"Bagaimana kak? Queen baik baik aja kan? " Dokter tersebut bangkit setelah memeriksa keadaan Queen yang masih pingsan, "Dia tak apa apa ham, dia cuman kelelahan aja kok" ilham mengangguk tapi, ada satu yang membuat pikirannya sedikit teralihkan.
"Tapi kak, sebelum Queen pingsan dia sempat mual banget katanya, apa kak kiyora sudah periksa dengan benar? Kali aja kan... " Kiyora mengerti apa yang ingin di ucapkan oleh Ilham, Ilham sudah di anggap seperti adik kandungnya sendiri hubungan antara kiyora dan Ilham adalah sepupu kandung dan itu membuat Ilham tak perlu khawatir karena ia sangat mengenal kiyora.
"Kakak mengerti ham, tapi kamu belum di kasih kepercayaan sama Allah, dia kecapean aja ham, kakak harap kamu jangan patah semangat untuk mengharapkan kepercayaan allah ya? "Ada sedikit rasa kecewa di hati Ilham namun yang terpenting Queen tak apa apa.
"Iya kak, makasih ya kak" kiyora mengangguk dan pamit untuk kembali ke klinik, Ilham mendudukkan diri di samping Queen menatap lekat sang istri.
Aku kira kita udah di beri kepercayaan sama tuhan untuk mendapatkan malaikat kecil
Ilham menghela nafas dan meyakinkan dirinya untuk tetap berusaha menunggu.
*****
Merisya POV
"Nyonya, ini ada undangan dari perusahaan Xazen" gw mengambil undangan tersebut dari tangan sang sekretaris gw, "terima kasih, kau bisa kembali ke tempatmu" gw emang kembali aktif di perusahaan, gw juga telah pulang ke rumah utama.
Tapi, hubungan gw dengan sama mami masih sangat dingin, sesering apapun gw menyapa sesering itu pula mami nggak menjawab, beberapa hari yang lalu gw ketemu dengan Papi dan adek gw, minta gw untuk kembali pulang ke rumah dengan wajah memohon.
Dengan berat hati gw pun kembali ke rumah, "pengalihan perusahaan? " gw membaca kembali undangan tersebut dan terpampang bahwa acara tersebut akan di adakan besok lusa.
Pasti keluarga gw di undang juga ini mah, membosankan deh ya lord!
Waktu berjalan dengan cepat dan sekarang gw sedang bersiap untuk pergi ke acara perusahaan Xazen, cepet bat ya? Biarin aja, author yang punya kuasa kok muehehehe...
Back to topic!
Dress hitam sudah melekat di tubuh gw, dengan langkah cepet gw masuk ke dalam mobil ferari warna hitam punya gw dan melajukannya menuju hotel bintang 6, bueh! Bukan bintang 5 lagi coy udah bintang 6 aja.
Setelah sampe gw memarkirkan mobil gw, "kayak kenal nih mobil? Tapi mobil siapa ya?! " Mobilnya mirip punya Ilham, apa Ilham pergi ke sini juga? Emang Queen udah sembuh apa? Bagus deh kalo udah sembuh.
Gw berjalan menuju ballroom dan menemui keluarga gw, keluarga gw emang duluan sih dari gw, soalnya mereka juga habis pergi gitu.
"lisya, mana yang lain? " nih curut nyasar apa gimana? Sendirian bae udah kayak orang jomblo, ups! "Ada tuh, lagi sama keluarga Xazen" gw menangguk dan mengikuti melisya dari belakang.
"Maaf saya terlambat" gw menatap satu persatu orang si sana, ada seorang laki laki yang munggungin gw itu tiba tiba menegang, "iya, nggak apa apa kok nak, sini duduk di samping papi"gw mengangguk dan segera duduk di samping kanan papi, di samping kiri ada mami, di samping mami ada kak liza, di sampingnya lagi ada wanita peruh baya yang lumayan cantik sih, di samping gw itu melisya, di samping melisya ada pria muda yang belum kelihatan jelas mukanya dan di sampingnya ada pria seumuran papi.
Puyeng? Biarin lah, yang penting udah di kasih tau tempat duduknya.
"Bram, ini putri keduaku namanya merisya" gw sontak tersenyum sopan, dan kembali menfokuskan pandangan gw ke pria yang kayaknya gw kenal, "tama, angkat kepalamu nak, tak sopan dengan tamu" pria tersebut mengangkat kepala hingga mata gw sama dia ketemu.
DEG!
Kak~ if, iffat? Tunggu! Tama? Iffat pratama, jadi?! Dia di panggil Tama? Ok fix satu kebenaran sudah terungkap!
"Risya, dia tama anak dari om Bram" gw mengangguk tapi mata gw menatap tajam setajam singlet, maksudnya silet, "oh gitu, kenalin saya merisya alumni SMA N Internasional world "mampus, mampus dah lo! Gw sengaja menekan nama SMA gw.
"Loh? Itu bukannya SMA tempat kamu ngajar tama? " gw mengalihkan pandangan gw ke wanita paruh baya yang gw yakini itu nyokap kak iffat, "iya mom"
"Ah?! Kok saya nggak pernah ngelihat ya? Sepertinya saya lupa dengan seorang guru" Diem kan lo?! Siapa suruh nggak pernah jujur sama gw tentang identitas asli lo?! "wah?! Padahal kamu udah deket banget sama calon adik ipar loh"calon adik ipar? Permisah! Tolong ulangi kembali apa yang di ucapkan oleh momynya kak iffat.
CALON ADIK IPAR? Maksud nya apa ya?! Ini telinga gw nggak salah denger kan? "Pi maksudnya apa? " papi tersenyum hangat terus mengusap puncak kepala gw.
"Dulu kakak kamu kan pernah punya hubungan sama tama, jadi kami punya rencana untuk ngejodohin kakakmu dengan tama"
JLEB!
"Trus kakak liza setuju? "Gw menatap harap harap cemas ke kak liza, moga aja dia nggak mau, lah?! Kok?! Jangan bilang gw kepincut sama tu guru?! Dan kak liza menangguk kecil.
NGEJLEB 2×!
Gw ngalihin pandangan lagi ke papi, "trus semuanya setuju? " tuhan! Aku mohon agar papi mengatakan 'tidak' "iya, semuanya setuju, kamu setuju kan sya? "
NGEJLEB 3×!
Bunuh adek di rawa rawa bang! Mata gw udah panas banget ini, hoy! Siapa yang naroh bawang di deket mata gw?! Gw menatap tak percaya ke arah kak iffat, setelah lo buat gw terbang dan sekarang lo buat gw jatoh sejatoh jatohnya!
Kemana kata manis lo itu?! Kemana janji lo?! Katanya lo bakal buat kita nyusul Dinka ke pelaminan, tapi?! Semuanya bohong!
"Risya setuju kalo kak liza setuju, Risya permisi ke toilet dulu ya? Ada yang mau di keluarkan" gw bangkit dengan senyum bertengker di wajah gw, bagus sya! Bagus banget acting lo, natural banget asw!
Lo terlalu mudah di buat baper sih! Akhirnya lo yang ngerasain sakitnya kan?! Gw nggak bohong loh kalo ada yang mau dikeluarin, yang gw keluarin itu air mata gw, iya butiran berlian berharga gw jatuh karena seorang lelaki lagi.
Iya, lagi! Pertama alvin sekarang iffat, besok siapa lagi?! Kenapa nggak sekalian aja pak RT baperin gw trus jatohin gw?!
Ada kala orang memiliki titik terdalam saat ia terjatuh, terkadang orang yang terjatuh tidak mampu untuk bangkit kembali hingga sang penolong datang untuk membantu, namun jika sang penolong pergi kita pasti akan berandai andai saat terjatuh lagi ia akan kembali untuk menolong. Namun, bagaimana jadinya jika sang penolong lah yang membuat kita jatuh lebih dalam dari yang terdahulu? Membuat kita tak sanggup untuk berdiri lagi?
Hidup gw banyak drama ya? Kalo hidup gw di jadiin film mungkin episodenya bisa ngelebihin sinetron tukang bubur naik haji, gw membasuh wajah gw dengan air dan mengirim pesan ke papi kalo gw pulang duluan dan nggak pulang ke rumah untuk malem ini.
Gw melangkahkan kaki gw ke luar toilet sampe tangan gw ditarik dan di baw ke lorong yang lumayan sepi, bah?! Bisa nimbulkan fitnah ini mah?!
Gw angkat kepala gw dan menatap dengan tatapan datar seseorang di depan gw, "maaf" cih?! Permintaan maafmu basi mas!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)
Novela Juvenil#1 in kenakalanremaja #1 in Syakira #1 in Syakira DIAMOND DEAD SQUAD! Siapa yang tak mengenal mereka, kelompok yang beranggotakan 5 remaja perempuan yang paling berpengaruh di SMA Internasional world. Kisah cinta mereka yang bermula dari seorang k...