Epilog - You've give me a Purpose

8.1K 799 292
                                    

"Segala tujuan yang aku impikan ternyata terlalu tidak berguna ketika tuhan memberikan suatu hadiah yang jauh lebih dari Indah. Kebahagiaan, Cinta, kasih sayang, dan hatinya, semua itu sudah lebih dari cukup untuk menutup segala tujuanku"

▪▪▪▪▪

Suara riuh didalam aula salah satu universitas terbaik dunia itu kini dihiasi oleh wajah-wajah haru dan bahagia para mahasiswa yang sudah menyelesaikan S1 nya ditempat berharga ini. Pendidikan yang mereka tempuh pada akhirnya sampai dititik mana mereka bisa menyelesaikan sesuatu yang banyak orang inginkan.

Termasuk seorang gadis cantik yang kini terlihat sangat bahagia dengan topi Toga dikepalanya, ia bahkan jauh lebih bangga ketika mendapatkan nilai akhir yang sangat memuaskan ditempat bergengsi ini

"Congratulations.. "

"Congrats Bae! Happy graduation"

"Hey Congrats for you dear"

"My beloved, congratulations"

Ucapan-ucapan itu terlontar dari setiap orang yang datang memeluknya erat dengan wajah sumringah masing-masing.

Bae Joohyun, gadis cantik yang memakai pakaian ala wisuda itu kini terlihat kerepotan memegang buketan bunga yang banyak dikedua tangannya, bahkan ia sampai harus memeluk buket-buket tersebut saking penuhnya.

"Bae Joohyun!"

Suara yang familiar itu memanggil namanya, ia menoleh dan kini mendapati seorang pria tampan bertubuh tinggi yang memakai pakaian sama seperti nya.

"Mingyu-ah!"

Pria itu tersenyum sumringah lali sedikit berlari untuk dapat merengkuh erat tubuh mungil yang kini terlihat terjepit karena pelukan eratnya.

"Ya.. Ya.. Aku tidak bisa bernafas.. "

"Hehe.. Sorry.. "

Mingyu melepaskan pelukan itu dengan kekehan khasnya. Pria itu kemudian melihat seluruh tubuh irene dari atas hingga bawah.

"Bagaimana bisa bocah Smp seperti mu wisuda secepat ini"

Irene dengan kesal langsung memberikan pukulan ringan didada pria itu. Wajar saja mingyu bisa berkata demikian, karena Mantan kekasihnya ini memang masih seperti bocah Smp yang menggemaskan dengan wajah cantiknya.

"Terima kasih atas pujiannya". Ketus irene dengan mencebikan bibirnya.

Jika dulu mingyu bisa mencium bibir itu ketika cemberut maka yang dilakukan pria itu sekarang hanya bisa mengelus lembut kepala gadis itu.

"Apa Buket-buket ini dari pengagum berat Bae Joohyun?"

"Sepertinya". Balas irene santai seolah-olah percaya diri.

"Akh beruntung sekali bocah satu ini. Aku bahkan tidak memiliki pengagum satu pun". Keluh mingyu

Irene yang mendengar itu lantas saja memutar matanya malas, ucapan mingyu barusan benar-benar kebalikan dari fakta sebenarnya.

"Jangan berlagak polos tuan kim, aku masih ingat ketika ponselmu selalu berdering dari penggemar-penggemar addicted mu.. Eww..."

Purpose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang