"Aku tahu Intuisiku ini sangat berbahaya,
Jika aku mengambil satu langkah,
Maka aku akan terjatuh sangat dalam"▪▪▪▪▪
Gadis itu tersenyum dibalik airmata nya yang jatuh, pancaran matanya yang terluka menatap wajah pria itu dengan senyumannya.
Siapapun yang melihat itu hatinya akan ikut terenyuh, tak terkecuali pria berhati dingin seperti Kim Suho.
Dibalik wajah dinginnya, ketahuilah pria itu merasakan sesak yang luar biasa melihat wajah gadis itu. Melihatnya menangis dan tersakiti oleh perkataan nya, membuat Suho ikut merasakan sakit disepojok hatinya.
Dan lagi...menyakiti gadis itu juga mampu menyakiti dirinya sendiri.
"Maaf". Suaranya yang parau itu keluar dari bibir tipisnya.
"Maaf, jika aku menyukaimu terlebih dahulu"
"Maaf, aku menyukaimu tanpa sadar dimana dan siapa posisiku_"
"_Dan aku memang tidak berhak"
...
Kalimat-kalimat itu terus berputar-putar seperti kaset rusak diotak Suho.
Suho benci tatapan terlukanya, Suho benci airmatanya, Suho benci bagaimana hati gadis itu terlalu murni, Suho benci jika dia harus berulang kali menyakitinya.Ego nya sangat bersikeras untuk menyakiti gadis itu, tetapi hatinya seperti menolak semua keinginan Egonya. Hati pria itu terlalu lemah untuk melawan Kegigihan Egonya.
Dan pada akhirnya Egonya kembali menang melawan hatinya.
Sepanjang perjalanan pulang, mobil itu hanya diisi oleh keheningan dan kekosongan. Dua orang yang berada didalam mobil tersebut seperti tidak ingin menghidupkan suasana sama sekali, karena keduanya memang sedang dibuat kalut dengan perasaan masing-masing.
Yang satu sedang bergejolak dengan otak dan hatinya, dan yang satu sedang menahan rasa terluka dan sakit hatinya.
Suho sesekali menoleh dan pemandangan yang dia dapat tetap sama. Gadis itu lebih memilih menghadap jendela mobil dan menatap pemandangan luar. Ekor mata pria itu bahkan sempat menangkap momen dimana gadis itu sedang menghapus airmatanya dalam diam.
Setelah keheningan lama tersebut akhirnya mobil sport tersebut sampai dirumah mewah Suho.
Suho lebih dulu membuka Seatbelt nya, melihat tidak ada pergerakan sama sekali disamping nya. Wajah Suho lantas saja mendekat kesampingnya, dan pria itu dibuat tertegun ketika melihat gadis itu kini sudah terlelap.
Wajah tidurnya yang terlihat lelah dengan bekas airmata yang sudah mengering dipipinya membuat hati Suho meringis sekaligus terenyuh.
Sesakit itu kah? Sekasar itu kah perkataannya? Sesedih itu kah patah hati?
Dengan gerakan lembut suho menggoyangkan lengan irene, "Irene, Bangunlah. Kita sudah sampai"
Mata gadis itu perlahan terbuka dengan raut wajahnya yang sedikit terkejut.
Suho masih menatap lekat gadis itu, "Kita sudah sampai". Ulangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose ✔
Fiksi Penggemar[Completed story by Ciionuzy] Ketika Ego ingin bertindak, namun hati selalu menolak untuk melakukan nya. Terkadang Logika dan perasaan memang tidak sejalan, Begitu juga yang dirasakan oleh Kim Suho. Pria arrogant dan penuh ambisi yang selalu Meras...