32

2K 114 3
                                    


Biasakan Vote sebelum baca!
1
2
3
VOTE
Terimakasih😊

Benar saja,hari ini pak Sholeh -Ayah Fauziah- datang ke pesantrem untuk memastikan bahwa anak itu memang benar-benar sudah siap menikah atau tidak.

Sekarang mereka bertiga berada di ruang khusus tamu,dengan Fauziah duduk disamping Sholeh.

"Jadi nak Syarif ini ingin menikahi putri bapak?"
Ucap Sholeh,sambil menunjuk Ziah yang duduk disampingnya.

"Heu.. Iya,Pak. Inshaa allah,saya akan menikahi putri bapak"
Ucap Syarif.

"Bagaimana dengan kamu Neng? Apakah kamu siap menikah muda?"

Deg

Apakah dirinya siap menjadi ibu rumah tangga diusianya yang masih muda?

Ziah mengangguk ragu.
Jawaban ini sungguh bertolak belakang dengan hati nya yang masih berteriak menyebut nama Akhdan.

"Neng,Bapak mu selalu mendukung apa yang neng putuskan,begitu juga ibu. Ibu juga telah menyetujuinya,jika ini keputusan dari neng"

Ziah mengangguk dan tersenyum kaku pada Sholeh.

"Pak,apakah bapa masih ingat dengan akhdan? Dia yang aku cintai Pa. Bukan Kak Syarif. Ya allah"
Ucap Ziah dalam hati.
Ingin sekali ia mengeluarkan ucapan itu,namun lidah nya seakan terkuci rapat sehingga ia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Ya sudah,Pak. Nanti bila ada waktu. Saya dan keluarga kerumah Bapak"
Ucap Syarif

"Kalau bisa secepatnya"

Syarif mengangguk.
"Inshaa allah,Pak"

"Ya sudah,Bapak pamit pulang. Ibu nungguin dirumah"
Sholeh berdiri dan hendak menyalimi Ziah dan Syarif.

💧💧💧

Dibelakang pintu ruang khusus tamu ada seseorang yang sedang menangis tidak rela.

Akhdan,orang nya. Ia daritadi mendengar percakapan mereka, ia sangat tidak rela,Ziah menikah dengan orang lain.

Yang hanya ia inginkan adalah Ziah bersamanya.

Saat mendengar Sholeh akan pulang,ia cepat-cepat meninggalkan tempat itu.





Next
👇

TAKDIR ku[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang