Prolog

12.8K 1.2K 132
                                    






Pria itu meminum winenya ditemani cuaca buruk Yang melanda kota Seoul malam ini. Kilatan petir dan suara derasnya hujan mampu membuat pria itu diselimuti rasa tenang disofa empuknya.

Beberapa pria bertubuh besar dan berjas hitam berdiri disekitar nya dengan raut datar.
Hingga beberapa saat kemudian Pria itu mendengar suara derap langkah yang terdengar penuh ketegasan, ada senyum tipis yang terbentuk diwajah tampannya.

"Tuan Kim, Kami berhasil menemukan nya"

Pria yang dipanggil Tuan itu lantas saja membuka matanya dan memutar tubuhnya untuk menatap Pria yang lebih tua darinya yang sudah menjadi tangan kanannya sejak dulu.

"Bagaimana Joon?". Suara dingin Pria itu mampu membuat suasana malam ini sedikit mencekam, apalagi dengan tatapan tenang namun mampu membunuh siapa saja yang menatap nya.

"Kami membawa gadis itu dalam keadaan terluka"

"Apa dia mati?"

"Tidak, hanya saja sekarang dia masih tidak sadarkan diri karena anggota kami menabrak mobilnya cukup parah"

Terdengar suara kekehan kecil yang keluar dari bibir tipis pria itu, wajahnya menunjukkan sebuah kebanggaan yang seakan mampu membuat dirinya lega.

"Lakukan sesuai perintahku, panggil dokter Lee untuk segera melaksanakan tugasnya_"

"Karena sejujurnya aku tidak sabar melihat gadis kecilku"

....

Pria itu duduk ditepi kasur sambil membasuh telapak tangan yang sangat pucat, Pria itu tersenyum manis sambil membelai lembut telapak tangan wanita yang sangat dia cintai dimuka bumi.

"Hey, Bu. Aku mempunyai kabar Bagus hari ini". Ujar Pria itu dengan senyum sumringah.

"Aku menemukan seseorang yang sangat ingin aku dapat kan sejak dulu"

"Seung Joon tadi berhasil mendapatkan nya dan membawa gadis kecil itu kemari"

Pria itu berujar dan menatap dalam-dalam wanita paruh baya yang sama sekali tidak membalas perkataan nya, wanita itu masih terpejam dengan wajah pucat dan tubuh kakunya.

Pria itu tersenyum miring dengan tatapan kosongnya, wajahnya tampan nya kini menunjukan sisi menyeramkan dengan matanya yang memunculkan sebuah kebencian dari dalam sana.

"Bu, maafkan aku". Pria itu mengecup lembut kedua tangan ibunya.

Ya, wanita yang terbaring kaku itu adalah ibunya, wanita itu terpejam sangat lama seolah-olah tidak ingin melihat dunia dan wajah putra semata wayangnya.

"Aku minta maaf, tetapi biarkan aku menjadi jahat untuk membuat penderitaan ini sirna. Biarkan aku melakukan nya, biarkan aku menghancurkan orang yang kau cintai itu. Aku akan melakukan nya untukmu Bu"

...

Dengan langkah tegap dan wajah dingin nya, pria itu berjalan dilorong Rumahnya menuju sebuah Ruangan yang sedang ia tuju.
Langkah kakinya diikuti oleh beberapa orang yang berada dibelakang nya.

"Halo Tuan Kim". Pria itu disambut oleh seorang dokter kepercayaan nya yang kini berdiri didepan pintu sebuah kamar.

"Bagaimana dengan tugasmu?"

"Saya sudah menyelesaikan apa yang anda perintahkan". Pria berjas dokter itu membungkuk hormat didepan orang yang sangat disegani didepannya.

"Kau yakin?"

"Saya yakin jika anda percaya dengan saya"

"Hmm.. Aku memang percaya padamu".ujar Pria itu datar.

"Apa Joon ada didalam?"

"Iya, dia ada dalam"

"Kalau begitu kau boleh pergi"

Dokter lee kepercayaan pria itu kembali membungkuk hormat sebelum dirinya benar-benar pergi dari hadapan Tuannya.

Pria bermarga Kim tersebut dengan wajah dinginnya membuka pintu ruangan tersebut dengan perlahan.

Dirinya memasuki kamar tersebut dan langsung mendapati sosok Joon yang kini sedang fokus menyuntikkan sebuah cairan ke tubuh seorang gadis.

Ya, dikasur berukuran King size itu ada seorang gadis cantik bertubuh mungil yang kini terbaring lemah dengan wajah pucat dan perban yang melapisi kepala nya.

Tangan pria itu terkepal dengan rahangnya yang mulai mengeras, melihat gadis yang terbaring disana mampu membuat sesuatu didalam dirinya ingin keluar.

Suatu hal yang mampu dirinya diselimuti amarah dan rasa benci yang luar biasa.

"Dia akan segera sadar, mungkin besok dia akan membuka matanya dengan keadaan dirinya yang baru". Ujar Joon.

Pria Kim itu melankah dengan tenang dan mendudukan dirinya ditepi kasur.
Mata dalamnya menatap lekat wajah pucat gadis yang sedang terpejam tersebut.

"Kau boleh keluar Joon"

Joon membungkuk kan tubuhnya setelah mendengar suara dingin dari Tuannya sebelum dirinya benar-benar pergi dari ruangan tersebut meninggalkan Tuannya bersama
His Sleeping beauty .

Suasana kamar itu kembali hening, menyisakan seorang Pria yang menatap dingin wajah cantik tersebut.
Decihan kecil terdengar dari bibir pria itu, tangan besarnya dengan perlahan menggenggam tangan mungil yang terasa dingin digenggamnya.

"Tangan ini_aku akan membuat tangan ini melakukan hal yang aku inginkan"

Pria itu tersenyum, senyum yang menunjukkan sebuah hal yang menunjukkan suatu tujuan.

"Aku tidak tau jika kau akan terlahir secantik ini, Baby Girl"

Dengan gerakan perlahan pria itu mendekatkan wajahnya ke wajah pucat tersebut, hingga hidung mereka bersentuhan. bibir pria itu terangkat menunjukan sebuah senyuman lembut bagaikan malaikat pelindung.

Mata dalamnya menatap lekat wajah pucat yang saat ini masih terdiam dengan mata tertutupnya. Wajah cantik gadis tersebut mampu membuat Pria itu kembali tersenyum.

"Hey, My Sleeping beauty.. "

"You Should Be Mine, So I can Handle all of this"















Disini kalian akan lihat sisi yang berbeda dari sosok Suho yang ada di Precious. Maybe konflik nya bakal lebih rumit dari FF sebelah.

So, Stay Tune for the next part.

Don't forget to vote and comment

See ya~😏



Purpose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang