"deby, saya minta kamu kirim berkas berkas yang kemarin kamu print untuk saya" jelas lah gw minta lagi, lagi pula itu kertas udah jadi sampah di tangan chika tadi, sebelum berkas itu di tangan gw, itu berkas bakal di periksa dulu dan di copy untuk jaga jaga kalau terjadi kayak gini.
"Baik miss, miss pasukan intel telah ada di ruang tunggu "gw segera menuju ruang gw dan duduk di kursi kebesaran gw.
**
"Saya minta kalian mencari keberadaan della, bawa dia kesini hidup hidup. Jika tidak, siap siap saja kalian pulang hanya membawa nama"mereka segera menjawab pertanyaan gw dengan cepat "kalian boleh pergi, saya kasih kalian waktu 2X24 jam"sambung gw.
"Baik miss kami permisi"mereka pun keluar ruangan gw, gw melihat ke arah jam dinding yang terletak di atas foto foto yang terpajang di ruangan gw.
Sudah jam segini, otw arena aja deh entar enggak sempet lagi
Gw pun keluar dari ruangan dan segera menuju arena yang letaknya sedikit jauh dan bisa memakan waktu hingga 30 menit.
40 menit kemudian gw pun sampe di arena yang bisanya tempat gw dannyang lain nongkrong, jam udah menunjukkan pukul 19.20 yang artinya arena sudah di penuhi oleh beberapa penantang maupun penonton.
"Queen, lama amat lu kesininya"gw pun terlonjak kaget dan membalikkan badan Gw "biasa ada kerjaan, yang lain udah pada sampe? "Gw pun celingukan mencari mereka.
"Sudah, baru aja sampe, lagi ada di basement tuh"gw pun langsung mengalihkan pandangan ke arah basement dan benar kata ian mereka ada di sana. "Gw nyusul mereka ya, ian gw minta siapin mobil yang kemaren untuk gw balap ya"gw pun segera menuju sahabat sahabat gw.
"Zya, udah datang? "Gw pun langsung menjitak kepala merisya"jangan panggil gw zya! "Merisya pun mengelus kepala yang baru saja jadi korban aniaya gw
"Balap queen? "Gw langsung ngangguk "kenapa? Bosen? "Gw lagi lagi ngangguk "sekali lagi lo cuman ngangguk gw nikahin sama ilham nih" gw pun langsung menatap sengit adinka "ngapa jadi bawa bawa ketos bangsat itu? " semua pun terkekeh kecuali gw pastinya, entah apa yang lucu gw rasa otak mereka pada geser semua deh.
"Gitu gitu, dia pernah jadi temen lu"gw pun memutar bola mata dengan malas "pernah kan? Kalau pernah berarti masa lalu coy! Jadi dulu sama sekarang itu beda"bantah gw yang jelas jelas emang udah enggak suka lagi denger nama tu anak.
"Guys, micho pamit ya, ada masalah di kantor"kami pun langsing menatap intens micho "tadi queen, sekarang micho entar siapa lagi? "Gw pun langsung menatap bingung adinka
"Maaf ya, micho udah di tunggu ni"kami pun mengangguk "queen udah siap? Tu ada yang nantang elo"gw pun segera mengangguk dan beranjak keluar basement yang diikuti oleh yang lain.
"Mana orangnya? "Ian pun menunjuk seorang perempuan yang sedang berbicara dengan salah satu penonton. "Lo yakin tu perempuan yang jadi penantang gw?"ian pun mengangguk mantap.
"Ok, gw terima, langsung ke arena"ian pun mengangguk dan segera berjalan menuju ke arah perempuan tersebut.
Tidak lama kemudian perlombaan pun di mulai dan di menangkan oleh gw, dengan cepat gw menghampiri sahabat sahabat gw.
"Masih sama seperti dulu"gw pun mengangguk saat mendengar pernyataan dari merisya "pulang nggak nih?"tanya syakira yang sedang menggunakan jaket kulitnya.
"Kuy lah pulang, rumah kita lumayan jauh loh dari rumah, apa lagi ini malem minggu bakal macet"merisya mengangguk setuju dengan apa yang di ucapkan adinka.
Kami pun beranjak meninggalkan arena dan waktu sudah menunjukkan jam 21.22,benar kata adinka jalanan jakarta sangat padat, hingga nyaris tak bergerak walaupun gw bawa motor tapi ini udah padet banget.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)
Jugendliteratur#1 in kenakalanremaja #1 in Syakira #1 in Syakira DIAMOND DEAD SQUAD! Siapa yang tak mengenal mereka, kelompok yang beranggotakan 5 remaja perempuan yang paling berpengaruh di SMA Internasional world. Kisah cinta mereka yang bermula dari seorang k...