"Kegelapan itu perlahan meredup tergantikan sesuatu yang jauh lebih kejam daripada kegelapan sebelumnya. Cahaya yang ia pikir dapat membawanya keluar, justru semakin membuat nya terperosok jauh lebih dalam"
▪▪▪▪▪
Didalam sebuah gudang kosong yang berada jauh dari keramaian kota tersebut, terdapat seorang pria paruh baya yang terikat disebuah kursi kayu dengan tubuhnya yang setengah sadar.
Obat bius yang sempat mengalir dari lehernya kini membuatnya sulit untuk melepaskan diri, dan ia berakhir duduk diam dengan tubuh lemah dan kakunya.
Suara langkah kaki membuat pria bernama Kim Sang hyun itu mengangkat kepalanya sekuat mungkin. Dan dalam hitungan detik Bau anyir langsung membasahi sekujur tubuhnya.
Byur!
"DARAH!!! DARAH!!!"
"BANYAK DARAH!! TOLONG AKU!!"
Sang hyun bergerak ketakutan melihat tubuhnya kini dipenuhi darah yang disiram oleh seseorang yang berdiri dihadapannya.
Pria yang masih berdiri itu menghela nafasnya pelan sebelum bersuara, "huh, Saat dulu Junmyeon juga sering sekali bermimpi buruk dengan berteriak sama sepertimu saat ini". Ujarnya dengan nada pura-pura sedih.
Perlahan-lahan kesadaran Sang hyun mulai membaik dan pria itu kini bisa melihat dengan jelas pria yang ada dihadapan nya.
"Seung Joon.. "
Pria yang dipanggil Seung Joon itu tersenyum manis mendengar Pria tua itu menyebut namanya.
Seung joon lalu membungkuk sopan dengan kekehan kecilnya, "Anyeong haseyo, Aboenim. Nde, ini aku Seung Joon seorang anak panti asuhan yang terlihat menyedihkan". Ada tawa setelah seung joon menyelesaikan kalimatnya.
"Kenapa kau melakukan semua ini?". Ujar Sang Hyun dengan lemah.
Joon terkekeh pelan lalu mengambil sebuah kursi lagi untuk ia duduki. Mereka kini duduk berhadapan dengan bau anyir darah yang berasal dari sekujur tubuh Sang Hyun.
"Kim Sang Hyun Ssi.. Kenapa kau menatapku selembut itu? Sangat lucu melihat tatapan itu karena dulu aku tidak pernah melihatnya"
"Tolong lepaskan aku.. ". Ujar Sang Hyun lemah dengan tatapan memohon.
"Tenang, kau tidak perlu takut. Aku hanya ingin sedikit berbincang-bincang dengan seorang bajingan didepan ku"
"Jika ini tentang kejadian masa lalu ketika aku menyakiti perasaanmu, aku sangat menyesal dan meminta maaf"
"Huh, sebenarnya aku tidak ingin mendengar permintaan maaf darimu. Aku hanya merasa kata-kata itu sudah tidak layak diucapkan oleh mulutmu". Ucap Joon dengan intonasi tenang.
Sang Hyun hanya terdiam dengan kepala nya yang ia tundukan.
"Eiyyy.. Abeonim jangan terlihat menyedihkan seperti itu, aku nanti kasihan". Seung Joon kemudian terkekeh.
Sang Hyun terlihat mulai menangis dengan terisak pelan. Tangisan pria itu membuat Seung Joon langsung merubah ekpresi wajahnya dengan datar.
"Maafkan aku.. Aku minta maaf.. Aku bersalah.. "
"Aku benar-benar bersalah, tolong maafkan aku.. "
Rahang Seung joon dengan perlahan mengeras, pria itu lalu berdiri dan melangkah mendekat ke tubuh Kim Sang Hyun.
Dengan cepat Seung joon langsung mencengkeram wajah Kim sang hyun dengan kuat. Mata Seung joon bahkan memerah seperti menahan sesuatu yang akan meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose ✔
Fanfic[Completed story by Ciionuzy] Ketika Ego ingin bertindak, namun hati selalu menolak untuk melakukan nya. Terkadang Logika dan perasaan memang tidak sejalan, Begitu juga yang dirasakan oleh Kim Suho. Pria arrogant dan penuh ambisi yang selalu Meras...