25. "When I'm with you"

6.2K 717 168
                                    

"Aku tau jika semua ini salah, karena seseorang berkata kalau ini memang salah. Tapi aku merasakan indahnya, jadi biarkan aku berusaha untuk tak membiarkan hal buruk terjadi lagi. Kita tak berada di posisi yang terbaik untuk membuat keputusan yang terbaik"

▪▪▪▪▪

Pria itu menggeliatkan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang itu, ketika merasakan kekosongan disebelah nya. Matanya masih sangat berat dan cukup lelah setelah aktifitas panas beberapa jam yang lalu, entahlah ia tidak mengingat waktunya tapi yang pasti beberapa saat yang lalu mereka melakukan nya.

Suho mendudukan tubuhnya dengan matanya yang memicing menatap Jam di dinding yang menunjukan pukul 5 pagi.

Pria itu mengedarkan pandangannya ke segala arah, kamar yang gelap temaram ini sepertinya kosong menyisakan ia sendirian.

Dimana Irene?  Hal yang sedari tadi memenuhi pikirannya.

Matanya melihat ke arah seprei berwarna putih yang kusut dan bercak merah yang membekas disana. sekitarnya juga cukup berantakan dengan pakaian mereka yang tergeletak dilantai.

Suho turun dari ranjangnya dan memakai celana boxer ketatnya. Dengan langkah pelan ia menuju ke arah kamar mandi, berniat untuk membersihkan diri namun saat baru saja membuka pintu tubuh suho dibuat terdiam dengan pemandangan yang ada didepannya.

Gadis yang sedari tadi ia pikirkan dan ia cari keberadaan nya kini terlihat sedang merendam tubuhnya didalam bathtub. Sebenarnya bukan itu yang membuat suho terdiam, melainkan wajah gadis itu yang terlihat sembab seperti habis menangis.

"Irene.."

Suara lembut nan serak dari Suho sama sekali tidak membuat irene menoleh, perempuan itu tetap bergeming dengan sedikit helaan nafas berat.

Suho melangkah mendekat lalu berjongkok agar dapat melihat gadis itu dengan sejajar.

"Hey.. Kau baik-baik saja?"

Irene lagi-lagi hanya diam, tapi suho tau jika gadis itu kini sedang menangis tanpa bersuara.

Suho menghela nafasnya pelan, matanya mulai menyiratkan kekhawatiran dan pria itu sungguh takut jika yang dia pikirkan benar-benar sedang irene rasakan.

Pria itu mengelus pelan lengan gadis itu, lalu memanggilnya sekali lagi. "Irene.."

Gadis itu menutup matanya manahan rasa sesak yang perlahan menjalar didadanya, sejak terbangun beberapa saat yang lalu dengan Suho yang berada disampingnya memeluk erat tubuh polosnya. Irene mulai berpikir keras dengan rasa kalut yang memenuhi hatinya.

"Semua Ini salah Oppa.."

Wajah suho dibuat terpekur ketika mendengar suara lirih dari bibir gadis itu. Sampai pada akhirnya irene mulai menoleh dan menatapnya dengan sorot mata yang penuh rasa takut dan ada penyesalan didalam sana.

"Kita.. Kita tidak seharusnya melakukannya, Kau dan aku.. Melewati batasannya"

Sorot mata suho perlahan meredup tergantikan dengan sorot kekecewaan yang berusaha pria itu tahan.

"Kau menyesal memberikannya padaku?". Ucap Suho dengan nada rendah namun sarat akan kecewa.

Irene membukam menatap lekat sorot mata dari pria disampingnya, tatapan kekecewaan itu entah mengapa membuat irene terdiam dengan perasaan yang sulit untuk dijelaskan.
Dia sadar jika dia yang memulai semuanya hingga mereka melakukan sesuatu yang tidak seharusnya, tetapi melihat sorot mata suho membuat irene semakin menyalahkan dirinya sendiri.

Purpose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang