SADAR

4.3K 98 0
                                    

Cukup lama gw sama merisya menunggu berita dari dokter yang memeriksa keadaan si queen, sampai pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan seorang dokter.

"Gimana dok? Temen saya baik baik aja kan? "Tanya merisya gusar yang jelas bisa dilihat dari matanya "tenang, teman kalian sudah lewat dari masa kritisnya, sekarang mungkin dia belum siuman, jadi kalian bisa tenang dan jangan panik" gw sama merisya menghembuskan nafas lega saat mendengar penuturan dokter tersebut.

"Terima kasih dok"ucap gw yang di balas anggukan oleh dokter tersebut lalu pergi dari sana "lo telfon si micho deh, bilang suruh beli snack, sarapan, sama minum di kantin bawah"gw pun langsung ngeluarin handphone lalu mencari nomer micho.

Merisya POV

Gw melangkah mendekati kasur, menatap wajah teduh seorang Queenzya yang sudah beberapa hari tak membuka matanya, rindu, itulah yang bisa ku katakan.

Sikap dingin lo itu yang buat gw rindu queen, kita pengen lo buka mata lo, gw melihat ke arah pintu dan di sana udah ada syakira yang berdiri di sana.

"Ra, ikut gw ya, pulang ambil baju queen, gw, lo, dinka sama micho"syakira mengangguk menandakan ia ikut "tapi, siapa yang bakal jaga queen selama kita pergi? Micho sama dinka masih di bawah, katanya antriannya panjang bakal lama"gw mengerutkan dahi dan memikirkan seseorang yang akan menjaga queen untuk sebentar.

"Gw tau siapa orangnya"gw langsung ngambil handphone dan menelfon seseorang, gw kira pagi pagi gini pada masih tidur ternyata sudah bangun ni anak.

"Hallo? Lo sibuk nggak? "

"Enggak tuh, ada apa mer? "

"Bisa ke rumah sakit sekarang? Gw sama syakira ada urusan bentar, si dinka sama micho lagi belanja untuk sarapan "

"Bisa mer, tunggu aja enggak sampe 5 menit gw sudah stay di sana"

"Thanks ham"

"Iya mer"

Gw nutup telefon dan menatap syakira yang telah memberi gw tatapan herman, salah deng maksudnya heran "ngapa lo nelfon ilham? " nih bocah pake nanya ngapa lagi?! Ogeb emang ni anak.

"mau minta pertanggung jawaban! Ya minta tolong jagaiin queen lah syakira"ni anak nanya kok nggak mutu banget dah "kenapa? Lo berharap gw nelfon keluarga queen? "Ucapan gw langsung dapet anggukan dari syakira.

"Apa yang lo harapin ra, nyokap dia aja nggak perduli, saudaranya juga sama aja cuek bebek, bokapnya kerja rodi gara gara nyokap mata ijo si queen" sumpah deh ya gw kesel banget gitu, secara queen punya keluarga tapi rasa sebatang kara.

"Iya juga sih, nyokap dia udah ngubah semuanya, klo queen nggak punya perusahaan sendiri mungkin dia bakal kismin" gw langsung angguk anggukin kepala, tapi wait!  "Miskin nyet, bukan kismin! " si syakira ketawa ketawa aja gitu, ni bocah ketempelan kali yak??

"Sorry lama ya? " gw sama syakira terperanjat kaget, lah iya tu orang sudah kayak orang penyakit asma, bengekan gitu pake ditambah keringat jagung lagi, dih tu orang marathon kali ya? "Enggak lama kok ham, thanks ya udah ke sini"si ilham masih ngatur nafasnya sambil angguk anggukin kepala

"Capek banget kayaknya ham? " si syakira langsung ngasih 1 botol air mineral yang langsung di teguk hingga habis oleh ilham "makasih, lumayan lah sekalian olahraga pagi" dih?! Haus apa doyan tuh? Sampe habis begitu, bah mantap kali dia.

"Kalo gitu gw sama kira pergi dulu, mau ambil baju, mungkin dinka sama micho agak lama balik ke sini, kata dokter sih tinggal nunggu queen siuman jadi klo dia siuman jangan panik"si ilham kembali ngangguk, dih?!  Udah kayak pajangan di mobil gitu, yang kepalanya goyang goyang.

DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang