31. "The Truth Untold"

4.9K 744 349
                                    

"Ini terasa seperti aku menghirup nafas terakhir ku, dan ini terasa seolah aku sedang menjalankan langkah terakhir ku. Lihatlah semua airmata yang pernah kutangiskan, lihatlah semua janji-janji yang pernah ku pegang. Semua itu terasa menyedihkan ketika aku tau, Aku menyakiti mu terlalu lama dari yang kubayangkan"

▪▪▪▪▪

Two years later

Hiruk piruk dikota London hari ini cukup menenangkan dimusim Semi seperti saat ini. Walaupun cuaca masih lumayan dingin tetapi orang-orang terlihat menikmati sekali suasana yang terasa hangat, ditemani ramainya orang-orang yang berjalan kaki disepanjang jalan.

Begitu juga untuk para sekelompok gadis yang sedang menikmati waktu Lunch mereka disebuah Cafe yang terletak dipinggir jalan utama London tersebut.

Gadis-gadis yang terdiri empat orang itu terlihat mengobrol dan tertawa dengan segala candaan mereka.

"Hey You know what? Aku dengar jika salah satu anak Fakultas Ekonomi kemarin dijemput oleh Daddy Sugarnya". Ujar salah satu dari mereka yang Anna.

"Are you seriously?". Dua orang lainnya terlihat terkejut kecuali satu gadis cantik yang terlihat biasa saja dengan mengulas senyum tipisnya..

"Yes i'm serious! Kalian tau, aku dengar pria yang berkencan dengannya memiliki usia Kepala empat". Lanjut lainnya yang bernama Monica.

"Omaygat! She's lucky by the way, cause he was absolute Rich man". Sahut Selena yang duduk bersebelahan dengan Anna.

"Hey Bae! How about You?"

"Hm?". Perempuan yang dipanggil itu terlihat terkejut ditegur oleh Anna yang saat ini ia sedang asik melamun.

Ya, Gadis cantik itu adalah Bae Joohyun. Perempuan yang sedari tadi terlihat tidak terlalu mendengar topik yang sedang dibahas oleh ketiga teman Kampusnya.

Dua tahun ia kembali lagi Ke London, dua tahun pula ia berusaha keras melupakan segalanya yang berada di Seoul. Irene melanjutkan Studinya yang kini mendekati tahap Akhir, ia juga melakukan sehari-hari nya dengan lebih bebas dari sebelum-sebelumnya. Ia benar-benar ingin melupakan segala hal menyakitkan yang berada jauh dibenua lain.

"Bae?"

"Hmm.. What?"

"Aku bertanya kepada mu tentang hubungan mereka"

"Siapa mereka?". Tanya irene dengan polosnya.

"Omaygat!". Anna terlihat menahan kesalnya, namun setelah itu ia kembali bertanya, "tentang anak Ekonomi yang berkencan dengan pria yang jauh lebih tua darinya. You know what i mean, Daddy Sugar Huh"

Irene terlihat terdiam beberapa dengan wajah berpikir nya.

"Aku rasa jatuh Cinta tidak memandang usia". Ujar irene santai.

"Bagaimana jika ia justru dijadikan bahan pemuas nafsu saja, sudah banyak gadis muda yang membutuhkan uang dengan menjual tubuhnya ke pria kaya". Sahut Monica yang duduk disebelah Irene.

"Kau tidak seharusnya berpikir seperti itu, bagaimana jika mereka saling mencintai dengan tulus". Balas selena.

"Hey mana ada sih gadis muda yang mau berkencan dengan pria tua seperti itu, come on girls, many hot guy in out there"

Irene terlihat diam dan tidak berniat untuk kembali ikut membahas hal yang sejak tadi sensitif baginya. Ya, gadis itu menyadari jika topik yang sedari tadi mereka bahas justru membuat irene mengingat tentang seseorang.

Purpose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang