24 - Home Sweet Home

270 21 4
                                    

Sore itu saat bangun,  tubuh Di sudah lebih enakan. Setelah mandi dan solat asar,  mereka menghadiri penutupan pelatihan di lantai 2. Setelah magrib,  mereka keluar untuk makan malam.  Menyusuri city walk yang ramai, yang bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki dari hotel tempat mereka menginap, sambil bergandengan tangan.

Mereka memutuskan untuk makan masakan Indonesia, Kesukaan RV. Di memesan nasi, capcai,  ayam lada hitam,  gurame asam manis, tahu bacem untuk mereka makan berdua.

"besok pagi kita fitting baju ya mas?  Jadi kan? Coba mas telpon mama dulu"

"iya,  jadi kok.  Pulangnya mas mau kita ke rumah mas ya"

"kenapa?"

"istri kan ikut suami, jadi kamu ngikut aja kata mas ya" RV tersenyum "mas,  mau kita tinggal sama mama.  Mama kasian sendirian"

"Di juga sayang sama mama,  tapi disana ada Sony. Dia menyebalkan"

"mas udah suruh dia tinggal di apartemen mas.  Jadi kita bisa bertiga aja dirumah sama mama"

"kalau begitu Di senang aja"

"Di mau kita honeymoon kemana?"

"Kemana aja asal sama mas,  Di udah senang,  gak Kemana mana juga gak apa"

"Didi kok jadi gombalin mas?" RV mengernyitkan alisnya heran.  "katanya mau keliling dunia,  mau melarikan diri?"

"Di udah punya mas kiki.  Rumah Di paling sempurna kan disini" Di menepuk dada suaminya "dipelukan mas. Sudah terperangkap disini,  gak bisa lari kemana-mana lagi" Di merebahkan kepalanya didada RV. 

"terbang lagi jadi pramugari juga gak mau lagi?" RV terus menggodanya.  Di tetap menggeleng. 

"kalau boleh pengen kuliah lagi aja.  Tapi dikota ini aja.  Gak mau jauh-jauh.  Biar pulang tetap kepelukan mas ki" jawab Di manja. 

"i love you my love" RV mengecup lembut bibir istrinya.  Di segera mendorong RV menjauh.

"mas,  kita masih ditempat umum"

RV tertawa,  kemudian memanggil pelayan membayar tagihan dan segera menarik tangan istrinya meninggalkan restoran itu. 

Mereka berjalan menikmati udara malam diantara pepohonan besar di tengah kota.  Sesekali mengerling penuh cinta dan tertawa. Kemudian duduk dibangku taman.

"mas lihat itu Sony" Di menunjuk keseseorang yang berjalan diujung jalan.

"dan Santy" lanjut RV,  melihat wanita yang berjalan disamping Sony.

"mas ayok kita pergi. Di malas ketemu mereka"

RV mengangguk dan mereka segera kabur dan kembali ke hotel. Menikmati kembali malam indah keduanya yang saling mengeksplorasi dan mengekspresikan cinta mereka.

Esok pagi setelah sarapan,  mereka segera packing dan check out.  RV mengemudikan mobilnya ke sebuah rumah.  Rumah bangunan belanda yang sederhana dengan halaman luas, taman yang hijau dan indah. 

"home sweet home,  Didi sayang" kata RV sambil mematikan mesin mobilnya. 

"ini idaman Di banget mas rumahnya" Di keluar dari mobil tanpa disuruh dan langsung berlari ke rumah. Seperti anak kecil dia merentangkan tangannya dan menarik nafas dalam dalam menikmati udara disekitarnya. 

Mama ika keluar dari rumah dan menyambut menantu dan anaknya.

"eh pengantin baru kesayangan mama,  sudah ingat pulang ya?" ledek mama sambil memeluk menantunya,  mengecup pipi kiri dan kanan Di. Di dan RV terkekeh kecil.  RV kemudian mengecup pipi mamanya. 

"duh mama cemburu sama mantu?" goda RV.  Membuat Di menyikutnya.

"ya enggak lah kiki! Justru mama senang banget punya anak perempuan sekarang" mama langsung menggiring Di masuk ke dalam. 

"yang didepan ini kamar mama,  kamar kalian agak dibelakang,  menghadap ke halaman samping" mama mengarahkan Di masuk ke kamarnya.  "Ini kamar RV,  sekarang jadi kamar kamu juga.  Semoga kamu betah ya sayang"

Di mengamati kamar RV,  yang berkesan modern dan sangat manly.  Warna chomatic hitam putih dan abu abu menghiasi setiap sudut.  Dan juga furniture minimalis.  Di suka, aromanya juga RV banget.

"terimakasih ya ma"

"mama yang terimakasih,  kamu mau jadi mantu mama.  Gadis cantik,  baik budi,  pinter jaga diri"  mama mengusap lembut kepala Di. Di membalas dengan pelukan.

"ma,  sudah gak gadis lagi mantu mama itu" kata RV menggoda istrinya.
"iya sudah tau mama, ki.  Kamu yang ngerusak mantu mama ini"

"kok ngerusak sih ma,  usaha bikinin cucu buat mama loh.  Kan mama yang minta"

"ya udah deh.  Mama tinggal kalian berdua.  Kita pergi jam 10 ya. Masih sempet kalau mau bikin cucu buat mama"

Di diam tertunduk,  dia malu banget.  Ternyata mertuanya begini ya Allah.  Baik tapi suka godain,  dan malah nyuruh indehoy terus biar cepat hamil dan bikin cucu.  Mukanya sudah merah banget.

Mama keluar kamar dan menarik pintu sampai rapat.

"jadi nunggu apa lagi?" goda RV memeluk Di dari belakang.  Mulutnya langsung mengecup leher dan bahu istrinya.

"malu mas"

"tapi mau kan?" tangan RV yang memeluk pinggangnya berpindah menjelajah dadanya. 

"mas,  masih pagi,  nanti aja ya? Baru juga keramas kan? "tolaknya  halus.  Di melepaskan tangan RV yang memeluknya.

RV mengejarnya dan membanting lembut Di ke ranjang. "Dosa nolak suami, Didi sayang" katanya tertawa,  "make out aja kok,  mas juga males mandi lagi,  disini sama kayak dikamar kamu,  pake shower aja,  belum ada bathtub. Nanti mas bikin bathtup ya buat kamu"  RV mengerling nakal.  Di balas tersenyum geli dan menarik suaminya mendekat dan menikmati hasrat yang menari Di perut nya yang berasa dipenuhi kupu kupu yang berterbangan. 






MISS Versus MASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang