UNEK UNEK

2.5K 66 0
                                    

Author POV.

Ruang VVIP milik ilham sedikit ramai, lantaran kedatangan dari sahabat ilham dan queen plus pak iffat yang masih stay di rumah sakit demi menemani merisya.

"Guys, kapan kalian bakal berangkat ke luar negri? "Merisya, adinka dan micho menoleh ke arah queen, memang benar mereka memiliki rencana untuk melanjutkan studynya di luar negri.

Seperti;merisya yang akan lanjut ke jerman, micho yang lanjut ke perancis dan adinka yang lanjut ke rusia.

Adinka diharuskan kesana lantaran Axel yang di pindah tugaskan untuk mengurus perusahaan milik keluarganya yang berada di rusia.

"Kita berangkat 1 minggu setelah rasepsi adinka sama bang axel" Queen seketika murung, secepat itukah ia harus berpisah dengan sahabatnya? Baru saja kemarin ia kehilangan syakira, dalam kurun waktu 2 minggu ia harus kehilangan ketiga sahabatnya untuk sementara.

"Gw sendirian dong di indo"merisya terkekeh mendengar jawaban queen yang menurutnya lucu.

"Sorry queen, kita harus pergi ke negara masing masing, gw janji kalo gw udah lulus gw bakalan pulang secepetnya"queen tersenyum dan mengangguk saat mendengar ucapan merisya.

"Tapi itu cuman lo mer, siapa tau adinka bakal menetap disana trus si micho bakal kecantol sama bule prancis"merisya tertawa sejenak lalu ikut murung kembali.

"Kecantol? Kalo gitu aku nggak mau deket deket jemuran punya bule sana deh, entar kecantol nggak bisa pulang ke indo"semua yang mendengar jawaban micho hanya bisa tepuk jidat, sedangkan para boys hanya bisa terkekeh mendengar ucapan micho yang menurut mereka absurd.

"Aduh micho, tauk ah! Capek gw ngomong sama lo, bikin naik tensi tau nggak?! "Adinka mengusap punggung queen sembari terkekeh.

Suasana di dalam ruangan tersebut sangat hangat membuat para penghuninya nyaman dan enggan untuk melepaskan orang orang yang disana.

*****

Ilham telah di perbolehkan pulang, berita tersebut di sambut hangat oleh keluarga ilham, papa queen dan saudara/i queen.

Kini ilham tengah berbaring di kasur kingsize miliknya, dengan queen yang duduk disampingnya dengan tangan yang saling menggenggam erat.

"Kalau gitu mama, papa sama ilara pamit pulang dulu ya, queen mama pamit ya sayang"queen mengangguk sembari mencium punggung tangan mertuanya tersebut.

"Iya ma, hati hati ya"mama ilham mengangguk dan melambailkan tangannya ke arah ilham dan queen.

"Cepet sembuh ya kak ilham, ilara pamit pulang dulu, besok kita cerita cerita lagi ya kak queen"queen mengangguk lalu mengusap puncak kepala ilara (adik ilham) .

"Iya, hati hati ra"ilara mengangguk, berlari menyusul orang tuanya yang terlebih dahulu keluar dari kamar.

Kini tinggal papa queen, fika dan reno, papa yang sibuk dengan pembicaraanya dengan ilham, reno yang fokus oleh handphonenya dan fika yang sedari tadi menatap intens seorang queen.

"Ngapain lo liatin gw terus?! "Nada ketus seorang queen kembali keluar, aura dingin telah mengelilingi tubuhnya, tak ada lagi seorang queen yang berbicara secara hangat.

"Kayaknya kamu bahagia ya? "Queen tersenyum miring, di dalam fikirannya kenapa kakaknya menanyakan hal tersebut?

"Kalo iya kenapa? Lo mau ngadu sama nyokap? Trus juga minta di nikahin dengan perumpamaan gw? Basi coy! Yang ada kisahnya sama seperti yang lama! "Fika tersenyum getir, sebenci itukah queen dengan ia lantaran kejadian beberapa tahun silam?

DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang