RANDI & MICHICO

2.3K 52 0
                                    

Lagu di mulmed di putar ya guys.biar dapet feelnya.

****

Pukul 09.48 pagi,di cafe cameron.

Micho telah berada di salah satu meja,dengan handphone di tangannya dan handset di telinganya,jujur saja,sebenarnya sampai sekarang Micho tak tau siapa orang yang ingin menemuinya tadi pagi.

Micho menyibukkan dirinya dengan bermain Instagram,WhatsApp dan bermain PUBG,heran? Jangan heran pada kelakuan Micho,Micho adalah seorang gamers yang cukup handal,hampir semua game pernah di cobanya.

"Yes!menang!"Micho berseru senang,ia meminum es capucinnonya dan kembali menyibukkan dirinya,"sorry,nunggu lama ya?"sontak Micho mendongak dengan cepat.

"Gimana bisa kamu disini?"Micho menyimpan barang barangnya di tas,dan segera berdiri dari sana,"jangan pergi lagi,cukup beberapa tahun yang lalu kita saling menghindar dan nggak mau nyelesain masalahnya Cho" Micho menghela nafas dengan malas,"aku nggak pernah mau menghindar,tapi keadaan yang ngebuat aku menghindar dari kamu Ran"yup! Dia adalah Randi,kaget?simpan rasa kaget mu untuk sejenak,Randi kembali dengan alasan yang sangat kuat yang hanya ia saja yang mengetahuinya.

"Aku mau kita bicara di ruangan yang lebih privasi"Micho segera memanggil pelayan,"tolong antar kami ke Privacion room"Perlayan tersebut mengangguk dan mereka segera menuju lantai atas.

Sesampainya di atas,tak ada yang memulai pembicaraan hingga deheman dari Micho yang memecah keheningan,"jadi?Mau kamu apa?"Randi menatap lekat ke arah Micho.

"Aku mau kita lanjut"Miho tertawa sinis,entahlah tapi Micho ingin menertawakan nasibnya yang terlalu miris,"Ran,jangan terlalu naif dengan menunggu aku sampai empat tahun,aku saja tak yakin rasamu tak sekuat dulu,kenapa harus aku? Bahkan diluar sana adaya yang leb-"

"TAPI NGGAK ADA YANG BISA BIKIN AKU NYAMAN!!,enggak ada Cho,enggak ada yang bisa bikin aku khawatir,enggak ada yang bisa bikin aku betah di rumah berjam jam kalo bukan kamu yang nemenin aku,nggak ada yang bisa buat jantung aku deg deg-an saat aku ngeliat perempuan"nada lirih di akhir yang membuat Micho sedikit terluka,Micho mengerti keadaan Sekarang,namun tak ada yang bisa mereka lakukan,skenario tuhan tak ada yang tau kan?bahkan kisah mereka pun tak pernah indah.

"Kita berbeda Ran,aku sama kamu itu nggak bisa bersatu,perbedaan kita itu terlalu jauh"Micho menahan air mata yang hendak menetes,"anak adam dan hawa itu bersatu untuk saling melengkapi,untuk apa mereka bersatu tapi kalau mereka tak memiliki perbedaan?kamu dan aku bisa saling melengkapi,aku mau kita serius Cho,nggak ada kata coba coba lagi di dalam hubungan kita"

Speachless!(enggak tau lah tulisannya gimana)

Micho hanya bisa menunduk dan menahan air matanya yang mau menetes,"aku kesini cuman mau bilang ke kamu,orang tua aku ngejodohin aku dengan anak sahabatnya mereka,mereka ngasih aku syarat,aku bisa nolak,tapi dengan syarat ngebawa perempuan yang emang pengen aku bawa untuk ke jenjang yang lebih serius"

"Aku harus kembali besok sore,aku gak punya cukup waktu untuk ada di Indonesia Cho,aku pergi dulu"Randi bangkit dari tempat duduk dan hendak membuka knop pintu ruangan tersebut sampai isak tangis Micho terdengar.

Tangan Micho menggenggam erat,"setelah kamu buat aku terbang,,,hiks,,,terus kamu buat aku jatuh ke dasar tebing,,,hiks,,,rasanya sakit Ran,rasanya kayak ada belati yang nusuk tepat di jantung aku,,,"Micho menjatuhkan dirinya,bersandar ke dinding dengan tangan yang mengerat dan tangis yang tak berhenti.

",,,AKU BENCI SAMA DIRI INI!enggak pernah bisa mengerti keadaan aku! Aku benci sama rasa cinta aku ke kamu! Seolah dia nggak bisa ngertiin aku kalo kamu itu nggak akan bisa di gapai!kamu sudah terlalu jauh Ran,rasanya mustahil untuk ku gapai"Micho memukul kepalanya dengan tangis yang belum juga berhenti.

Randi yang melihat keterpurukan Micho segera menariknya dan memeluknya dengan erat,"aku sayang sama kamu Ran,tapi kondisi yang nggak sayang sama kita" Pelukan Randi semakin erat,membuat Micho enggan untuk merelakannya.

Micho melepas pelukannya dan menatap lekat Randi,"Makasih udah pernah datang di kehidupan aku Ran,pergilah dari duniaku dan terima perjodohan orang tuamu,cinta tak harus memiliki kan? maka biarkan aku belajar untuk merelakan kamu"Randi menggeleng kuat,tak percaya dengan keputusan yang di ambil Micho.

Micho tersenyum getir lalu mengangguk,Randi keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan enggan hingga bayangannya hilang dan pintu kembali tertutup,tangis Micho kembali pecah untuk kesekian kalinya.

"Aku ngerelain kamu sekarang,karena aku tau jika kita memang jodoh,tuhan pasti akan menyatukan kita lagi Ran,dengan cara yang lebih indah dari yang pernah kita bayangkan"

*****

Randi berjalan menuju mobilnya,masuk dan tangis yang ia tahan kini telah pecah juga,beruntung kaca mobilnya gelap dan tak ada yang bisa melihatnya.

"Aku percaya skenario tuhan akan lebih indah dari segalanya,aku juga akan mencoba menerima dia dan merelakan kamu,membiarkan rasa ini hilang di telan oleh waktu"

****

"Jika kita adalah jodoh,maka kita akan selalu bertemu dengan berbagai cara,biarkan cinta mengajarkan kita untuk mencoba merelakan dan melupakan yang pernah singgah,masa depan hanya tuhan yang tau dan hanya tuhan yang menentukan,biarkan rasa ini tersimpan di lubuk hati yang paling dalam dan jangan sampai ada yang tau"

Hanya tuhan yang tau jika mereka mengucapkan kalimat yang sama,Micho yang membenamkan wajahnya di antara lututnya dan Randi yang membenamkan wajahnya di setir mobilnya.

*****

Esok hari.
Pukul 14.49 Di Bandara Soekarno hatta.

"Lo serius Ran?nggak mau merjuangin dia lagi?"Randi tersenyum miris,"enggak Queen,selama ini kita udah sama sama berjuang,jadi aku dan dia tinggal tunggu hasilnya aja dari tuhan"Queen memeluk Randi,mengusap punggungnya.

"Lo berhak bahagia Ran,jika suatu saat nanti kebahagiaan lo hilang,tolong kejar kebahagiaan lo"Randi mengangguk,ia berjongkok di hadapan anak anak Queen,"hai boy! Jaga bundamu baik baik ok?dan Vander! Jadi kakak yang baik"Vander mengangguk lalu memeluk Randi.

Setelah pengumuman keberangkatan,Randi segera cek in menuju bandara,menyeret kopernya masuk ke dalam gerbang keberangkatan.

"Gw harap kalian bisa bahagia Ran,Cho"Queen menoleh dan mendapati sang suami di sampingnya,"kita doain aja"Queen mengangguk lalu membawa anak anaknya pulang.

TBC.

Hai guys! Part selanjutnya adalah part terakhir ya! Tetep stay dan dukung carita ini dengan VOTE & COMMENT!

DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang