MASALAH DAN KEBAHAGIAAN

2.3K 49 0
                                    

Setahun telah berlalu,hubungan Ilham dan Queen sedikit merengang lantaran kesibukan Ilham yang semakin menjadi,membuat Ilham harus berangkat pagi pagi sekali dan akan pulang saat larut malam.

Hubungan Micho dan Verel,kandas saat aniv mereka yang ke setahun lantaran Micho memergoki sang pacar bersama perempuan lain di kamar hotel,kenyataan itu membuat Micho kembali terpuruk untuk kedua kalinya sehingga membuat Merisya harus terbang ke perancis mengunjungi sang sahabat selama dua minggu.

Pernikahan Axel dan Adinka adalah pernikahan yang jauh dari kata buruk,akhir akhir ini pernikahan mereka sangat indah lantaran perkembangan sang buah hati yang membuat mereka sedikit gemas akan tingkah Adel.

Sedangkan Merisya kembali di selimuti rasa galau,lantaran hubungannya dan Alzen yang membuatnya sedikit nyaman dengan perhatian yang di berikan Alzen,selama setahun Merisya merenung untuk mengambil keputusan yang paling tepat untuk kedepannya.

*****

Berlin,Jerman.
Pukul 15.23

"Merisya!" Merisya yang merasa terpanggil segera membalikkan badannya dan menemukan chealsea berlari menuju arahnya,"ada apa Cheal?kenapa harus lari lari?"Chealsea menarik nafas panjang lalu menghembuskannya,memberikan sebuah amplop ke Merisya.

"Apaan nih?"Chealsea mengangkat bahunya lalu berjalan melewati Merisya,"absurd banget sih?surat apa lagi coba? Tagihan listrik,air,atau apaan?"merisya kembali melangkahkan kakinya menuju taman belakang sekolah dan mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang berada di dekat pohon rindang.
Surat tersebut di buka dan di bacanya dengan teliti dan seksama.

Hai baby!

Sesuai janji,gw bakal kirim surat setahun lagi kan?! Dan sekarang gw ngirim lagi loh!

"Bocah"seulas senyum bertengker cantik di wajah Merisya.

Gw rindu banget sama lu,rasanya gw pengen susul lu terus peluk lu dengan erat banget sampe lu nyari kehabisan nafas kalo bisa.

Gw punya kabar bagus,gw mau ngasih tau kalo perusahaan yang gw pegang sekarang,lagi menjalin kerja sama dengan perusahaan punya Xazen loh!

Hebat kan gw?! Iya lah! Calon suami lu nih!

Oh iya! Di amplop itu ada tiket pesawat dan hotel,gw mau lu susul gw besok di italia ya?!

Soal izin kuliah udah gw atur kok!jangan nanya gimana caranya karna otak lu pasti nggak nyampe kalo gw jelasin.

Pokoknya! Lu harus susul gw,karena gw udah rindu banget sama lu! Gw tunggu di italia.

Bye baby!

From
Kembaran cameron dallas
Calon suami idaman Merisya anjani sanjaya.

Merisya tersenyum lalu menggeleng-gelengkan kepalanya,ia meraih tiket yang di ucapkan oleh Alzen dan jam penerbangan itu adalah penerbangan pertama,ingin rasanya Merisya mengumpat karena sekarang telah pukul 3 sore dan jam penerbangan adalah jam 4 pagi.

Merisya segera membereskan barangnya lalu segera pulang ke apartemen untuk packing barang yang akan dibawanya nanti.

*****

Jakarta,Indonesia.
Pukul 11.02

"Nda,mpat nyah"Queen mengerutkan dahi saat mendengar ucapan anak sulungnya,"Vander mau apa?coba bilang ke bunda lagi sayang" Vander menekuk mukanya kesal dan membuat Queen terkekeh.

"Mpat yah,nda!"Queen mengerti,anaknya ini ingin ke tempat sang ayah yang sedang berada di kantor,"Vander mau ke tempat ayah? Iya?" Vander tersenyum lebar lalu bertepuk tangan dengan riang.

"Yaudah,yuk kita ke kamar,ganti baju terus kita ketempat ayah ok?"Queen menggandeng Vander san Ivan sedangkan Vander menggandeng Ana sang adik.

Butuh waktu 15 menit hingga mereka siap untuk berangkat,Queen mendudukkan sang anak di kursi khusus di dalam mobil,Vander berada di sampingnya, Ivan dan Ana berada di bangku belakang.

Queen cukup dibuat kerepotan jika harus membawa triplet pergi jalan tanpa adanya sang suami,Queen melajukan mobilnya menuju kantor sang suami yang tak terlalu jauh dari Mansionnya.

Sesampainya di kantor Queen memutar tubuhnya dan menatap ketiga anaknya,"janji sama bunda,jangan nakal di sana nanti,ok baby's?" Ketiga anaknya mengangguk anggukan kepalanya,Queen sangat bersyukur memiliki anak seperti mereka yang cenderung mengerti keadaan dan bahkan anak sulungnya sudah mengerti posisinya sebagai anak tertua.

Queen menurunkan Vander,Ivan dan Ana,melangkah memasuki kantor dengan di banjiri sapaan bahkan pujian saat melihat anaknya yang sangat lucu dan imut.

Sesampainya di depan ruangan Ilham,Queen menyuruh sang anak untuk menunggu sebentar di luar,ia ingin memastikan bahwa sang suami sedang berada di dalam ruangan tersebut,karena sekretaris sang suami sedang tak berada di tempatnya.

Ia membuka pintu ruangan tersebut dengan senyum lebar,melihat lurus ke arah meja besar di tengah ruangan,senyum itu seketika hilang dan digantikan oleh mata yang berkaca kaca.

"Ham?"Queen bergetar hebat di tempatnya,memanggil sang suami yang tak mendapat respon apapun.

*****

Moscow,Rusia.
Pukul 11.35

"Kak?mama minta kita untuk pulang ke indo,katanya rindu sama cucunya"Axel menghentikan aktivitas makan siangnya,menatap sang istri yang duduk di sampingnya.

"Kenapa kak?kakak nggak bisa ya?kalo nggak bisa aku bakal ngomong ke mama kalo kita nggak bisa pulang ke indo"Adinka melanjutkan aktivitas makannya dengan perasaan sedikit kecewa,"kata siapa kakak nggak bisa?kalo itu udah menyangkut mama,kamu dan Adel aku pasti nyediain waktunya kok,sayang" Senyum seketika terbit di wajah Adinka,menatap sang suami dengan mata berbinar.

"Beneran kak? Makasih imamku!"Axel terkekeh melihat kelakuan sang adik yang telah bermetamorfosa menjadi istrinya itu,"sama sama my wife"Axel mengusap lembut puncak kepala sang istri lalu mereka melanjutkan acara makan siangnya.

******

Paris,Perancis.
Pukul 14.36

Micho melangkah keluar kelasnya,tujuannya sekarang adalah kasur empuk di apartemennya,dengan semangat 45 ia melangkah menyusuri koridor hingga langkahnya terhenti.

"Apa maumu?!" Micho yang sekarang bukanlah seorang Micho yang lembut tapi ia adalah Micho yang berubah menjadi dingin,rasanya hatinya telah beku untuk siapapun.

"Maafkan aku"Micho menyunggikan senyumnya dengan sinis,"sudah ku maafkan" Micho kembali melangkahkan kakinya melewati Varel,Ia memasang earphonenya dan mendengarkan lagu kesukaannya dengan volume yang cukup kuat.

"Micho,aku benar benar minta maaf,semua itu tak seperti yang kau bayangkan"Verel mencoba menjelaskan kepada Micho,hingga sampailah mereka di gerbang universitas,Micho melepas earphonenya dan menatap Verel dengan tatapan polos.

"Kamu dari tadi ngomong apa?aku nggak denger,soalnya lagi dengerin lagu"Verel mencengkram kedua bahu Micho,sehingga mereka berhadapan satu sama lainnya.

"Micho,maafin aku dan aku mohon kita balikan kayak dulu"Micho tersenyum lalu menepis halus tangan Verel,"kalau kamu aku suruh milih,lebih baik jalan berbatu atau lubang yang sama,maka kamu memilih yang mana?"

Verel berdecak,"kenapa kamu ngalihin pembicaraan cho?"Micho melipat tangannya di depan dada,"aku tidak mengalihkan pembicaraan,maka jawab saja pertanyaanku"Verel membuang nafasnya.

"Baiklah,aku lebih memilih jalan berbatu"Micho menampilkan senyum sinisnya,"alasannya?"

"Micho~"

"Jawab saja Verel"Verel menyerah dan segera menjawab pertanyaan tersebut,"alasannya karena,aku percaya di ujung jalan berbatu pasti ada secercah kebahagiaan,walaupun kamu harus melewati rintangannya dulu"

"Kamu benar,jadi jawabanku jalan berbatu,karna aku tak mau jatuh ke lubang yang sama Verel"Micho menepuk pundak Verel dan segera menyetop taxi yang kebetulan akan lewat.

TBC

DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang