Author POV
Keesokan paginya micho bangun lebih pagi, saat micho keluar ia menemukan sang abang sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Loh? Abang tumben masih di rumah, biasa udah pergi jalan aja"micho segera ikut duduk di samping abangnya tersebut.
"Lagi males, lagi pula entar lagi ada temen main ke rumah" micho hanya ber 'oh' ria.
"Ish! Abang belom mandi ya?! "Inno hanya menunjukkan cengiran kuda sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ogah, males mandi gw"micho menatap jijik ke arah abangnya tersebut.
"Jorok lu bang, mandi sana! "Micho mendorong tubuh inno untuk pergi beranjak menuju kamar mandi.
"Ogah gw, gw alergi sama aer"micho menepuk jidatnya, ini kesekian kalinya ia harus memaksa abangnya untuk mandi.
"Mandi kaga? Ato mau micho telfon momy untuk nyuruh abang mandi? "Inno membelalakan matanya, sedetik kemudian ia memincingkan matanya.
"Ok fine! Gw bakal mandi, entar kalo ada temen gw suruh tunggu aja, bilang kalo justin bieber lagi mandi ya?! "Micho mengerutkan keningnya menatap bingung kearah abangnya.
"Sok tau lu bang, emang sekarang justin bieber lagi mandi? "Inno menepuk jidatnya dan berlalu menuju kamarnya.
Micho kembali duduk dan menikmati snack yang sempat di bawa oleh inno saat menonton tadi, tak berselang lama, bel rumah berbunyi sehingga mengharuskan micho beranjak dan membukakan pintu tersebut.
"Cari siapa? "Micho membuka pintu dan menemukan remaja seumuran abangnya sedang berdiri di depan pintu.
"Kayaknya kita salah mansion deh, tapi perasaan gw bener ini mansionnya"salah seorang remaja berkulit coklat sawo matang dengan mata berwarna biru terang sedang kebingungan.
"Ini benerkan rumah marcel? "Micho mengalihkan pandangannya dan menemukan remaja berkulit putih dengan mata yang bewarna coklat muda.
"Iya, temennya bang marchellinno kan? "Mereka mengangguk, remaja yang memiliki mata bewarna biru tersebut menatap micho dengan terpesona.
"Jaga mata lu sebelum tu mata gw colok"kedua remaja tersebut mengangkat kepalanya dan menemukan inno telah selesai mandi.
"Parah lu, udah kawin lu ternyata"Bukannya mendapat jawaban malah mendapat satu jitakan yang berasal dari inno hingga membuat remaja bermata biru itu meringis kesakitan.
"Mulut lu belom pernah gw sleding ya? Ini michico adek gw, cho yang mata coklat namanya Dave dan mata biru namanya yones" micho tersenyum tipis kepada keduanya.
"Bang, temennya ajak masuk dong"setelah itu micho berlalu masuk ke kamarnya meninggalkan abangnya dan teman temannya.
"Parah lu, punya adek se cantik itu tapi di eremin mulu di mansion"inno memutar bola matanya malas, mulai sifat playboy temannya ini muncul.
"Eh jones! Itu adek gw gaweannya kelayapan mulu, pulang dari rumah larut malem mulu, gimana mau ketemu coba? "
"Nama gw yones bukan jones, inget nama gw yohannes dipanggil yones! "Timpal yones tak terima lantaran namanya di ubah oleh inno.
"Bodo, eh iya?! Tumben lo pulang ke indo dav, biasanya lo paling susah di hubungin"Dave berdecak, menatap malas inno.
"Giliran gw pulang ke indo, dibilang tumben, pas gw nggak pulang malah di bilang sombong"inno terkekeh lantaran ucapan dave.
Mereka bertiga bercengkrama, sedangkan micho telah di kelilingi oleh rasa bingung, antara pergi atau tidak.
Hingga pukul 1 siang micho tak kunjung mendapatkan jawabannya, ia masih bergelut dengan jawaban pergi atau tidak hingga suara teriakan inno membuat micho terlonjak kaget.
"MICHO! LO NGGAK PERGI KE BANDARA?! UDAH JAM SATU INI! "Micho segera keluar kamar dan menatap abangnya dari lantai atas.
"Apa sih bang? "Rasanya micho ingin menelan bulat bulat abangnya tersebut.
"Pergi gih ke bandara, entar lo nyesel nggak kesana, pertemuan terakhir"micho telah menemukan jawabannya, ia akan pergi kesana dan bertemu randi untuk terakhir kalinya.
"Iya, micho kesana deh"micho bergegas mengganti bajunya dan turun dengan setelan kaos bewarna putih, celana panjang dan jaket.
"Nih! Pake motor gw, jangan sampe lecet ya?! Trus jangan lama lama, gw mau pergi sama dave dan yones"micho mengangguk dan berlari keluar mansion untuk membawa motor abangnya tersebut.
Micho mengendarai motor tersebut dengan kecepatan di atas rata rata, namun bukan jakarta namanya jika jalanan tak macet dan sesak.
Hampir 15 menit micho dan motornya tak maju sejengkal pun, micho berfikir mungkin di depan sedang ada kecelakaan lalu lintas, micho mengerang frustasi kepada kemacetan yang telah membuatnya terlambat.
Menit berikutnya, lalu lintas sedikit lancar namun itu tak membuat micho lega, jarak rumah dan bandara yang seharusnya hanya membutuhkan waktu 20 menit, kini harus melebar hingga bermenit menit.
Micho panik, sudah saatnya randi take off untuk keberangkatannya, tapi dia masih berada di jalan menuju bandara soekarno hatta.
Setelah memarkirkan kendaraan, micho berlari menuju pintu keberangkatan dengan jantung yang telah berdetak tak karuan, mencari cari keberadaan randi hingga pengumuman keberangkatan di umumkan.
"Di beritahukan kepada penumpang Brutish airways dengan rute jakarta prancis, bahwa pesawat akan segera lepas landas dalam waktu 5 menit lagi"
Micho terus berlari hingga tak melihat jika ada seorang remaja yang sedang membawa minuman, hingga...
SPLASH!
Minuman tersebut mengenai pakaian micho dan remaja tersebut, kedua sama sama kaget akan hal tersebut.
"Ah?! Maaf, saya tak sengaja menumbur kamu "remaja perempuan tersebut mengangguk dan tersenyum memaklumi.
"Iya, nggak apa apa kak, lain kali hati hati"micho segera mengambil dompet yang berada di dalam tasnya.
"Ini untuk mengganti rugi pakaian kamu, terima aja ya? Hitung hitung sebagai permintaan maaf"micho menyodorkan uang seratus ribu sebanyak lima lembar.
"Tapi kak-"
"Udah ambil aja"micho meletakkan uang tersebut di tangan remaja tersebut lalu beranjak menuju toilet, micho seakan akan lupa sesaat dengan tujuannya ke bandara hingga pengumuman kembali di ucapkan.
"Perhatian, para penumpang pesawat British airways dengan nomer penerbangan BA328 tujuan perancis dipersilakan naik ke pesawat udara melalui pintu A12"
Micho tersentak dan kembali teringat akan tujuannya di bandara, ia berlari dan merutuki kebodohannya yang memilih toilet dengan arah yang berlawanan arah.
Bandara yang luas membuat ia terengah engah, beberapa menit kemudian ia samlai di meja informasi dan menanyakan penerbangan dengan tujuan perancis.
"Permisi mbak, pesawat dengan tujuan perancis, apa sudah lepas landas? "Wanita tersebut menatap layar monitor di depannya dan kembali menatap micho yang sedang mengatur nafasnya.
"Iya, pesawat baru saja pergi dari bandara untuk lepas landas"lutut micho terasa seperti jelly, tak bisa menopang tubuhnya untuk berdiri, ia merosot dan menekuk kakinya untuk menopang kepalanya.
"Lo bodoh cho, kenapa lo sampe lupa sama penerbangan si randi?! Lo bodoh! Sekarang lo nyesel kan? "Micho merutuki kebodohannya, ia tak perduli jika ia di Bilang orang tak waras, kini batinnya memang sedang tak stabil.
"Micho? "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAMOND DEAD SQUAD (LENGKAP)
Novela Juvenil#1 in kenakalanremaja #1 in Syakira #1 in Syakira DIAMOND DEAD SQUAD! Siapa yang tak mengenal mereka, kelompok yang beranggotakan 5 remaja perempuan yang paling berpengaruh di SMA Internasional world. Kisah cinta mereka yang bermula dari seorang k...