35

2.3K 104 2
                                    

💧💧💧

Dikarenakan pernikahan akan dilaksanakan dua minggu lagi,jadi Syarif dan Fauziah harus pulang ke kampung halaman masing-masing.

Akhdan yang mendengar kabar itupun ikut pulang,karena ia ingin datang ke pernikahan mereka,Akhdan ingin terlihat ikhlas mereka menikah walau semuanya memang berbanding terbalik dengan hatinya.

Raihanna merasa bahwa cinta Akhdan kepada Fauziah memang begitu kuat,begitu juga Ziah kepada Akhdan. Ia sedang berusaha untuk merelakannya,karena memang hati tidak bisa dibohongi.

💧💧💧

Mereka telah sampai dikampung halamannya masing-masing.

Diwaktu yang sama dengan ruang yang berbeda,kedatangan Syarif disambut dengan keluarga-keluarganya,seraya mengucapkan selamat.

💧💧💧

Disini Fauziah tengah menimang-nimang perasaannya,ia bingung. Apakah ia akan mencintai kak Syarif atau sebaliknya?

Ketika sedang memikirkan itu,ketiga sahabatnya Ziah datang dengan riang nya mereka mengucapkan selamat.

Padahal dihati Ziah tidak ada rasa bahagia sama sekali.

Ia pun menceritakan semuanya kepada ketiga sahabatnya itu,dan mereka pun memahaminya.

Mereka bilang.
"Udah gak pa-pa,lo jalani aja dulu. Cinta mah ngikutin. Siapa tahu nanti kalo udah nikah,lo cinta mati sama dia"

Ziah hanya membalasnya dengan senyuman.

💧💧💧

Akhdan disini sedang membaca Al Quran sebagai obat hati yang sedang hancur,ya memang hanya itu obat hati yang paling ampuh. Dengan membaca al quran hati kita bisa menjadi lebih tenang.

Saat ditengah-tengah membaca al quran,kedua temannya datang menemui Akhdan.

Mereka tahu soal masalah hati yang sedang Akhdan rasakan sekarang.

Mereka hanya bilang.
"Udah lah Bro! Masa lo galau sih,mungkin dia bukan jalan lo. Kan lo yang bilang sama kita,kalo allah itu pasti memberikan yang terbaik buat kita. Semangat Bro"

Akhdan hanya menyunggingkan senyuman kecil,

💧💧💧

Hari ini,adalah seharusnya hari yang ditunggu-tunggu oleh pengantin. Namun tidak dengan Ziah,ia kini sedang menangis dikamarnya.

Tangis itu semakin terisak saat mendengar bahwa mempelai pria telah sampai dirumahnya.

Ziah hanya pasrah,ia harus terima ini semua. Allah tahu yang terbaik untuk dirinya.

Terdengar suara lantunan Sholawat yang dilantukan dibawah,pertanda bahwa mempelai pria telah memasuki rumah.

Hati Ziah semakin tidak tenang,ia terus beristighfar dan menahan air mata yang terus menerus menetes tiada henti.

Teringat Akhdan.

Itu yang membuat Ziah menangis.

Dulu ia pernah berkata.

"Sayang, kalau kita udah nikah nanti. Aku janji bakal bahagiain kamu"

"Terus kalau nanti akhirnya kamu gak nikah sama aku?"

"Aku akan rebut kamu dari suami kamu. Aku sangat mencintai kamu"

Akhdan

Akhdan

Yang terus hatinya teriakkan

Bukan Syarif.

"Nak,Mempelai pria sudah dibawah. Mau mengucap Akad. Kamu mau ibu temenin disini?"

Ziah mengangguk pelan.

Terdengar dari bawah,Syarif mengucapkan

"Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha bil Mahril Madzkur Haalan"

"Alhdamdulillah"
Ucap Halimah.
"Ayok, Nak. Kita turun,temui suamimu dibawah"

Ziah dituntun oleh ibu,dengan pandangan menunduk.

Saat ia menuruni tangga,ia tidak berani melihat ke depan,ia terus melihat kebawah,karena ia takut air mata nya menetes,dan orang lain akan curiga.

💧💧💧

Akhdan ikut ke pernikahan Fauziah dengan Syarif. Sedih,ingin menangis.

Pacaran lama dengan Akhdan,ternyata menikah dengan Orang lain.

Akhdan tidak sendiri,biasa. Akhdan dengan kedua temannya.

Saat Akhdan dan Fauziah resmi menjadi suami isteri

Ramadhan berbisik
"Lo yang sabar ya Dan. Cewek itu,udah pernah lo cium juga kan bibir nya,jadi gak penasaran"

Akhdan menyentil bibir Ramadhani.

"Asem lo kalo ngomong tu dijaga napa sih? Kalo orang lain dengee gimana?"
Jawab Akhdan berbisik.

💧💧💧

Saat Fauziah hendak duduk,kejadian yang tidak diinginkan terjadi Ziah jatuh pingsan,hidungnya berdarah.

Semua tamu undangan cemas,begitu juga dengan Syarif yang kini menjadu suaminya.

Akhdan sebenarnya ingin sekali membantu menggendong Ziah namun ia sadar siapa dirinya.

Akhdan cemas,ia takut penyakitnya kambuh lagi. Karena memang sebelumnya Akhdan sudah mengetahui bahwa Ziah mempunyai penyakit.

Ziah dibawa kerumah sakit terdekat.

💧💧💧

Akhdan dengan tergesa-gesa memasuki rumah sakit,ia ingin tahu bagaimana keadaan Ziah.

"Kak,Kak. Bagaimana keadaan Ziah,Kak?"
Tanya Akhdan,dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Ziah,dimasukan ke IGD. Kamu tenang aja"

Akhdan tidak lupa menyalimi kedua orang tua Ziah,dengan sopan.

Semuanya menunggu diluar,menunggu kabar baik dari Ziah.

Dokter keluar dari ruangan langsung diserbu pertanyaan.

"Bagaimana keadaan Ziah?"

"Ziah baik-baik saja"
Dokter menyipitkan matanya kearah Akhdan.
"Nak,Akhdan ya?"

"I--iya Dok"

"Kamu yang pernah jenguk,Neng Ziah waktu itu kan?"

Akhdan mengangguk.

"saya perlu bicara dengan anda,dan orang tua pasien"

Akhdan,Halimah dan Sholeh pun mengikuti Dokter dari belakang.

Sedangan Syarif memilih untuk masuk ke ruangan IGD.

💧💧💧

"Saya pun tidak mengerti,dari tadi Neng Ziah terus memanggil nama kamu"

Akhdan menunduk.

"Gimana atuh Dok anak saya?"

"Penyakit nya kambuh,bu"

"Bagaimana bisa?"

"Mungkin karena ia kembali mengkonsumsi makanan pedas,atau hal lain bu"

"Tapi Dok,bisa sembuhkan? "
Tanya Akhdan dengan nada khawatir.

"In shaa allah,Nak"








Maaf kepanjangan yah?
Next,ajah
👇

TAKDIR ku[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang