"Bisakah kau diam!??"
"LEPAS!" Teriak Jisoo. Gadis itu terisak, ia terus berusaha melepaskan tali yang mengikat kedua tangan dan kakinya.
"Jika kau tidak diam, maka akan aku robek mulutmu!"
"SILAHKAN SAJA!!" Teriak Jisoo tak takut. Gadis itu menatap tajam lelaki dihadapannya. Ia hanya ingin pulang, ia ingin melihat kakaknya, ia benar-benar tidak tahu dimana tempat ini.
"AKU INGIN PULANG! LEPASKAN AKU!"
"Apa kau tidak bisa meniru lelaki bodoh itu? dia terus terdiam sedari tadi dan tidak melawan sekalipun!"
Jisoo menoleh kesamping. Disana ada Jun yang tengah terdiam tetapi matanya tidak sedikitpun lepas dari lelaki yang sedari tadi membentak Jisoo. Kaki dan tangan Jun juga terikat. Jisoo penasaran sebenarnya apa yang terjadi dengan Jun, apakah dia juga diculik seperti Jisoo?
"Maaf tuan..." ujar seseorang lelaki bertubuh kurus yang baru saja datang.
"Ada apa, Zico?"
"Emm...Yang mulia raja meminta saya untuk membawa Jun kehadapannya!"
"Bawa saja dia!"
Lelaki yang baru saja datang itu mulai berjalan mendekati Jun lalu melepaskan ikatan di tangan dan kakinya. Jisoo menatap hal itu terkejut. Mendengar kata raja gadis itu semakin penasaran dimana keberadaan dia sekarang.
"Jjunn!" teriak Jisoo terbata. Gadis itu terisak kembali. Apa yang akan terjadi dengan Jun setelah ini? apakah lelaki itu akan dibunuh? Membayangkan hal itu membuat Jisoo semakin takut.
"Maaf Tuan..."
"Apa lagi, Zico?"
"Akan Tuan apakan vampire baru itu?"
Jisoo membulatkan matanya. Vampire baru? Apakah yang dimaksud vampire baru adalah dirinya sendiri? Tidak mungkin. Setelah Jisoo sadar dari pingsan kemarin, gadis itu tidak merasakan apapun. Hanya saja suhu tubuhnya serasa sangat panas dan dia ingin -darah.
Tunggu. Darah? Jisoo menjadi ingat dengan buku tentang vampire yang pernah ia baca. Didalam buku itu pernah dikatakan bahwa ciri-ciri seorang vampire baru adalah suhu tubuh sangat panas dan ia sangat ingin darah. Jadi, apakah benar saat ini Jisoo telah menjadi vampire? Jika memang ia sudah menjadi vampire kenapa ia tidak bisa melepaskan tali yang mengikat kaki dan tangannya? Padahal menurut buku yang ia baca vampire itu sangat kuat.Entah mengapa Jisoo sangat tidak senang jika memang ia menjadi vampire sekarang. Padahal, dahulu gadis itu sangat ingin menjadi vampire.
"Itu bukan urusanmu! Cepat keluar!"
"Baik..." Lelaki bertubuh kurus itu keluar sembari membawa Jun. Jun tidak melawan, dia tetap terdiam sembari berjalan mengekori lelaki kurus tadi. Sesekali Jun menoleh kearah Jisoo, seolah memberi isyarat 'aku akan baik-baik saja'.
Jisoo tersentak ketika lelaki yang sedari tadi berdiri dihadapannya itu tiba-tiba menarik rahangnya dan menatapnya tajam. Gadis itu tidak bisa berteriak, berbicara saja menjadi kesulitan. Hanya ada air mata yang terus berjatuhan.
"Jika kau diam, maka kau akan terus hidup! Jika kau terus melawan, siap-siap saja aku akan memasukkan bara api kemulutmu!" Ancam lelaki itu tegas. Ia pun segera melepaskan cengkeramannya kepada Jisoo lalu mulai meninggalkan gadis itu pergi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jun sudah berada dihadapan raja sekarang. Lelaki itu tertunduk, bukan karena ia takut, tetapi ia hanya malas menatap orang yang sangat ia benci."Lihat kearahku Jun!" Perintah raja sedikit membentak. Senyum seringai telah menghiasi bibirnya. Dengan segera Jun pun menatap raja itu dengan tatapan benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Family [Completed]
Vampirethe biggest crime will lose against family power.