7

3.7K 170 0
                                    

💧💧💧

Cinta pertama memang sulit untuk dilupakan.
#.#

Disini Fauziah sedang belajar didalam kelasnya,kebetulan yang mengajar sekarang adalah kak Syarif,dari awal pembelajaran kak Syarif tidak bisa fokus pandangan nya terus mengarah ke perempuan yang memakai khimar berwarna hitam dan gamis dengan warna senada. Fauziah yang merasa tidak enak,ia izin keluar dengan alasan tidak enak badan agar tidak mengganggu pandangan kak Syarif.

Setelah pembelajaran selesai semua murid meninggalkan kelasnya dan hendak memasuki asrama nya masing-masing.

Zia sedang duduk di atas ranjang nya dengan boneka doraemon pemberian Akhdan dua tahun yang lalu kini dipeluknya erat. Ia sedang melamun,tatapannya kosong,fikirannya melayang menuju masalalu yang selalu mengganggu fikirannya,bukan keinginan Ziah untuk terus memikirkannya,namun entah kenapa jika ia sedang sendiri pasti fikirannya mengarah kesana.

Ia pernah mencoba untuk melupakannya,dan sempat berhasil. Namun entah kenapa sekarang Zia hampir setiap hari memikirkan masalalunya.

Tak terasa air mata berhasil keluar membasahi pipi lembutnya, 'Akhdan,aku rindu' lirihnya. ia mempererat pelukan ke boneka itu,rasanya jika ia memeluk boneka itu seperti memeluk Akhdan,Alay. Iya,Zia sangat alay namun itu yang ia rasakan.

Rasa rindu itu curang, selalu curang. Ia tahu caranya menambah namun ia tidak tahu bagaimana caranya mengurangi.

'Clek'
Suara kenop pintu menyadarkan Ziah,ia buru-buru menghapus sisa-sisa air matanya.

"Zi?"

"Eh.. Han,masuk!"
Jawab Ziah ,ia berusaha untuk tersenyum agar tidak keliatan menangis, meski perlakuannys itu percuma,Hanna pasti tahu jika dirinya sedang menangis.

"Tanpa disuruh pun aku pasti masuk,asrama kita kan disini Zi"
Hanna berjalan menghampiri Ziah yang sedang duduk diatas ranjangnya,Ziah hanya tersenyum membalas perkataan teman nya itu.
"Kamu nangis?"
Hanna menepuk pelan pundak sahabatnya itu. Zia menggeleng pelan,
"Enggak ko" ia beranjak dari ranjang nya dan mengambil mukenah yang ada di dalam lemarinya "Ke mesjid yu! Nanti keburu adzan"

Hanna menggangguk pelan,ia tahu sahabatnya itu menangis,namun Ziah menyembunyikannya.

Di tengah perjalanan menuju mesjid, mereka berpapasan dengan kak Syarif,Ziah yang menyadari itu langsung mendundukan kepalanya menghindari tatapan mata dari kak Syarif.

"Assalamu'alaikum"
Kak Syarif mencoba menyapa Ziah dan Hanna. Namun hanya Hanna yang menjawab.
"Ziah? Ko tidak menjawab salam dari kakak ?" tanya kak Syarif.

"Maaf,kak kita buru-buru,takut keburu adzan. Assalamualaikum"
Zia berlari kecil diikuti oleh Hanna yang menyamai langkahnya.

💧💧💧


Dirumah megah ini terlihat percakapan tiga orang mengenai perjodohan, tidak lain itu adalah keluarga Fauzi--Ayahnya Akhdan--.

Akhdan sangat tidak menerima perjodohan ini,dengan alasan ia takut menikah dengan orang yang tidak ia cintai,ia ingin menikah dengan orang yang ia cintai,dengan orang yang ia sayangi,Fauziah.

"Pah,Akhdan akan menikah sesuai dengan Papa dan Mama inginkan.  Tapi nanti,dengan wanita pilihan Akhdan yah,mamah sama papa tenang saja,Akhdan pasti menikah.  Tapi tidak sekarang,tidak di waktu yang mendadak seperti ini"
Ucapnya,lembut sangat lembut.

"Baiklah,Papah tidak akan memaksa. Jika kamu tidak mau papah jodohkan,papah dan mamah akan kembali ke rumah Sesil,anak temen papah dan membatalkan perjodohan ini".
Ucap,Fauzi tak kalah lembut.

"Sesil?"
Batinnya,ia akan dijodohkan dengan perempuan itu?
"Terimakasih Papah,sudah mengerti. Kalau begitu Akhdan pergi kekamar dulu".

Salam 514 kata 😊

Ditunggu Vote,and komentarnya.

Maaf part ini gak nyambung.

👇
Bintang nya di klik!
💧💧💧

TAKDIR ku[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang