TAKDIR ku[Completed]

36

Setelah tiga hari dirawat,akhirnya Ziah bisa kembali pulang.

Akhdan juga ikut mengantar Ziah pulang,selama tiga hari kebelakang pun Akhdan selalu menemani Ziah walau Ziah tidak sadar bahwa ada Akhdan disana.

Syarif sempat cemburu dengan perlakuan Akhdan terhadap Ziah,Syarif juga pernah bicara tentang kecemburuan hatinya,Akhdan menjawab dengan dewasa.
"Tenang Kak,Kakak tidak usah khawatir. Aku sudah menganggap Ziah sebagai teman kok. Lagian juga aku tidak akan merebut isteri orang lain. Semoga pernikahan kakak dengan Ziah Sakinah Mawadah Wa Rahmah"

Begitu jawaban Akhdan ketika Syarif bicara tentang kecemburuannya.

💧💧💧

Untuk sementara,Ziah dan Syarif tinggal di Bandung,dirumah Ziah.
Karena melihat kondisi Ziah yang masih belum sembuh total.

Ziah masih kaku untuk bicara pasa Syarif yang sekarang manjadi suami Ziah.

Rencananya,mereka akan pindah ke Bogor -Tempat tinggak Syarif- minggu depan.

💧💧💧

Pagi ini Ziah telah sibuk didapur bersama ibunya,untuk sarapan pagi keluarga.

Syarif menuruni tangga,menghampiri Ziah yang sedang menata makanan dimeja makan.

"Bapak kemana bu? Ko belum keliatan?"
Tanya Syarif basa-basi.

"Bapak ada,dia masih dikamar"
Jawab Halimah dengan ramah.

"Biar saya panggil ya bu"

"Mangga atuh,suruh makan bersama. Bilangin makanannya sudah siap"

Syarif mengangguk dan beranjak menuju kamar Sholeh.

Dan makan bersama.

💧💧💧

"Kakak? Serius kita akan pindah ke Bogor minggu depan?"

Syarif menghampiri isteri nya yang sedang duduk diranjang.

"Serius,kakak mau kita tinggal disana. Gimana?"

"Ziah belum siap ninggalin Bapak,sama ibu disini"

"Lebih tepatnya aku masih mau melihat Akhdan setiap hari disini. Kalau aku ke Bogor,nanti gak bisa liat Akhdan dong"
Ucapnya dalam hati.

Mendengar jawaban dari Ziah,Syarif menunduk,ia faham akan perasaan Ziah yang tidak mau jauh dari kedua orang tuanya,namun jika mereka tinggal di Bandung,Syarif tidak mau Akhdan terus-terussan melihat Ziah. Syarif cemburu.

👇
Next