24

2.3K 108 1
                                    


Sekarang Sesil benar-benar penasaran dimana Akhdan berada. Akhirnya ia kembali kerumah Akhdan,lagi-lagi ibunya yang membukakan pintunya.

Ia bertanya,dimana Akhdan sekarang dan meminta alamat pondok pesantren dimana Akhdan berada. Awalnya Siti tidak memberinya begitu saja. Ia takut Sesil datang ke pesantrem dengan pakaian tidak sopan,dan Akhdan akan malu akan kedatangannya,tapi sayang Sesil terus saja memaksanya,membuat Siti kehabisan alasan untuk menolak.

Akhirnya dengan terpaksa Siti memberikan alamatnya.

Setelah mendapatkan alamatnya tanpa berfikir panjang ia langsung tancap gas menuju pondok pesantren yang tepatnya berada di Garut.

Cukup lama menempuh perjalanan panjang,akhirnya Sesil sampai di gerbang Pondok pesantren Ash Shidiqiah.

Saat ia menuruni mobilnya,semua tatapan para santri menuju kearahnya.

Sesil yang merasa risih mengecek penampilannya.

"Apa sih? Perasaan gak ada yang aneh deh. Kenapa mereka menatapku kayak yang jiji yah"

Sesil pun menghiraukan tatapan tersebut ia pun melangkahkan kaki nya untuk mencari Akhdan.

Astaghfirullah

Mashaa allah

Allahu akbar

Dia siapa?

Mashaa allah

Begitu bisikan-bisikan para santri yang melihat penampilan Sesil yang tidak menutup aurat dengan sempurna.

"Ish.. Mana sih Akhdan?. Mana ruangannya banyak banget lagi. Arghhh ini sekolah apaansih? Banyak banget ruangannya,kan Sesil jadi pusing"

Sesil melihat ke sekeliling bangunan itu,semuanya ruangan seperti kamar,ia tak mengerti sekolah apakah ini mengapa semuanya kelihatan seperti rumah susun.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghampiri Sesil.

"Eu- Maaf Ukhty,ada yang bisa ana bantu?"

"Apah? ukti? Nama saya Sesil. Ohh iya pak ana saya mau ketemu pacar saya. Ada?"

Kak Syarif menahan tawa ketika mendengar kata 'Pak Ana' sungguh ia sangat tidak mengerti bahasa arab, fikirnya.

"Maaf juga Ukhty,Nama saya Syarif bukan Ana. Dan satu lagi Ukhty adalah sebutan bagi perempuan muslimah. Dan-- satu lagi,siapa tadi? Pacar? Maaf Ukh,disini tidak ada santri maupun santriah yang pacaran?"

Sesil menaikan sebelah halis nya tak mengerti.

"Bodo amat,pokoknya gue mau ketemu Akhdan sayang bebeb gue mana orangnya?"

Ditengah-tengah perdebatan itu tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghampiri mereka.

"Saya Akhdan, Ada apa kamu kesini?"

Sesil tersenyum saat menemukan orang yang ia cari.

"Nah ini nih orang nya. Sanah kamu pergi ganggu aja"

Syarif hendak melangkah kan kaki,namun segera Akhdan tahan

"Kak,bisakah antum menemani ku disini. Aku takut terjadi fitnah"

Syarif hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Terimakasih. Yasudah kita ngobrol nya diluar. Gak enak,dilihat semua santri"

Mereka pun melangkah keluar dari wilayah pesantren.

"ada apa kamu datang kesini?"

"Ihh emang kamu gak kangen apa sama aku? Ha?"
Ucap Sesil manja,seperti anak kecil.

"Apaansih?,cuma itu doang? Sudah aku malas. Lagian juga buang-buang waktu"

"Akhdan,kamu itu kenapa sih? Selalu cuek sama Sesil. Apa karena kesalahan Sesil dulu?. Sesil minta maaf,Sesil gak maksud buat ngancurin hubungan Akhdan sama--"

Ucapan Sesil terpotong dengan ucapan Akhdan

"Euu-- sudah aku maafkan sekarang Akhdan gak mau kamu ada disini. Silakan anda bisa keluar,lalu pulang"
Ucapnya tegas.

Mengapa Akhdan memogong ucapan Sesil tadi?

Karena Akhdan tidak mau Kak Syarif tahu bahwa Fauziah adalah mantan kekasihnya.

"Apa? Akhdan ngusir Ses--"

"Iya,Gue ngusir lo?"

Akhdan pun berbalik dan meninggalkan Sesil yang masih mematung berdiri ditempat.

Kak Syarif pun mengikuti dari belakang.

"Khem.. Kalau boleh ana tahu itu yang tadi siapa ya?"

"Eu-- Kak Syarif jangan berfikir yang enggak-enggak dulu. Dia hanya teman SMP ku. Sudah lah kita kembali ke asrama masing-masing kak"

Kak Syarif mengangguk faham.

Disisi lain ada perempuan yang mengetahui kedatangan Sesil.

Seketika ingatan Fauziah melayang ketika kembali melihat Sesil.

Ia sangat ingat ketika Sesil tidak menyukainya karena satu hal,Fauziah pacar Akhdan.

Setiap kali Akhdan mengunjungi kelas Fauziah,pulangnya Sesil langsung melabrak Fauziah di gerbang sekolah.

Fauziah menggelengkan kepalanga pelan.

Aneh

"Ternyata sampai sekarang Sesil masih mengejar Akhdan. Dasar"

Fauziah baru ingat akan komentar yang di berikan oleh Sesil pada photo Akhdan yang di postingnya.

"Ah ya,mereka kan akan menikah. Wajar kalau Sesil kesini untuk menemuinya"

Fauziah pun memilih untuk tidak meneruskan aktivitas mengintipnya karena hal itu membuat hatinya perih,ia memilih untuk pergi ke asrama untuk melanjutkan aktivitas lain

👇
Next

TAKDIR ku[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang