SISI MERISYA (2)

2.1K 74 2
                                    

Merisya POV

Sakit rasanya, ketika orang yang sangat lo sayangin, sangat lo jadiin panutan, sangat lo bangga banggain malah ngucapin kata kata yang tak seharusnya di ucapkan di saat tak ada fakta yang mengatakannya.

Disini gw, terduduk diam memikirkan kesalahan apa yang gw perbuat sampe sampe nyokap segitu bencinya sama gw, sudah hampir 10 menit gw duduk di bangku taman yang berada jauh dari komplek mansion gw.

Gw bangkit dari duduk dan menyetop taksi, memberikan alamat setelah itu kembali mengeluarkan butiran kristal yang berasal dari mataku.

"Maaf dek, ini sudah sampai "gw merogok kantong seragam gw dan ngasih uang seratus ribu selembar.

"Kembaliannya ambil aja pak"bapak itu tersenyum sumringah, gw segera turun dari taksi dan masuk mansion yang sedikit lebih kecil dari mansion keluarga gw.

"Selamat sore nyonya, sudah lama nggak kesini"gw tersenyum membalas sapaan dari satpam yang sudah berumur sekitar 40 tahunan,

"Sore juga pak, iya nih lagi banyak urusan" gw melangkah masuk ke dalam mansion dan segera menjatuhkan diri di dalam kamar tidur, mencharger handphone dan kembali menangis saat kata kata nyokap terngiang di dalam kepalaku.

Gw menangis hingga rasa kantuk menyerang dan gw pun tertidur dengan mata memerah dan hidung memerah.

*****

Iffat POV

Sudah 10 menit aku melihat merisya duduk sendiri di taman yang lumayan jauh dari mansionnya, kadang diam lalu terisak sendiri.

Hingga ia beranjak dan menyetop taksi dengan masih ku ikuti sampai ke sebuah mansion yang lebih kecil dari pada mansion keluarga merisya. 

Aku melihat ia turun dan di sapa oleh satpam tersebut, setelah memastikan merisya masuk aku pun mendekati satpam tersebut dengan hendak menanyakan apa urusan dia kemari.

"Maaf pak mengganggu"pak satpam tersebut mengangguk sopan, tersenyum lembut kepadaku dan ku balas dengan senyuman hangat.

"Iya, ada apa ya dek? "Aku meneguk air ludah dengan kasar, sedikit grogi lantaran kawasan ini adalah kawasan mansionku, aku berharap tak ada yang melihatku.

"Yang tadi barusan turun itu merisya kan pak? Dia ngapain ya disini? "Satpam tersebut mengangguk dan bersiap membuka suara.

"Iya dek bener, tadi itu nyonya merisya, ada apa ya? "Nyonya? Maksudnya apa coba? Ini mansoin dia?

"Kok nyonya pak? Apa dia pemilik mansion ini? "Pak satpam tersebut mengangguk, aku sedikit kaget atas pengakuan pak satpam itu.

"Kalau gitu makasih ya pak"aku kembali melajukan motorku menuju mansion dengan pikiran berkecamuk.

*****

Merisya POV

Sudah 3 hari gw izin ke sekolah, entahlah kenapa. Tapi yang pasti gw males keluar mansion barang sejengkal pun, ini adalah mansion gw yang di beli dari uang hasil tabungan gw dari SMP.

"Nyonya maaf mengganggu, di depan ada tamu yang ingin bertemu dengan nyonya"tamu? Siapa yang bertamu sore sore begini? DDS nggak mungkin, baru juga kemaren sore dateng. 

Gw berdiri dari ruang kerja yang sudah gw dudukin selama 2 jam, merapikan pakaian dan berjalan menuju ruang tamu yang berada tepat di depan pintu ruang kerjaku.

"Sore"gw menutup pintu tersebut dan mendongakkan kepala untuk menatap orang yang baru saja menyapaku.

"Loh?! Kok bisa sampe kesini?! "Gw segera duduk disofa yang tepat berada di depan dia.

DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang