RV dan Santy bergantian.  Di melihat Santy menatapnya penuh kebencian.  Di kembali menatap RV,  menunggu penjelasan.

"Santy,  kamu sudah kenalkan ini Miss.  Adia.  Dia kekasihku" kata RV menatap Di dengan lembut,  sambil mengulurkan tangan menggenggam jemarinya.  Di tersenyum,  walau dalam hati merutuk sedikit kesal. 

"OK,  selamat sarapan" kata Santy,  menghentakkan kakinya meninggalkan keduanya.

Setelah Santy menjauh,  Di yang dari tadi menyipitkan mata menatap RV seperti elang memulai percakapan.

"jadi Di ini cuma kekasih mas ya?"

"istriku yang terkasih. Kekasihku satu-satunya " kata RV terkekeh kecil,  menatap Di,  dan tahu pasti istrinya sedang cemburu berat dan kesal karena RV salah menyebut statusnya

"tapi mas gak bilang sama dia kalau Di istri mas"

"kita kan memang belum publish pernikahan kita sayang? Dia bawahanku,  aku gak mau digosipin yang enggak-enggak"

"Di baru tau ya mas,  kalau status istri itu lebih rendah dari kekasih" Di ngambek dan melepaskan jemarinya dari genggaman RV. "mungkin mereka tau kita sekamar mas.  Dan mas ngerasa lebih nyaman bilang Di cuma sebagai kekasih?" Di membanting sendoknya.  Melipat tangannya di depan dada,  menggigit bibir, tatapan tajamnya gak lekang.

"bukan begitu sayang.  Kalau kamu mau mas akan umumkan sekarang juga kalau kamu istri mas ke semua orang"

"siapa sih si santy itu?"

"dia bawahan mas,  dulu sekretaris mas"

"itu terdengar seperti dia sekretaris yang pernah ada dibawah mas" kata Di kesal.  RV malah tergelak. 

"enggak pernah sayang. Mas akui  Dia yang deketin mas,  awalnya mas kira dia wanita baik-baik,  ternyata dia sampai ngejar ke apartemen mas, mau menggoda,  tapi dia ketemu Sony.  Dan kamu tau kan kira-kira apa yang terjadi antara Santy sama Sony?"
Di mengangguk.

"tapi mas sempet cinta kan sama dia?"

"enggak Di,  kamu satu-satunya orang yang mas cinta selain mama. Mas dulu sebatas suka aja sama dia.  Please jangan permasalahin ini"

"tapi tadi mas senyum abis diciumnya"

"mas marah sayang,  tapi ya sambil senyum,  mas tadi ngusir dia juga.  Mas kan harus tau etika juga karena kita ditempat umum"

RV mencondongkan tubuhnya kearah Di,  menangkup pipi istrinya itu kemudian tanpa ragu mencium bibirnya. Membuat Di kaget dan terdiam,  wajahnya merona merah. Tak peduli puluhan pasang mata menatap mereka. Ada yang menatap aneh,  ada yang senang dan ada yang cemburu.
"i love you Di.  Hari ini juga mas akan umumkan kalau kamu istri mas"

"mas kiki.  Malu mas,  diliatin orang" Di kembali menunduk mengambil garpu dan memotong omelette nya.

"biarin aja,  biar semua tau.  Kamu itu milik mas.  Dan mas milik kamu" RV mengusap kepala istrinya dan kembali mengecup pipinya. "we belong together"

MISS Versus MASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang