EPILOG.

6.5K 98 3
                                    

2 tahun kemudian.

"Mami!"Bocah perempuan itu berlari ke arah sang ibu dengan senyum yang mengembang.

"Dicho,mami pernah bilangkan? Untuk tidak berlari di rumah?"Bocah perempuan itu bersembunyi di belakang tubuh sang ibu.

"Mami,papi sangat menakutkan" wanita itu memutar bola matanya dengan jengah,selalu saja begini,sang ayah akan mengajak putrinya bermain kejar kejaran dan berakhir jatuh nantinya.

"RANDI!"

"Yes sweet?!" Wanita itu melipat tangannya di depan dada,menatap jengah suaminya yang berprilaku seperti anak anak itu,Randi hanya meringis saat melihat istrinya itu.

"Kamu mau Dicho jatuh lagi? Kemarin aja dia udah jatuh dan lukanya aja belum sembuh,sekarang kamu ngajak dia lari lari lagi?!"Randi menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

"Hanya bermain sayang"

"Dicho,cuci kaki dan mukamu lalu pergi tidur siang sekarang juga"Anak perempuan itu mengangguk lalu berlari menuju kamarnya untuk segera tidur siang.

"Kamu nggak kerja? Dari kemarin libur mulu"jujur saja,saat ini Randi sedang menelan dengan susah payah saliva nya itu,ia tak pernah meragukan kemarahan sang istri itu.

"Quality time sayang,selama ini aku terlalu sibuk"Wanita itu menghelah nafasnya lelah,lalu memijat pelipisnya yang sedikit pusing.

"Kamu nggak apa apa kan?"wanita itu menggeleng lalu tersenyum tipis,"I'm ok"

Randi merangkul istrinya dan membawanya menuju ruang keluarga dan duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Nggak kerasa udah 1 tahun setengah rumah tangga kita berdiri kokoh,perjungan aku saat itu bahkan bisa di bilang yang paling gila,terima kasih telah menerima aku apa adanya Michico Afriliani Vindani"

"Makasih juga sudah jadi ayah yang baik untuk Dicho,putri kita Randi pratama"

Keluarga kecil ini telah dipersatukan tuhan Dan di berikan malaikat kecil bernama Dicho Putri Pratama.

*****

"Assalamualaikum bunda!"

Ketiga bocah dengan seragam SDnya melangkah memasuki rumah dengan sang ayah di belakang mereka.

"Waalaikumsalam,anak bunda udah pada pulang nih"ketiga bocah itu mencium punggung tangan sang ibu.

"Hai sayang"sang suami mengusap puncak kepala sang istri yang tertutup oleh hijabnya.

"Sudah pulang atau cuman makan siang?"ia mencium punggung tangan sang suami.

"Pulang dong,aku tuh kangen sama kamu"sang istri terkekeh geli dengan jawaban sang suami.

"Vander,Ivan sama Ana pergi ganti baju kalian,Vander dan Ivan kalian cepat pergi sholat di masjid sama ayah gih,udah mau masuk waktu shalat dzuhur"ketiganya mengangguk lalu berlari menuju kamarnya masing masing.

2 tahun yang lalu,Adinka,Queen,Micho dan Merisya memutuskan untuk berhijab dan belajar untuk istiqomah menjalani hidupnya sebagai muslimah sejati.

"Makasih udah melahirkan mereka untuk aku"Iham mencium puncak kepala sang istri yang diterima baik oleh Queen.

"Makasih juga udah jadi ayah yang baik untuk mereka,jadi pemimpin yang bijak untuk mereka dan jadi panutan terbaik setelah rasulullah"Ilham merengkuh pinggang sang istri dengan erat.

"Ayah,kami sudah siap"sang ayah tersenyum saat melihat kedua putranya telah siap untuk menunaikan shalat dzuhurnya.

"Kalian tunggu sebentar ya,ayah ganti baju dulu,Vander sama Ivan tunggu aja di ruang tamu"kedua bocah itu mengangguk dan melanglah menuju ruang tamu sedangkan Ilham melangkah menuju kamarnya.

DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang