29

2.1K 96 0
                                    


Setelah beres mengaji, tiba-tiba kak Syarif memanggil Fauziah. Fauziah sudah yakin bahwa dia akan membahas pembicaraannya dengan Akhdan kemarin.

"Aduh,gimana ini? Kak Syarif pasti bakal menanyakan soal yang kemarin. Gimana dong,kalau iya otomatis Hanna bakalan tahu kalau Akhdan mantan aku, ya allah gimana ini"
Batin Fauziah,seraya membalikkan badan dan langsung menundukan kepalanya menghindari tatapan mata.

"I-iya kak Ada apa?"
Tanya Ziah dengan gugup
"Ugh,Ya allah semoga kak Syarif mengerti keadaanku,jangan sampai dia membahas pembicraanku kemarin dengan Akhdan,karena Hanna pasti tahu kalau Akhdan mantan aku,aku gak mau hal itu terjadi"
Batinnya.

"Khem,kemarin--"

Sudah tahu arah pembicaraan Kak Syarif,Fauziah langsung memotong ucapan kak Syarif sebelum kak Syarif melanjutkan kalimatnya.
"Kak,Aduh. Aku kebelet pipis nih. Maaf ya,Ana pamit ke toilet dulu"
Ziah langsung berlari anak meninggalkan Kak Syarif disusul dengan Hanna yang menyamai langkahnya.

"Kamu kenapa sih Zi? Kan Kak Syarif belum selesai bicara"

"Euh--Enggak aku cuma kebelet pipis aja"

"Aku curiga deh sama kamu,kayak ada yang disembunyikan dari aku. Apasih Zi? Cerita dong"

Ziah menghentikkan langkahnya.

"Kenapa?"
Tanya Hanna heran.

"Enggak kenapa-napa"

"Kamu kenapa? Katanya mau ke toilet,ko malah kesini? Kan jalan toilet kesana Zi"
Ucap Hanna.

Ziah memang tidak berniat untuk ke Toilet,tadi hanya ngeles menghindar dari kak Syarif.

"Eh iya maaf"
Ziah berbalik,dan melangkah menuju Toilet

Hanna menggeleng pelang.
"Dasar"

💧💧💧

Saat keluar dari Toilet,Ziah dikaget kan dengan Sosok kak Syarif yang sudah berdiri di depan pintu.

Otomatis Ziah berteriak karena kaget

"Kakak,kenapa ada disini? Kan ini toilet Akhwat. Astaghfirullah"

"kakak mau bicara"

"Ya silakan tapi jangan disini. Jangan juga berdua"

"Kakak tunggu dikantin"
Kak Syarif melangkah mendahului Ziah.

💧💧💧

"To the Point saja kak"
Ucap Ziah membuka suara.

"Baik,Apakah benar Akhdan mantan kamu?"

Dibalas dengan anggukkan.

"Masih ada rasa sengan Akhdan?"

Kali ini Ziah tidak bisa menjawab,ia takut jawabannya dapat menyakiti hatinya.

"Diam mu berarti mengiyakan peetanyaanku tadi"

Ziah masih diam.

"Kakak minta nomer hp ayah kamu,dua minggu lagi Inshaa allah kakak pulkam,dan berniat untuk mengunjungi rumah kamu. Terimakasih,Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Sayangnya Ziah tidak bisa mencintai kak Syarif.

"Bagaimana ini? Ya allah jika kak Syarif memang jodohku, hadirkanlah rasa cintaku untuknya"
Lirihnya.

Suara adzan menyadarkan Ziah dari lamunannya,ia langsung berlari kecil menuju Asramanya,karena ia telah terlambat ke Mesjid.

👇
Next

TAKDIR ku[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang